SAPPORO SNOW FESTIVAL

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:10:00 PM

0

Jepang merupakan salah satu negara dengan kebudayaan tertua di dunia. Dalam catatan sejarah yang diketahui sejak zaman Jomon, masyarakat Jepang memiliki ritual-ritual keagamaan yang kental dengan kehidupan mereka. Ritual-ritual tersebut berubah menjadi beragam festival yang menarik perhatian dunia. Namun ternyata, di zaman modern pun festival yang saat ini diselenggarakan di Jepang tidak melulu berasal dari ritual keagamaan mereka. Seiring perkembangan Jepang yang semakin modern, festival yang ada kini diselenggarakan di Jepang ada pula yang muncul akibat eksperimen-eksperimen tertentu, seperti festival salju (yuki matsuri).

Festival Salju Sapporo (札幌雪祭り Sapporo Yuki Matsuri) merupakan festival musim dingin terbesar di Jepang yang dilangsungkan setiap tahun di kota Sapporo, Hokkaido, Jepang. Festival yang diselenggarakan selama tujuh hari di bulan Februari ini menarik banyak sekali pengunjung dalam dan luar negeri. Lebih dari dua juta orang setiap tahunnya datang ke acara ini untuk melihat ratusan ukiran es dan patung salju yang indah berderet di sepanjang Taman Odori, daerah Community Dome Tsudome, dan jalan utama di Susukino dan Satoland.

Patung-patung dan ukiran-ukiran ini mengubah Sapporo menjadi sebuah tanah impian di musim salju yang penuh dengan es kristal dan salju putih. Bermacam-macam dari replika tokoh-tokoh terkenal di Jepang hingga penggambaran dunia maya, ratusan ukiran yang terbuat dari es dan salju putih menciptakan nuansa fantasi.

Subjek patung-patung bervariasi dan sering kali mengandung tema, bangunan terkenal, atau tokoh yang berbeda dari tahun sebelumnya. Misalnya, pada tahun 2004, dipajang patung-patung karya Hideki Matsui, pemain baseball terkenal yang bermain untuk New York Yankees. Kebanyakan patung berukuran besar berbentuk tokoh-tokoh kartun seperti Donald Duck, atau Hello Kitty, tapi yang lain berukuran sangat besar, seperti replika bangunan pemerintah atau kastil.

Banyak patung-patung dibuat sebagai panggung raksasa, tempat para penari, penyanyi, dan presenter tampil. Dalam satu panggung, dipertunjukkan anak-anak berumur sekitar lima tahun terkurung dalam kotak kaca, membawakan lagu Hey Mickey dan musik klasik lainnya. Tanpa terhalangi oleh keadaan cuaca, mereka tampil dengan senyum dan menyenangkan. Di Taman Satoland, pengunjung dapat menikmati salju panjang dan luncuran es raksasa berliuk-liuk yang terbuat dari salju.

Setiap tahun jumlah patung yang dipertunjukkan total sekitar 400 buah. Pada tahun 2007, terdapat 307 patung yang dibuat di Taman Odori, 32 di Satoland, dan 100 Susukino. Tempat terbaik untuk melihat kreasi-kreasi itu adalah dari menara televisi di Taman Odori. Kebanyakan patung-patung bersinar di malam hari. Festival Salju Sapporo berlokasi di bukit observasi di Toyohira-ku, dan mempertontonkan material dan media festival bersejarah.

Angkatan Bela Diri Jepang yang berpangkalan di Hokkaido turut membuat patung salju besar dan sekitar 150 kelompok warga mempertunjukkan patung-patung unik dari berbagai subjek berbeda. Warga bukan hanya turut membuat patung dan pahatan es, tapi ratusan dari mereka juga ikut berpartisipasi dalam menyediakan informasi bagi para turis, membantu para pengunjung yang kesulitan melanjutkan perjalanan sepanjang jalanan bersalju di atas kursi beroda, dan memberikan jasa sebagai penerjemah bahasa bagi pengunjung asing.

Seperti dalam festival Jepang lainnya, kuliner tampil sebagai komponen sentral. Kios-kios dan tenda-tenda didirikan di sepanjang area, memancarkan aroma manis dan lezat yang bercampur dengan bau udara yang beku. Pengunjung pun dapat menikmati berbagai makanan khas daerah-daerah Hokkaido di Taman Odori dan Satoland, seperti makanan laut segar, kentang dan jagung, dan produk-produk susu segar. Banyak keluarga Jepang bersantai di kursi taman sambil menikmati karaage (kentang goreng manis) atau takoyaki dari wadah kertas.

SEJARAH
Festival bermula pada tahun 1950 ketika murid-murid sekolah menengah di kota tersebut melakukan eksperimen dan eksebisi unik dengan membangun enam patung salju di Taman Odori selama musim salju yang membosankan. Ide membuat patung dari salju diambil dari festival salju yang diadakan tahun 1935 oleh murid-murid sebuah SD di kota Otaru. Tanpa disangka, karya mereka mengundang banyak perhatian.

Sejak itu, Dinas Pariwisata Sapporo dan pemerintah kota Sapporo, dengan sponsor surat kabar lokal Hokkai Times mengawali penyelenggaraan festival ini. Di Kota Sapporo sebenarnya pernah dilangsungkan berbagai festival salju, namun dihentikan sejak Perang Dunia II.

Di tahun 1955, Angkatan Bela Diri Jepang (Jieitai) pun bergabung dan membangun ukiran salju raksasa yang paling pertama, memberikan kontribusi lewat ukiran-ukiran salju raksasa pertama, yang menjadikan Festival Salju Sapporo ini terkenal hingga sekarang. Pada 1972, Festival Salju diselenggarakan selama Olympiade Musim Dingin yang ke-11 di Sapporo, membuat festival ini dikenal secara luas oleh masyarakat dunia.

Berkat Krisis Energi 1974, patung-patung salju dibangun menggunakan drum. Ini karena masalah kekurangan bensin yang disebabkan krisis dan banyak truk-truk yang digunakan untuk mengangkut salju ke tempat-tempat penyelenggaraan tak tersedia. Pada tahun yang sama, International Snow Statue Competition atau Kompetisi Patung Salju Internasional dimulai dan sejak tahun itu banyak patung salju, yang diciptakan orang-orang dalam sebuah tim dari negara-negara lain, telah diciptakan; khususnya dari kota kembar Sapporo seperti Munich.

Di tahun-tahun di mana curah salju menurun, Angkatan Bela Diri mengambil salju dari luar Sapporo. Markas Besar Makomanai, satu dari tiga tempat penyelenggaraan utama dari tahun 1965, menjadi tempat bagi patung-patung salju terbesar, dengan perhatian pada penyediaan ruang bermain untuk anak-anak.

Awalnya, tempat penyelenggaraan Festival Salju Sapporo ini diselenggarakan di tiga tempat, termasuk Taman Nakajima yang didirikan sebagai satu dari tempat penyelenggaraan festival pada tahun 1990 hingga akhirnya disingkirkan pada tahun 1992. Namun sejak penggunaan Taman Makomanai dihentikan, pada tahun 2006, Taman Odori, Susukino, dan Sapporo Satoland menjadi tempat utama penyelenggaraannya.

Dari festival ke-41 (tahun 1990) hingga festival ke-42 (tahun 1992), festival salju Sapporo pernah dilangsungkan di 4 lokasi, tapi lokasi ke-4 ditutup karena sedikitnya jumlah pengunjung dan ukiran salju yang dipamerkan.

Dewasa ini, Taman Odori menjadi lokasi utama. Taman ini yang merupakan tempat paling luas dan terkenal. Di sana dipamerkan ukiran es dan salju berukuran sangat besar, di antaranya berbentuk miniatur bangunan terkenal. Pameran ukiran es yang lebih kecil diadakan di Susukino di mana di lokasi ini terdapat Festival Es Susukino (すすきの氷の祭典 Susuki no Kōri no Saiten). Lokasi pameran patung es di Susukino berasal dari acara lokal yang diadakan pertama kali tahun 1981, dan baru menjadi bagian festival salju Sapporo di tahun 1983. Setiap tahun, Ratu Es Susukino, suatu kontes kecantikan, diselenggarakan di tempat ini. Sedangkan berbagai acara keluarga dilangsungkan di Sapporo Satoland.

PERKEMBANGAN
Pada festival salju yang pertama, tinggi patung dibatasi hingga 7 meter. Di festival ke-4 (1953), batasan tinggi dihapus dan siswa sekolah menengah kejuruan kota Hokkaido membangun ukiran es yang tingginya 15 meter. Salju yang diperlukan berjumlah sangat banyak hingga perlu bantuan pinjaman truk dan buldoser dari pemerintah kota Hokkaido. Sejak itu, pemerintah kota Hokkaido selalu meminjamkan alat-alat berat sehingga bisa dibangun ukiran es dan salju berskala besar.

