DEFINISI RUPAWAN
Posted by mochihotoru | Posted in Thoughts | Posted on 5:30:00 PM
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan rupawan itu? Tampan, cantik, manis, ganteng, lucu, imut, cakep, dan istilah lainnya yang berkaitan merupakan kosakata yang paling sering orang ucapkan. Terutama ketika melihat sosok yang menarik hatinya.
Kata rupawan ini berasal dari rupa 'bentuk' dan wan 'memiliki'. Jadi rupawan berarti sifat manusia yang