Pada festival ke-5 (1954) mulai ikut dipamerkan patung salju sumbangan penduduk kota. Festival yang ke-6 (1955) ditandai dengan makin banyaknya peserta. Bangunan dalam berbagai bentuk yang dibuat pasukan bela diri Jepang, perusahaan swasta, pemerintah kota, dan berbagai sponsor mulai ditata rapi.

Sejak sekitar festival ke-10 (1959), wisatawan dari luar Hokkaido mulai banyak yang datang untuk melihat festival salju Sapporo. Festival tahun 1972 diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin tahun 1972 dan ikut diperkenalkan di luar negeri. Sejak itu, festival ini mulai dijadikan tujuan oleh wisatawan asing. Sejak tahun 1974, festival dimeriahkan lomba internasional seni pahat es dan salju yang diikuti seniman pemahat dari berbagai kota besar di dunia.

Pada kompetisi ke-24 tahun 1997, 21 tim dari 19 negara ikut berpartisipasi. Di antara mereka ada tim dari Hawaii dan negara-negara Asia Tenggara yang tidak mengalami musim salju; anggota dari tim-tim tersebut berprofesi sebagai juru masak yang biasanya membuat patung es sebagai dekorasi di atas meja.

Festival Salju Sapporo ini tanpa diduga telah tumbuh dari sebuah festival yang sangat sederhana menjadi sebuah festival musim dingin yang terbesar dan sangat terkenal di Hokkaido. Festival salju ini dianggap sebagai festival yang berkaliber internasional.

Festival yang juga dimeriahkan dengan senam, perlombaan, tari, dan pemutaran film ini bisa dianggap menjadi salah satu bagian kehidupan di kota Sapporo. Sekolah-sekolah di Hokkaido selalu mempunyai agenda untuk mengadakan perjalanan ke tempat festival berlangsung. Festival salju juga ini dianggap sebagai peluang untuk mempromosikan hubungan internasional. Kontes Ukir Salju Internasional (International Snow Sculpture Contest) telah diselenggarakan di Taman Odori sejak tahun 1974, dan 14 tim dari berbagai negara di dunia ikut berpartisipasi dalam festival ini pada tahun 2008.

CATATAN KEGUNDAHAN

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 7:27:00 PM

0

Mengapa begitu ketat?
Padahal aku mulai menyayangi seorang gadis kini.
Memperhatikan dia kini.
Dan aku memang pemberontak.
Tapi aku tak mau menghancurkan nama baik.

Mengapa begitu ketat?
Tuhan memang sudah menetapkan hukum.
Untuk kebaikan manusia.
Tapi adakah seketat itu?

Mengapa begitu ketat?
Apa aku tak boleh menyayangi dia.
Berdua tanpa hijab bukan di tempat terlarang.
Aku takkan melakukannya.
Aku tahu hukum.
Aku juga dibatasi rasio.

Mengapa begitu ketat?
Aku memang tak punya ide.
Mengapa aku menyayanginya.
Walau aku belum mendekatinya.
Tiba-tiba saja begitu.
Dan aku tak mau kehilangan dia.

Mengapa begitu ketat?
Apa aku harus tinggalkan.
Padahal banyak kebaikan yang ada.
Aku dihadapkan pada dilema.
Dan takda malaikat yang membawa wahyu.


Entah.. Hari ini aku merasakan kegundahan yang luar biasa. Mungkin karena mendung yang terus menyelimuti bumi sejak pagi buta. Tapi sebenarnya ini terjadi sejak malam kemarin.

Meskipun siang tadi aku sempat melupakan sejenak. Aku makan siang dan jalan-jalan bersama adikku, Mercy. Memang hilang. Berganti kesukaan.

Namun, ketika kawanku datang semuanya berubah. Bukan karena dia. Dia pun tengah dilanda kegundahan yang sama. Malah lebih hebat daripada aku. Dan kegundahan dia itulah yang membuatku berpikir kembali akan suatu hal. Aku harus kembali mencocokkan segala hal dan berpikir dari awal tentang apa yang kurasakan saat ini dengan nilai-nilai yang aku punya.

Mungkin takkan banyak yang mengerti postingan ini. Dan aku takkan berkata banyak. Mungkin hanya kawanku itu yang akan tahu maknanya--jika dia membaca.

Ah.. Aku tak bisa berkata apapun lagi selain kata-kata tak bermakna di atas...

AKU (INGIN) GEMUK LAGI!

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 9:25:00 PM

0

"Aku gemuk lagi
Berat badanku normal kembali
Aku bisa bangun pagi
Melihat senyummu, Mentari"

Hari ini, aku tiba-tiba teringat lagu lama [sangat lama alias zadul] milik BIP yang berjudul "Aku Gemuk Lagi". Lagu yang pernah menjadi musik latar di iklan sosialisasi antinarkoba di teve. Tapi isi liriknya secara keseluruhan bukan terpatok pada orang yang telah lepas dari pengaruh barang haram, tapi lebih menceritakan kebebasan yang didapat setelah lepas dari genggaman stres karena masalah cinta. Bukan lagu yang serius. Ringan dan lucu, malah.

Mengapa aku teringat lagu ini? Itu gara-gara saat aku pergi ke percetakan untuk mengambil majalah AKARI yang akan diterbitkan esok, temanku Fusilla tiba-tiba nyeletuk, "Kok lo jadi kurus banget sih?"

JLEGG...

Jujur, beberapa bulan terakhir, kata-kata itu sering membuatku bagai tersambar petir yang sering dipakai Zeus menggaruk punggungnya sendiri. Kata-kata itu dipaparkan kembali oleh pimred Akari Pepep yang ada di samping si Fusil--nama akrab Fusilla. Lebih parah lagi, dia bilang bahwa aku seperti orang kena suatu penyakit!!

Oh, My Goodness!
H-help moi.. I can't breathe...

Aku tahu mengapa aku jadi seperti ini. Jelas, ini semua merupakan hasil kerja nyata dari partisipasiku dalam berbagai kegiatan sejak empat bulan lalu. Sekitar awal liburan semester yang berlangsung dua bulan--awal Juli. Saat itu aku memutuskan ikut PFS 2008 dan SAKURA HIMADE. Ketika PFS tiba, dua bulan setelah berkutat dengan latihan fisik secara kontinu, berat badanku turun sekitar empat kilogram! (Sumpah deh!)

Aku baru menyadari itu saat pulang ke Garut. Praktis, aku menjadi bulan-bulanan di rumah sendiri. Baik ayah, ibu, ade, bahkan tetanggaku memperhatikan sekali "perubahan" yang kubuat. Dan dalam seminggu itu aku GAGAL SECARA RESMI melakukan perbaikan gizi [SELAMAT!].

Di kampus tak kalah hebohnya. "Pujian" demi "pujian" berdatangan dari teman-teman. Bahkan Elly Sensei terang-terangan mengatakan hal yang sama! GREAT! Aku semakin tertekan saat itu. Hiks...

Sial! Kegiatan yang berat pun terus aku ikuti. Sedikit demi sedikit aku merasa menjadi seorang yang workaholik. Namun kegiatan yang aku ikuti, aku sadar, tidak seimbang dengan asupan gizi yang aku jejalkan ke dalam lambungku.

Lantas, tadi aku membaca beberapa artikel di internet tentang tubuh yang berisi. How?

Dari beberapa artikel dikatakan bahwa masa remaja merupakan masa "rawan gizi" karena kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya. Sementara banyak yang tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi. Di samping itu, masalah berat badan yang kurang berhubungan dengan beberapa hal, antara lain: kesehatan umum, asupan gizi, istirahat cukup, olah raga, dan keseimbangan hormon.

Untuk menambah berat badan, yang sebaiknya ditambah adalah otot, bukan lemak. Jangan sampai usaha menambah berat badan berlebihan menjadi bumerah karena lemak yang berlebihan suatu saat akan menimbulkan masalah baru. Otot dibentuk dengan olah raga dan protein yang cukup. Yang penting lagi adalah hormon harus dalam jumlah optimal. Seperti Human Growth Hormone, testosterone, dan lain-lain.

Di sana juga dikatakan bahwa aku harus beristirahat malam cukup sampai 8 jam--hal yang hampir tidak pernah aku lakukan lagi. Jumlah kalori yang masuk melalui makanan harus lebih banyak daripada jumlah energi yang dipakai beraktivitas. Jadi harus lebih banyak makan makanan yang mengandung kalori. Terutama yang berupa protein, yaitu daging, ikan, telur, serta karbohidrat sebagai tenaga berupa nasi merah dan sebagainya.

Vitamin yang diperlukan berupa multivitamin dan mineral, serta yang mengandung zat besi. Multivitamin dapat meningkatkan kesehatan secara umum dan menambah selera makan [tapi tidak menambah waktu makan]. Mineral pun harus dikonsumsi untuk kesehatan.

Lebih jauh lagi, ak mencari cara untuk menaikkan berat badan dari tip-tip untuk mengurangi berat badan dengan cara menulis pembalikkannya. Hasilnya:

1. Kurangi kegiatan fisik yang terlalu berat setiap harinya tanpa harus meninggalkan olah raga rutin
2. Lebih seringlah makan dan mengemil
3. Berpikirlah untuk menghabiskan banyak waktu di dapur [dan sejenisnya bagi anak kosan]
4. Tidur yang cukup [untuk menambah dan mengurangi berat badan, poin ini tetap penting]
5. Rencanakan untuk mendapat kan kalori yang cukup (kalori yang dibutuhkan usia remaja adalah 2500 kilokalori)
6. Minum lebih banyak soda
7. Jadikan sarapan, makan siang, dan makan malam sebuah kewajiban
8. Makanan yang digoreng akan mempercepat kenaikan berat badan daripada makanan yang dibakar

DAY TWO: ACTION!

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:35:00 PM

0

Sejak hari berganti, para panitia mabim lapangan SAKURA HIMADE sudah bersiap-siap untuk pergi ke pos masing-masing yang terdiri dari 4 pos inti dan beberapa pos bayangan. Sebelum beranjak, semua memanjatkan doa sejenak, berharap rasa deg-degan hilang dan berganti dengan profesionalitas.

Pukul satu pagi, aku pun melesat menuju ke pos 2A di depan masjid kompleks Sekolah Calon Bintara di Sukamiskin, Bandung. Dengan berbekal kantong obat-obatan dan Poccari Sweat, semangat membakar setiap jengkal jiwaku. Bahkan saat udara sedingin itu. Di sana beberapa rekan dari divisi shidousha (Eris), Konsumsi (Irin dan Rai), Acara (Inna), dan Shougun (Ully) sudah menanti. Namun, para daisenpai, termasuk teman kosanku Romi, sama sekali belum terlihat. Mereka baru datang ketika maba sudah terkumpul di lapangan tembak [nama tempatnya, bukan tempat eksekusi].

Satu per satu kelompok dengan keunikannya masing-masing datang dengan langkah penuh ragu. Sebagai Medik, aku terus memerhatikan mereka dari belakang. Takut-takut ada dari mereka yang sakit seperti muntah karena sakit. Aku tahu perasaan mereka. Penuh ketakutan dan kewaspadaan. Banyak yang hanya bisa terdiam hingga yel-yelnya pun tak terlihat "hidup". Tapi ada pula maba yang terlihat sok, bicara seenaknya, dan apatis [name hidden]; seolah menganggap semua ini hal yang paling tak penting sedunia. Sampai-sampai menganggap para senpai hanya makhluk yang tak punya otak [sungguh keterlaluan!]. Tapi tak sedikit maba yang berani mengeluarkan pendapat dan memiliki keyakinan sendiri dalam hal kepemimpinan.

Pos 2A memang dipersiapkan untuk melatih para maba untuk mengasah kepemimpinan. Aku pun merasakan besarnya manfaatnya saat oslap tahun lalu--kebetulan aku menjadi ketua kelompok. Saat rombongan maba datang, mereka disambut para daisenpai dengan tensi A. Tak ada tekanan. Mereka lalu disuruh menunjukkan yel-yel mereka. Setelah itu, dibagikanlah "makanan ternikmat" dengan ramuan rahasia turun-temurun sejak zaman Gajah Mada hingga sekarang: agar-agar rasa bratawali! Banyak yang tak sanggup memakan semua dan waktu yang mereka sendiri tetapkan akhirnya lewat. Saat itulah sang Shougun, Ully, datang dengan tanduk merah di kepalanya untuk memberi konsekuensi. Tensi pun berubah menjadi C. Para daisenpai menekan mereka dengan terus mengingatkan soal tanggung jawab, kepemimpinan, dan moralitas [pesan yang sangat mengena padaku]. Dari sana, aku pun mempelajari karakteristik maba SasJep 2008, terutama saat sang ketua kelompok menerima konsekuensi.

Pos 2A berakhir dengan "damai". Tak ada maba yang jatuh sakit di sana. Hanya satu orang yang mengaku sakit kepala namun tak bisa kuberikan obatnya karena dia bilang tak cocok. Lantas aku pun pergi ke pos 3A, pos yang paling menciutkan hati dan melelahkan fisik, tempak dilatihnya fisik dan mental sekaligus.

Ada yang berkata bahwa oslap Sastra Jepang lebih riweuh dari yang lainnya. Atau bahkan ada yang berkata oslap SasJep mendekati perpeloncoan. Akan tetapi menurutku banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari tiap acara ini, selain pengalaman untuk diceritakan kepada anak-cucu nanti. Yang aku rasakan sendiri adalah kepemimpinan. Soal perpeloncoan, aku tidak setuju. Oslap SasJep didesain sedemikian mungkin agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bahkan satu sesi di mana tahun lalu aku dan angkatan 2007 lain basah-basahan dan dicelupkan di kolam air kotor dan coreng-corengan di muka maba dengan lumpur (seperti tentara) pun tak dihilangkan karena dianggap perpeloncoan [padahal itu adalah sesi menyenangkan bagiku secara pribadi].

Sekitar pukul 10, aku yang sempat tertidur di barak karena kecapaian dan belum makan dibangunkan Uta, sang kaichou. Lalu semua pun bersiap untuk melakukan pentas seni di aula dengan memakai kaos baru--hehe bagus juga kaosnya.

Di aula, maba dari tiap kelas berunjuk gigi dengan menampilkan kehebatannya, termasuk Mercy, Se-chan, dan beberapa maba PFS-ku. Semuanya terlihat luar biasa. Ada yang melakukan tarian bon odori, bermain gitar, biola, berakting, dan bernyanyi-nyanyi. Termasuk para panitia per divisi saat tampil memperkenalkan diri. Tentunya, Medik menampilkan sesuatu yang tidak biasa dengan melakukan adegan keluar tiba-tiba dari luar lewat jendela [lebih seperti adegan FBI yang menggerebek buronan daripada Tim Medis atau SAR].

Akhirnya, semua berakhir pukul 11.30. Maba dan sebagian panitia pulang dengan tronton yang disiapkan; panti dan kaichou pulang dengan mobil pribadi; sedangkan aku bersama tiga Medik lain, dua SC, dua Acara, dan anak-anak Logistik menyewa dua angkot menuju kampus.

Jam tiga, aku sampai di kosan. Saking capainya, tak ada yang bisa aku lakukan selain tidur. Huff! Magrib aku bangun dan sehabis Isya, Acep yang baru sembuh dari kecelakaan datang membawa makan malam. Acep memang bermaksud tidur di sini. Kita pun makan sambil bercanda.

Sementara dia tidur, aku membaca buku untuk presentasi besok sambil chatting ria dengan salah seorang kouhai bernama Merci hingga larut.

ALIRAN-ALIRAN KENTUT

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 7:38:00 PM

0

Beberapa waktu lalu, diadakan Konferensi Kentut Internasional (International Fart Conference) di Fartland. Dalam konferensi ini, dibahas tentang kesepakatan umum mengenai dasar-dasar hukum berkentut yang selama ini menjadi kontroversi. Konferensi yang berlangsung selama beberapa hari ini dihadiri oleh para penganut aliran-aliran kentut yang terakreditasi A.

Pada dasarnya, aliran kentut menurut kentutologi, ada dua saja, yaitu:

1. Aliran Keras (kemungkinan terpengaruh musik rock)
Intinya suara kentut terdengar sangat keras dan tanpa tedeng aling-aling. Mereka berpendapat bahwa kentut haruslah disampaikan secara nyata. Tidak boleh sembunyi-sembunyi. Namun aliran keras ini terpecah-belah menjadi beberapa kelompok yang masing-masing ngotot dengan pendapatnya dan merasa paling benar, seperti: aliran keras dan laaama, keras namun sebentar, keras dan berbau, dan ada pula aliran sempalan lainnya.

2. Aliran Sunyi (diam-diam)
Intinya para penganut aliran ini berpendapat bahwa kentut merupakan masalah "privat" yang menjadi sebuah rahasia. Karenanya, harus dinyatakan dalam kesunyian. Aliran sunyi ini pun tak luput dari perpecahan. Dalam perdebatan yang seru akhirnya hanya dua fraksi yang diakui: kelompok sunyi tapi bau dan sunyi tapi lama. Mereka berselisih pendapat, mana yang lebih diutamakan, "lamanya" atau "baunya".

Pendapat aliran sunyi ditentang keras oleh aliran keras dengan menganggapnya sebagai "munafik". Namun aliran keras juga dianggap terlalu "vulgar" dan kurang "memiliki cita rasa (ellegance)" dalam berkentut. Akhirnya, perdebatan kedua kelompok diakhiri dengan demonstrasi dari jagoan dari kedua aliran. Sayangnya, penilaian tidak berlangsung dengan baik karena seluruh penonton yang hadir pingsan, mengakui kehebatan kedua aliran tersebut. (modified from tolololpedia.wikia.com)

MABIM LAPANGAN SAKURA HIMADE 2008

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:28:00 PM

0

Kemarin sore, panitia pendahulu Sakura Himade dari divisi Medik, Shougun, Logistik, dan Konsumsi, berangkat dari Alfamart depan gerbang Unpad ke Scaba, Sukamiskin, Bandung. Para panitia yang datang dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang kedua datang hari ini bersama maba.

Malam pukul dua pagi, kami melakukan ormed (orientasi medan) di lokasi militer tersebut. Tidak semua wilayah dilewati pagi buta tadi karena alasan berbahaya. Hanya jalur yang dilewati maba nanti pagi untuk jurit malam. Memang, wilayah ini memiliki medan berbatu-batu dan banyak semak di samping jalan dan reliefnya naik-turun. Selain itu, menurut Maris, tempat ini lumayan keras (bahasa Malaysia: angker). Penunggu daerah ini banyak yang 'galak'. Nasihat Pandu ketika itu, jangan sembarang menginjak rumput di sini. Entahlah. Tapi malam sebelumnya aku pun sempat berjalan-jalan sendiri berkeliling walau hanya tak terlalu jauh dari barak panitia. Lumayan menakutkan [lebih tepatnya menakutkan].
Paginya, tiga kali aku kembali melakukan ormed: bersama dwinda, logistik, dan medik--meski aku masih lupa-lupa-ingat dengan nama-nama posnya.

Sepulang ormed, entah mengapa aku merasa pusing sekali. Bahasa medisnya, migrain. Rahma melihat wajahku yang sedikit pucat. Lantas dia memegang dahiku. Panas. Yaa, pusing sekali. Bahkan saat para maba datang. Aku harus melakukan barikade menyambut maba bersama shougun. Profesionalitas sangat dibutuhkan di sini. Karena kejadian tak terduga itu, aku harus tidur siang hari tadi dan terpaksa meminta ganti shift jaga saat maba ikut permainan dodge ball, halang-rintang a la tentara, dan lainnya. Melihatku, Maris tiba-tiba mengatakan hal yang aneh; apa aku merasakan sesuatu yang berat, karena dia melihat keanehan di belakang tubuhku. Dia pun mencoba menghilangkan rasa pusingku yang kemungkinan karena hal-hal gaib. Namun, "untunglah", sakitku sakit medis yang perlu obat, bukan bantuan supranatural.

Sampai sore hari, rasa puyeng masih bersemayam di kepalaku. Perutku pun meraung-raung. Namun, sesuatu terjadi setelah nasi ayam goreng pedas yang diberikan Basir, anak Logistik, tiba setelah seratus tahun menunggu. Aku memang menyantapnya beberapa sendok saja. Saking super duper pedasnya, mataku langsung berkunang-kunang hebat. Puyengnya berkali lipat. Akan tetapi hanya berlangsung sekitar 5-10 menit. Setelah itu.. AMAZING! Entah alasan logis apa, sakit di kepalaku seketika! Mungkin karena cabe di dalamnya yang terpaksa kumakan [masih hipotesis] atau karena aku belum makan dari pagi.

Sehabis magrib, aku akhirnya bisa menjalankan tugas walau hanya sebentar di aula lalu mendapat makan malam. Akhirnya!

Rizal Muttaqien, mabaku saat PFS 2008 dan Ketua Angkatan Sastra 2008, mendapat sesuatu yang pasti membuatnya shocked malam ini. Aku yang sedang mengobrol dengan Atha tiba-tiba melihat Firdy dan Gagay membawa tandu menuju ke barak maba laki-laki. Meski bukan tim tandu, aku mengikuti mereka, takut mereka butuh bantuan. Setibanya di lokasi, aku melihat Rizal tertelungkup di tanah. Di sampingnya, Herdis-sensei, Annas, Ilham, dan beberapa shidousha dengan wajah yang terlihat cemas. Ternyata anak itu tengah dijahili makhluk gaib. Kata-kata Marissa dan Tomo terbukti. Ternyata penangkal yang mereka buat untuk tempat-tempat yang akan dipakai semua orang bocor sehingga makhluk-makhluk itu masuk daerah yang sudah terlindungi.

Ceritanya, anak berumur 17 tahun ini tiba-tiba merasakan hawa panas ketika kembali ke barak setelah acara sharing. Semakin lama semakin berat. Dia pun bermaksud berwudhu sebelum pergi tidur. Annas, shidouinnya, pun mengantarnya. Namun setelah mengambil wudhu, dia tiba-tiba ambruk. Dia mengaku, tubuhnya seperti ditindik sesuatu yang sangat berat dan panas. Ketika kami, sensei, dan banmed berusaha membalikkannya untuk diangkut ke tandu, tubuhnya menolak. Panas sekali, katanya. Ilham, Annas, Herdis-sensei, dan ketua DKM Al Mushlih, Kang Agil, pun tak sanggup mengusir makhluk itu. Semua berakhir ketika salah seorang petinggi di Scaba yang memiliki keahlihan "itu"--dan lebih "mengenal" penunggu daerah sini datang membantu.

Hari pertama ini ditutup dengan obrolan-obrolan ringan di ruang medik. Hampir tidak beristirahat aku hari ini. Menunggu aksi nyata satu jam setelah postingan ini dibuat.

LAST SIMULATION

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:44:00 PM

0

Akhirnya, berakhir juga latihan yang menguras waktu dan tenaga ini. Tercatat tanggal 23 Oktober 2008 pukul 23.10 WIB. The lastest last of this tiring exercise. Tapi belum! Ini belum apa-apa. Hari Sabtu dan Minggu nanti adalah medan laga yang sesungguhnya. Kini aku hanya menantikan saat-saat itu...

Tik..
Tok..
Tik..
Tok..
Tik..
Tok..

Tiba-tiba saja pikiranku melambung jauh ke masa silam. Bernostalgia tentang awal-awal ikut kepanitiaan. Saat itu aku adalah seorang mahasiswa kupu-kupu yang belum banyak mengenal orang-orang di Sastra Jepang, bahkan teman-teman seangkatanku dari kelas lain! Apatis? Ya, mungkin. Karena itu, ketika semua panitia SAKURA HIMADE 2008 berkumpul di genkan untuk pertama kalinya pada tanggal 15 Juni lalu, hanya sedikit orang yang kukenal. Dan aku duduk bersama yang sedikit itu.

Awal-awal latihan divisi dan gabungan, aku jarang ikut. Waktuku terbagi dengan PFS 2008. Sore hari, dari pukul 4.00-6.00 aku ikut Sakura Himade; sedangkan bada Magrib hingga malam hari aku ikut latdiv PK atau latgab PFS. Aku memang lebih fokus ke PFS saat itu. Saat PFS berakhir tanggal 24 Agustus dengan kegembiraan, aku pun mulai memfokuskan diri ke ospek jurusan ini sebagai medik.

Di divisi ini, aku menemukan orang-orang baru yang kebanyakan angkatan 2006. Jay sang koordinator, Firdy (yang juga rekan di PK PFS), Gagay, Charles, Opik, Bugi, Artha, Riri, Isye, Meisye, Rivi, Dian, Tika, Adith, Mayda, Puput, Anto (keluar), Viki, Abhi (keluar), Erni, Kuri (keluar), Lia, Usy, dan Nidya (keluar). Adapun SC Medik yang selama ini membimbing calon-calon medik ini dengan penuh cinta dan cita, yaitu: Nurdin, Nizar, dan Kuskus. Super sekali mereka!

Jujur, terkadang [sering, lebih tepatnya] aku merasa males untuk latihan. Terutama setelah kuliah kembali berjalan normal, kegiatanku bukan saja di perkuliahan dan kepanitiaan yang berlandaskan kekeluargaan ini, namun masih banyak kegiatan di luar yang menantiku. Saking bejibunnya, beberapa kali aku terpaksa absen. Kini, mulai terlihat beberapa kuliah yang nilainya di ambang kehancuran. Karena itu, aku sempat diomeli ibuku di telepon. Bagaimana pun juga, aku tak mau mengecewakan orang lain (walau dengan melakukan ini, sepertinya sudah banyak yang kecewa kepadaku). Risiko pekerjaan!

Kembali ke jalur yang lurus.

Malam ini, simulasi lengkap. Pos 1 hingga pos 4 tersedia walaupun yang datang hanya 64 orang. Kami tetap melakukan sesuai agenda. Ada yang menarik bagiku, yaitu ketika dalam simulasi alleged senpai-daisenpai rusuh dan ingin menyerang maba. Semua panitia, sesuai komando danlap, membentuk barikade. Banyak yang emosi, terutama danlap. Adapula yang sampai bermaksud mencekik senpai (dalam arti sebenarnya) saking emosinya. Aku berusaha menenangkan mereka dengan mengingatkan bahwa kita adalah mahasiswa dan tak sepatutnya mahasiswa mengutamakan kekerasan [selanjutnya aku ditegur, mereka bilang kata-kata itu sama saja dengan menggurui]. Selain itu, aku sempat menahan senpai yang berbadan jumbo, Yudha, yang mencoba menghancurkan barikade. Namun apa daya, karena besarnya, malah aku yang kena banting hingga ke kursi di genkan. Huff! Untung aku sadar bahwa ini cuma simulasi! Kalo nggak? Tetap saja aku kalah kuat (dan besar) dari orang itu!!

Ah, sekarang waktunya berkemas-kemas barang yang akan aku bawa besok. Aku ditugaskan untuk pergi lebih awal ke lokasi, yaitu Jumat jam 4 sore.

SAHABAT? BULLSHIT!!

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 4:57:00 PM

0

Hari ini, aku mendengar curahan hati temanku tentang pengkhianatan seorang "sahabat". Temanku--yang tak mungkin kusebut namanya di sini--bercerita bahwa si "sahabat" itu merebut pacarnya.

Awalnya si "sahabat" itu meminta bantuan pacar temanku. Keputusan muncul di mana si pacar harus berpura-pura menjadi kekasih si "sahabat". Dari sana, mereka mulai dekat dan akhirnya si pacar sampai tega berkencan tanpa sepengetahuan temanku itu. Pernah, katanya, mereka di tempat dan waktu berlainan mengatakan secara terang-terangan kepada temanku bahwa mereka saling suka [tepatnya, sayang].

Terlepas dari cerita tersebut yang mungkin terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa itu merupakan sebuah "pengkhiatan seorang sahabat", sejak dulu hingga sekarang aku tidak percaya dengan yang namanya SAHABAT. Tidak sama sekali! Bahkan aku tak pernah terpikir untuk mencoba memiliki sahabat bahkan sekali pun.

Aku memang belum pernah merasakan memiliki sahabat. Aku memang belum pernah merasakan dikhianati seorang sahabat. Bukan pengalaman, memang, yang membuatku sangat anti dengan kata itu. TABU bagiku untuk memiliki sahabat!

Walaupun kadang aku mengucapkannya, bagiku, kosakata itu memiliki pengertian sama dengan 'teman'. Ketika aku mengucapkan "Kau memang sahabatku!", itu bukan berarti dalam makna sebenarnya. Sahabat, ya, teman. Teman, ya, teman. Orang yang menemani. Untuk mengobrol, berbagi cerita dan sesuatu yang berharga, berjalan-jalan, melepaskan penat, bercanda-tawa, rekan kerja, tempat meminta-beri pertolongan, tempat saling mengenal, dan sebangsanya.

Dalam bahasa Inggris tak ada istilah khusus untuk 'sahabat'. Yang ada hanya best friend 'teman terbaik'. Istilah best friend ini lantas oleh kita disejajarkan dengan istilah sahabat. Namun, faktanya, yang namanya 'sahabat' seolah menempati tangga prestasi lebih tinggi daripada 'teman terbaik'. Sebuah kenaifan yang jarang disadari.

Lantas, mengapa aku begitu antipati dengan istilah itu? Setiap manusia memiliki pemikiran sendiri. Setiap pemikiran tersebut memiliki sejarahnya sendiri yang berhubungan dengan psikologi, pengetahuan, dan masa lalu orang tersebut. Sebuah pertemanan dapat menjadikan setiap pemikiran yang berbeda menjadi satu, atau setidaknya terjadi harmonisasi.

Namun, pemikiran-pemikiran tersebut bisa saja berubah 180 derajat sewaktu-waktu. Semua didasarkan kepentingan pribadi. Tidak setiap orang bisa menjaga harmonisasi tadi walaupun pertemanan sudah berlangsung, katakanlah, sejak batita. Walaupun hati mereka sudah terikat.

Lantas, mereka tadi menamakan pertemanan mereka "PERSAHABATAN". Mereka berkata bahwa pertemanan mereka adalah didasarkan oleh hati, ketulusan dan pengorbanan. Mereka berkata persahabatan mereka takkan lekang dimakan waktu. Benarkah? Apakah mereka tidak pernah memperkirakan hal-hal apa saja yang mungkin terjadi? Apa mereka yakin 100% bahwa mereka tahu sifat-sifat sebenarnya dari 'sahabat' mereka?

Pandanganku mungkin terlihat skeptis. Tapi, setidaknya, kita sebagai manusia yang ditakdirkan untuk berpikir [cogito, ergo sum] harusnya tidak pernah memiliki pegangan 'let it flow', termasuk di dalamnya perihal 'sahabat'. Persahabatan bukanlah satu-satunya tempat bagi kita untuk, bahkan, menyerakan privasi dan intelektualitas kita. Hanya sebagai 'teman'. Dan cukup 'teman'.

COUNTDOWN: TWO DAYS BEFORE ACTION

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:26:00 PM

0

Hara hetta~

Malam ini simulasi oslap lagi. Kali ini aku mengecap rasanya menjadi medik di pos dua, di mana medik bisa memprovokasi maba yang akan merasakan 'nikmatnya' sebuah minuman ramuan rahasia. Obsesi: timdis-ku bisa dikeluarkan lagi di sana. Hahaha..

Setelah berkali-kali di tempatkan di pos-pos yang berbeda, sepertinya aku siap menangani maba-maba yang mendadak pingsan, asma, ngeyel, sampai kesurupan. Kepekaanku sudah terasah. Terbukti ketika tadi berada di pos 3--pos di mana digambarkan banyak maba yang ambruk karena aksi para shougun, tanpa sadar aku hampir berlari menuju shougun yang memanggil medik padahal aku tidak bertugas di sana dan hanya menemani maba wanna-be. Jay, koor medikku tercinta, aku siap kautempatkan di mana pun!

Dua hari lagi aku akan berangkat ke lokasi. Sekedar informasi, jalur-jalur yang akan dilalui kali ini katanya lebih sulit dan terjal dilalui. Melewati kebun, menginjak tanah merah (terra rosa ya?), dan menakutkan. Mmm, menarik sepertinya!

Besok simulasi terakhir!
GANBATTE YO!!

DUA HARI YANG MENYENANGKAN SEKALIGUS MENYEBALKAN

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:36:00 PM

0

Akhirnya aku bisa menulis postingan ini. Sebenarnya aku ingin menulisnya sejak kemarin sebelum aku melupakan detail ceritanya, namun terganjal suatu hal--yang akan kuceritakan nanti. Bagaimana pun juga, dua hari ini aku banyak mendapat pelajaran berharga dari orang-orang di sekitar.

Senin sore kemarin, latihan gabungan dilaksanakan di Lapangan Merah di belakang Fikom Unpad. Setelah semua berlari mengelilingi Unpad Jatinangor, kami, para OC, diberi materi mengenai "brigade" oleh SC. Sebenarnya aku sudah tidak asing dengan materi ini karena sebelumnya pernah juga kuterima di PFS 2008 dulu--ketika aku menjadi PK (Pembimbing Kelompok). Brigade adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang/ sesuatu/ sebuah acara dengan membentuk barisan yang berfungsi untuk menghalau/ mencegah masuknya outsider (penggangu dari pihak luar). Barikade ini terbagi menjadi tiga siaga. Siaga satu di mana badan tetap tegak dan tangan bersilangan dengan telapak tangan kanan memegang telapak kiri seperti orang bernyanyi seriosa. Siaga dua, badan sedikit membungkung dan kedua tangan memegang lengan sendiri (masih menyilang dengan rekan) sambil membentuk kuda-kuda seperti dalam karate (zenkutsudachi) dengan kaki kanan di depan. Siaga tiga, badan lebih menunduk lagi dan tangan lebih rapat untuk menahan dorongan kuat dari perusuh. Memang, karena sudah dua bulan lebih, materi itu hampir hilang dari kepalaku.

Gilang Labora, danlap Himade Sakura, kemudian meneriakkan "BRIGADE!). Semua panitia yang hanya datang 63 orang lalu membentuk barikade dua lapis untuk melindungi dirinya. Para SC laki-laki kemudian bertindak sebagai perusuh yang berusaha menyerang danlap. Mereka mendorong, meloncati barikade, menarik-narik barikade supaya terbuka, dan melakukan tindakan 'anarkis' sejenisnya untuk menghancurkan barikade. Karena jumlah panitia yang datang sedikit, barikade yang sebaiknya tiga lapis menjadi dua lapis dan barikade pun dua kali bobol karena kelengahan. Pelajaran 1: Kekompakan sangat penting. Titah para koor agar kami selalu hadir full team memang terasa saat itu.
Pelajaran 2: Kesigapan dan konsentrasi amat sangat dibutuhkan setiap saat, terutama dalam keadaan genting seperti itu.

Malam harinya, aku mendapat tugas jaga sebagai medik pada saat pelantikan divisi Shougun. Mulanya tak terjadi apapun. Para medik, logistik, konsumsi, dan SC yang tidak bertugas berkumpul di lorong depan fotokopi PSBJ. Aku sempat ikut mendengar anak-anak bergosip [SENSORED] sementara anak-anak shougun 'berolah raga' dan disiksa SC di dalam kegelapan PSBJ. Kami sungguh damai hingga terdengar suara pekikan dan teriakan "MEDIK!" dari para calon shougun.

Di depan dekanat, nampak Dida berdiri terdiam dengan badan mengejang dan mata melotot seperti melihat sosok hantu. Tiba-tiba anak 2006 ini berteriak kesakitan. Kami langsung membantunya duduk di pojokan. Dia terus meronta, berteriak kesakitan, mengeluarkan suara aneh seperti ingin muntah besar, bahkan hingga kami berhasil mengangkutnya ke ruang medik (dpn fotokopi tadi). Kami berkesimpulan bahwa Dida kesurupan karena dia mengalami shock setelah latihan fisik yang berat. Setelah Veddy yang juga mengeluh sakit perut karena masuk angin datang, baru aku tahu kalau Dida kerasukan karena dia sedang menstruasi. Konon, perempuan yang sedang menstruasi berubah menjadi mudah melihat sosok gaib karena frekuensi fisik mereka sama dengan frekuensi alam gaib.

Tak lama kemudian, beberapa korban lain berjatuhan. Hardy yang keseleo otot karena memaksakan diri push up; Karen yang asma; Rezy, sang koor shougun, yang merasa pusing namun memaksakan diri. Banyak pengalaman yang aku dapat: mengenal senpai-senpai baru, lebih dekat dengan rekan-rekan, bergosip tak penting untuk membunuh waktu di kegelapan PSBJ, mengetahui dengan sangat jelas 'proses' orang kesurupan, melakukan tindakan medis (p3k) pada orang sakit, lebih peka dalam tugasku sebagai medik, dan lainnya.

Sedangkan hari ini, rencananya aku akan survey tempat untuk pelaksanaan J-TOUR ke Radio Prambors dan Harian Pikiran Rakyat. Namun karena sejak malam kemarin hapeku mati sedangkan chargerku dipinjam Agasi, beberapa agenda hari ini pun kacau. Aku tak pergi ke mana pun selain ke kampus sore harinya untuk latgab. Aku hanya membaca-baca artikel di komputer tentang "hantu dan macamnya" dan menghimpunnya.

Hari ini, latihan dimulai pukul 18.30. Agendanya adalah simulasi ospek lapangan. Kabarnya, oslap tanggal 25-26 Oktober ini akan dilaksanakan di Sukamiskin, Bandung, dekat tempat Bung Karno di penjara dulu. Dalam simulasi, PSBJ dibuat gelap gulita seperti keadaan sesungguhnya nanti yang akan digelar mulai dini hari. Kali ini aku ditugaskan menjaga pos 4 dan pos 3A. Panitia yang berakting sebagai maba sangat bervariatif. Ada yang sangat penurut, pembangkang, sakit-sakitan, hingga shock berat. Dengan simulasi semacam ini, diharapkan para panitia, khususnya aku sebagai medik, tidak akan merasa kaget lagi jika ada maba demikian di lapangan nanti.

SEBUAH ESENSI

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:40:00 PM

0

Hari ini aku hampir tak pergi ke mana pun. Hanya tinggal di kamar. Seperti biasanya, aku sibuk dengan pekerjaanku. Kali ini aku membuat proposal bantuan dana sponsor bagi AKARI. Selain itu aku membaca-baca beberapa artikel tentang industri kreatif, mitos-mitos yang tumbuh di tengah masyarakat (akan diposting kemudian), dan membaca sedikit buku Manusia Jepang karya Edwin O Reischauer untuk presentasi minggu depan.

Sore hari, aku sempat pergi ke Jatos untuk mengantar Agasi memeriksa matanya yang silinder 2 (tingkat parah) dan menjenguk Anas yang sakit sembari meminjam buku Manusia Jepang tadi. Pada sore itu juga, aku mendapat kabar bahwa teman seperjuanganku, Acep, mendapat kecelakaan motor. Konon dia tertabrak di daerah Sumedang. Bibinya membawa dia ke Puskesmas. Katanya kepalanya sedikit robek tapi dia dirawat di rumah. Namun sampai postingan ini diturunkan, aku dan anak DKM lain belum dapat menghubungi nomer Acep yang sedari tadi mati. Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk kepadanya.

Lantas apa esensi dari seluruh kegiatan hari ini?

Esensi. Ya, semua yang kita jalani tentu harus memiliki makna agar hidup kita tidak sia-sia. Mmm.. Mungkin esensi yang kudapat adalah bahwa hari ini aku dapat menghindari aktivitas fisik yang berat dan lebih menggunakan daya pikir yang logis dengan banyak membaca. Penggunaan daya pikir dengan konsentrasi tinggi yang lebih banyak itu merupakan sesuatu yang jarang bisa aku lakukan di luar.

Begitulah..
Entah apa lagi..
Postingan ini pun nampak tak memiliki esensi..

WARNA YANG HILANG

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:34:00 PM

0

Hmmm...

Entahlah, tapi kurasa judulnya mungkin terlalu puitis. Padahal apa yang ingin kutulis sekarang hanya hal-hal yang aku rasa ilmiah dan denotatif.

Ah, mungkin karena seharian ini aku terlalu memikirkan tentang hal yang berkaitan dengan warna ya? Pasalnya, aku bingung, karena dana yang minim dan tanpa sponsor, AKARI sepertinya terpaksa kembali ke zaman primitif di mana kita akan mencetak hitam-putih alias tanpa warna. Padahal keinginan kita adalah mencetaknya fullcolor. Bagaimana pun ini memang pengalaman pertama kami, pengurus AKARI, bekerja di dunia permajalahan. Kita belum benar-benar tahu estimasi biayanya.

Warna itu...

Tadi aku menonton sebentar tayangan F1 Qualifying yang berlangsung di China. Entah mengapa, ketika melihat mobil milik Kimi Raikonnen yang berwarna merah (Ferrari) keluar dari pitstop, aku teringat banyak hal yang berhubungan dengan warna merah dan warna lainnya juga pemakaian warna-warna itu dalam kebudayaan--contohnya, bangsa Cina menganggap merah merupakan lambang kemakmuran, dll. Akhirnya, layar di otakku memunculkan kata-kata seperti ini: "APAKAH ADA WARNA SELAIN YANG PERNAH AKU LIHAT SELAMA INI?"

Warna yang sering kulihat selama ini tak lain dan tak bukan warna-warna seperti: abu-abu, biru, biru laut, coklat, emas, hijau, hitam, kuning, merah, merah marun, merah jambu (pink), oranye, perak, putih, ungu, violet, zaitun, dan derivasinya yang disesuaikan dengan intensitas cahaya. Baik dalam daftar warna di RGB, CMYK, maupun HSV, tak ada warna-warna baru yang muncul selain derivasi dari warna-warna dasar tadi.

Omong-omong, apa itu warna? Dalam Wikipedia Indonesia aku menemukan definisi bahwa "warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih)". Aku tak tahu mengapa warna-warna itu "harus" terlihat oleh mata kita--sebenarnya bukan cuma mata manusia. Yang pasti, dunia ini sepertinya tak akan terasa indah tanpa hadirnya warna-warna tersebut. Kita bisa melihat pelangi, awan, langit biru, memandangi hijaunya alam di pegunungan, membedakan warna baju yang dikenakan teman-teman, memilih warna cat untuk rambut, dan lainnya. Aku bisa membayangkan betapa tidak enaknya perasaan orang-orang yang buta warna.

Teori-teori warna banyak bermunculan di buku-buku Fisika. Semuanya berkaitan dengan cahaya. Begitu pun dalam Psikologi. Psikologi warna menunjuk pada penelitian efek setiap warna yang ada saat ini pada perilaku dan perasaan manusia. Dalam peralatan optis, warna bisa berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru. Artinya, warna-warna tersebut jika saling dicampur akan membentuk warna "baru". Baru di sini berarti "warna dasar" lain. Tapi, tak seperti unsur kimia yang yang saat ini berjumlah 116 unsur di dunia dan mungkin akan bertambah seiring waktu, kurasa belum ada yang berhasil menciptakan/ menemukan satu pun warna baru.

Aku berpikir, sebenarnya apa warna itu hanya sebanyak itu? Sebanyak yang ada di Pallettes di CorelDRAW? Ataukah ada warna lain yang belum sama sekali ditemukan manusia manapun di salah satu sudut dunia ini? Yang tercipta dari pembiasan cahaya yang berbeda di galaksi lain? Atau bahkan dunia lain? Dan apakah warna itu memiliki simbolisme dan psikologi yang lebih cerah atau lebih membuat hati sedih?

Yang pasti, jika memang warna "itu " ada, warna baru, kita akan telah berada di sebuah dunia baru...

CREATIVE INDUSTRIES

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:52:00 PM

0

Sehubungan dengan usahaku mengikuti "Invitation to participate in 2009 Collaborative Proposal between Indonesian and UK Universities" bersama temanku Acep (Sastra Inggris) dan Kahfi (Sastra Arab), maka aku mencari segala yang berkaitan dengan industri kreative (creative industry) yang tujuan utama dalam undangan tersebut.

CREATIVE INDUSTRY
Banyak sekali perbedaan definisi untuk mendeskripsikan satu dari istilah media terbaru, Industri Kreatif (Creative Industry), yang terkadang mengarah pada ekonomi kreatif (creative economy). Hartley mendefinisikan istilah tersebut dengan menggambarkan "konvergensi seni kreatif (talenta individual) yang praktis dan konseptual dengan industri kultural (berskala massa), dalam konteks teknologi media terbaru (teknologi komunikasi dan informasi) dalam sebuah ekonomi pengetahuan terbaru, untuk penggunaan pada konsumer yang interaktif.

Industri Kreatif (Creative Industry) pertama kali diciptakan di Inggris (UK) pada tahun 1997 oleh Pemerintahan Buruh (Tony Blair) yang baru naik. Sejak Departemen Budaya, Media, dan Olahraga (DCMS) menjadi pengawal teori, istilah, dan definisinya, industri kreatif ini pun diadopsi secara luas di Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur. Creative Industries Task Force milik Pemerintah Inggris sendiri mendefinisikan industri kreatif sebagai "industri-industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu dan yang memunyai potensi kekayaan dan penciptaan pekerjaan melalui generasi dan eksploitasi keterampilan intelektual" (Department for Culture, Media and Sport, 2001). Awalnya, Task Foce tersebut mengidentifikasikan industri kreatif ke dalam 13 kategori yang dianggap untuk disimpan di bawah payung kreativitas bersama seperti:
* Periklanan
* Arsitektur
* Pasar Seni dan Barang Antik
* Ukiran
* Desain
* Desain Rancang Busana
* Film dan Video
* Permainan Interaktif
* Musik
* Seni Pertunjukan
* Peranti Lunak dan Pelayanan Komputer
* Televisi dan Radio
Sedangkan pada 2001 dikenal sebanyak 14 bidang kreatif:
* Periklanan
* Arsitektur
* Pasar Seni dan Barang Antik
* Ukiran
* Desain
* Desain Rancang Busana
* Film dan Video
* Permainan Interaktif
* Musik
* Seni Pertunjukan
* Penerbitan
* Peranti Lunak dan Pelayanan Komputer
* Televisi dan Radio
Namun saat ini hanya ada 11 sektor dimana:
* 'Film dan Video' berubah menjadi 'Film, Video, dan Fotografi'
*'Musik dan Seni Pertunjukan' digabung menjadi 'Musik dan Seni Pertunjukan dan Visual'
* 'Permainan Interaktif' digabung dengan 'Pelayanan Komputer' menjadi 'Peranti Lunak, Permainan Komputer, dan Penerbitan Elektronik'.

KEPEMILIKAN ATAU KARAKTERISTIKA INDUSTRI KREATIF
Menurut Caves, industri kreatif dapat dikenali dalam tujuh kepemilikan ekonomi:
1. TAK SEORANG PUN TAHU PRINSIPNYA. Ketidakpastian permintaan ada karena reaksi konsumen terhadap suatu produk yang baik tidak diketahui sebelumnya maupun tak mudah dimengerti setelahnya.
2. SENI ITU UNTUK SENI. Para pekerjanya peduli terhadap originalitas (keaslian), keahlian profesional teknis, harmoni, dan lainnya dari karya-karya kreatif dan lebih senang menerima upah yang kecil daripada ditawari pekerjaan yang membosankan.
3. PRINSIP PEKERJA CAMPURAN. Untuk produk kreatif yang relatif kompleks (misalnya film), produksi membutuhkan pemasukan keahlian yang bermacam-macam. Setiap pemasukan keahlian haruslah berupa pemberian tulus dan melakukannya pada beberapa tingkat minimal untuk menghasilkan sebuah pengeluaran (hasil) yang berharga.
4. KEANEKARAGAMAN YANG TANPA BATAS. Produk-produk dibedakan oleh kualitas dan keunikan: setiap produk merupakan kombinasi pemasukan yang berbeda yang mengarah kepada pilihan keberagaman yang tanpa batas (contohnya, pekerjaan menulis kreatif, baik puisi, novel, skrip (screenplays), atau yang lainnya).
5. DAFTAR A/ DAFTAR B. Keahlian dibedakan secara menurun. Para pekerja seni diberi ranking sesuai kemampuan, keaslian, dan kecakapan mereka dalam menciptakan proses dan/atau produk yang kreatif.
6. LALAT WAKTU. Ketika menyelaraskan proyek yang kompleks dengan pemasukan keahlian yang berbeda-beda, waktu merupakan esensinya.
7. ARS LONGA (SENI ITU TANPA BATAS). Beberapa produk kreatif memiliki aspek daya tahan (durabilitas) yang meminta perlindungan hak cipta, mengizinkan sang pencipta atau sang pelaku pertunjukan mengumpulkan uang dari orang yang meminjam karyanya.

Teori Kepemilikan milik Caves banyak dikritik karena dianggap terlalu kaku. Tidak semua pekerja seni secara murni didorong oleh pemikiran 'seni itu untuk seni'. Poin 'ars longa' juga dianggap mempertahankan produk nonkreatif (produk lisensi, mis.). Poin 'lalat waktu' juga hanya memperlihatkan proyek konstruksi yang besar. Industri kreatif, karena itu, menjadi tidak unik, tapi mereka menilai baik teori-teori ini secara umum yang relatif kepada industri nonkreatif.

KESIGAPAN MEDIK

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:48:00 PM

0

Lelah.

Itulah yang aku rasakan malam ini. Setelah seharian menguras tenaga dan otak tanpa diimbangi dengan asupan gizi yang seimbang. Derita anak kosan. Bukan masalah uang! Tapi masalah waktu. Aku hampir tak punya waktu untuk pergi ke warung makan, seperti RM KABITA milik pak Rosadi, pemilik kosanku, sekalipun.

Bangun tidur. Setelah itu, aku hanya menonton Indonesia This Morning, tayangan berita berbahasa Inggris di salah satu stasiun televisi, sebentar lalu menyalakan komputer untuk membuat desain majalah Akari yang rencananya terbit besok. Namun sialnya data yang telah aku simpan tak bisa dibuka. Kemungkinan besar karena tak cukup memori. Pukul 11 aku segera ke kampus mengikuti rapat J-Tour (tur jurnalistik) yang diadakan bidang Medfo Himade. Pukul dua, melesatlah aku ke kosan Regina Febria, rekanku di AKARI, di Edelwise, Ciseke. Selain mengambil data-data, kami mengobrol sebentar. Jam 3-4.30 WIB aku berada di kosan. Makan dan memasukan data ke komputer--meski gagal.

Pukul 4.30 cerita menarik dimulai. Berawal dari latihan divisi Medik. Sebelumnya yang aku tahu, latihan hanya sampai magrib. Namun ternyata hari ini PELANTIKAN divisi Medik akan berlangsung.

Awalnya kupikir hanya akan dibentak-bentak biasa dan capai-capaian sedikit. Semakin larut, aku semakin mengesahkan ucapan tadi: ternyata memang "sedikit capai". TIDAK! Bukan 'capai'. Aku sudah tak mengenal lagi kata itu sejak dari kepanitian PFS (Pengenalan Fakultas Sastra) Unpad pada liburan semester lalu--yang membuat aku merasakan banyak perubahan diri.

Lelah.

Kebugaran dan kekuatan fisik merupakan salah satu syarat utama bagi siapa pun yang hendak masuk menjadi medik, selain pengetahuan yang cukup di bidang kesehatan. Bagaimana pun juga seorang medik memiliki tugas yang berat. Keinginan untuk menolong orang lain merupakan sesuatu dari nurani yang suci melintas di hati. Seperti dalam iklan, menjadi Medik seharusnya meyakini benar bahwa menolong orang lain adalah panggilan jiwa. Menolong orang lain yang sekonyong-konyong sakit, bahkan jika sampai jatuh terkulai atau terluka, haruslah disertai pengetahuan yang dasar yang cukup. Jika tidak, ketika pertolongan kita hanya sia-sia karena kita tak tahu apa yang harus dilakukan. Hanya diam dan celingukan tanpa tahu apa yang harus dilakukan di depan korban dan menunggu anggota medik lain--yang mungkin sedang sibuk juga.

Ketika seorang medik dipanggil untuk menolong seseorang, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah: mengecek kondisi korban dengan memeriksa jalan napas (airways), kelancaran bernapas (breathing), sirkulasi udara (circulation), ketidakmampuan korban untuk melakukan sesuatu (disability). Jika keadaan (penyakit) korban dirasa gawat atau akut, segera berikan basic life support (bantuan hidup dasar). Setelah itu, segera evakuasi korban ke tempat teduh atau ruang medik.

Pada ujian pelantikan yang berakhir pukul 22.30 malam ini, anak-anak calon anggota divisi medik ospek lapangan Sasjep S1 Unpad, Himade Sakura, termasuk aku, diberikan beberapa ujian yang memakai prinsip-prinsip dasar tadi. Beberapa kali, SC menghilangkan diri--yang terakhir tandu ikut hilang. Kami disuruh mencari mereka di sekitar lingkungan Fasa. Semuanya dirancang seperti keadaan yang sesungguhnya. Jadi pelaksanaannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keseriusan serta penuh tanggung jawab.

Namun yang lebih ditekankan pada ujian pelantikan ini adalah kesigapan. Dalam dua kelompok, secepat mungkin kami berpencar mencari korban yang dikatakan bahwa mereka sakit di suatu tempat. Beberapa memang sulit ditemukan, tapi yang membuat fatal adalah karena kami selalu saja lama dalam pengevakuasian dari lokasi "kejadian" ke ruang medik. Karena memang penanganan yang kami lakukan terlalu lama. Beberapa kali seperti itu. Ketika korban ditemukan, kami yang dalam keadaan panik sebenarnya--padahal kode etik medik adalah DILARANG PANIK--kami malah masih sering kebingungan tentang apa yang diderita korban. Blunder bagi divisi medik. Seolah hasil latihan selama 3 bulan ini hilang begitu saja.

Meski begitu, aku mendapat pelajaran hari ini. Ya. Kesigapan dengan penuh persiapan harus dilakukan manakala akan memberikan bantuan agar bisa menolong dengan cukup efektif dan efisien pada saat menolong korban. Kesigapan medik diperlukan agar nyawa korban segera datat ditolong. Berbagai masukan amat dibutuhkan agar kita dapat merumuskan dan melakukan bantuan pada situasi darurat. Tapi bukan berarti kita harus melakukan diskusi dulu sementara korban diacuhkan begitu saja. Medik harus mengutamakan keselamatan korban. Dengan ujian yang membuatku dehidrasi tingkat tinggi ini juga aku akhirnya benar-benar menyadari arti latihan fisik selama ini--apalagi ditambah anomali cuaca yang menghadang Jawa dan Nusa Tenggara saat ini. Divisi medik adalah salah satu divisi yang latihannya menguras fisik dan tenaga, di samping Shougun (istilah Tim Disiplin di sini).

Lelah.

Tapi menyenangkan!

SEMANGAT!!!

A BUSY DAY

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:55:00 PM

0

Menurut agenda, hari ini kegiatanku sebenarnya lumayan padat. Sejak pukul delapan pagi hingga pukul sembilan malam aku total berada di luar kampus. Meskipun aku memang selama itu di kampus, akan tetapi ternyata dua mata kuliah umum yang seharusnya aku ikuti tak ada. Kegiatanku yang sesungguhnya akhirnya dimulai setelah salat Jumat: kuliah bahasa Prancis, rapat acara bedah buku dan film "BOOKCINEMA_2LOGY"--proker BEM universitas yang akan dilaksanakan akhir November 2008. Sungguh membuatku letih! Membuatku harus menulis postingan ini menjelang pergantian hari.

FILM "LASKAR PELANGI" YANG PENUH WARNA

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 12:45:00 AM

0

Setelah seharian mendekap di dalam kepengapan kamar kosanku ini, mendesain majalah AKARI, menyaksikan berita krisis ekonomi global, sms-an hingga melupakan tiga rapat di tiga organisasi berbeda yang harusnya aku ikuti, akhirnya aku memproklamasikan diri dengan ikut teman-teman di DKM Al Mushlih Fasa Unpad untuk ikut menonton sebuah film berjudul LASKAR PELANGI. Aku memang menanti-nanti ajakan ini setelah beberapa kali batal menonton karena alasan sibuk atau tak ada teman. Sebenarnya tanggal 25 September lalu aku sudah menyiapkan diri untuk pergi menonton dengan temanku, Ama chan. Tapi, karena terlambatnya pemasangan banner, akhirnya aku dan teman satu kelasku itu pulang kampung tanpa sempat menonton di Jatinangor Townsquare, dekat kosanku.

Namun, akhirnya, hari Kamis malam (9/10) ini, rasa penasaranku habis sudah. Jam sembilan malam tadi aku pergi ke Cinema XXI dengan berbekal tiket yang telah dibeli siangnya dan masuk ke ruangan besar untuk menyaksikan aksi si Ikal, Lintang, Mahar, dan kawan-kawan. Di tempat yang sudah gelap itu, hampir tak ada lagi tempat kosong tersedia--kecuali tempat kami dan barisan orang yang masuk berbarengan dengan kami. PENUH SEKALI!!!

Sekedar ulasan, kisah yang berdasarkan kisah nyata Andrea Hirata ini bermulag saat hari pertama pembukaan kelas baru di SD Muhammadiyah. Suasana mendadak menjadi sangat menegangkan bagi kedua guru luar biasa: bu Muslimah (Cut Mini) dan pak Harfan (Ikranegara), serta sembilan murid yang menunggu di sekolah reyot yang terletak di desa Gantong, Belitong. Pasalnya, jika tidak tercapai kuota 10 murid terdaftar, sekolah Islam satu-satunya itu akan ditutup pemerintah.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Kesepuluh murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi menjalin kisah yang tak terlupakan. Lima tahun bersama, bu Mus, pak Harfan, dan kesepuluh murid dengan keunikan masing-masing berjuang untuh terus bisa bersekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian), dan Mahar (Veris Yamamo) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka itu.

Bagaimanapun, aku setuju dengan pernyataan bahwa film ini merupakan sebuah Must-See Movie. Riri Riza dan Mira Lesmana ini layak diacungi jempol atas ide dan buah tangannya yang cemerlang ini. Walaupun harus bolak-balik Jakarta-Belitung, jutaan penonton yang hadir--bahkan ada yang berkali-kali--menonton di bioskop akan membuat senyum di wajah bukan hanya mereka berdua, tetapi sang penulis novel best seller novel Laskar Pelangi ini. Aku pun setuju dengan pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa film ini adalah salah satu film terbaik yang dimiliki bangsa ini sekarang--selain film Ayat-Ayat Cinta yang beliau sebutkan. Film yang membuka tabir realita tentang kemiskinan, ketimpangan sosial, dan buruknya pendidikan yang tidak merata.

Namun demikian, entah mengapa setelah menonton, aku selalu merasa ada yang kurang dalam film Laskar Pelangi ini. Mungkin soal ceritanya. Karena aku sudah membaca tamat novelnya, aku sedikit bertanya-tanya mengapa terlalu banyak missing link di bagian yang menurutku penting. Contohnya di novel bagian dimana banyak sekali waktu anak-anak itu duduk di atas felicium, saat-saat ditemukannya Flo, atau saat menegangkan menyeberangi laut bersama seorang pemilik kapal menuju pulau hantu--aku lupa namanya--tempat sang dukun bersemayam. Well, setelah dipikir-pikir, pemotongan bagian-bagian ini memang wajar mengingat novel Laskar Pelangi memang memiliki gaya penceritaan dan alur yang menurutku sedikit aneh--mungkin memusingkan. Selain itu, saking panjangnya, Riri Reza dan Mira Lesmana harus benar-benar bisa mencari esensi yang ada dan titik-titik pengalaman yang paling mengena dalam tulisan seorang Master of Science dari Université de Paris ini. Dan mereka BERHASIL!

Dari sudut sinematologi pengambilan gambar, aku sungguh ANGKAT TOPI! Setiap sudut pandang gambar yang diambil memiliki nilai seni yang luar biasa. Apalagi pemandangan di Belitung--yang aku baru tahu--sungguh begitu sangat indah sekali! Yang paling kusuka adalah gambar di sisi laut dan batu-batuan raksasa. Amazing! Tapi, ternyata takda gading yang tak retak ya. Kesalahan Ayat-Ayat Cinta terulang lagi di film ini. Yakni adanya gambar adegan di mana TERLIHAT MIKROFON. Itu lho, waktu adegan di kelas! Sayang sekali. Mungkin karena mengejar jadwal tayang yang direncanakan "harus" pas liburan Idul Fitri. Oke. Tak apa. Toh mungkin cuma segelintir penonton yang sadar. Tapi untuk film berdaya seni tinggi seperti ini, hal seperti itu tolonglah diperhatikan lebih jauh lagi.

Over all.. Aku sangat senang menonton film LASKAR PELANGI ini. Dengan banyaknya keindahan, keaslian, kelucuan, keluguan, dan keluarbiasaan yang diciptakan anak-anak asli Belitong dan kisah dalam film ini, semua cacat yang ada seolah tak ada sama sekali! PERFECT!!

BRAVO, LASKAR PELANGI!!!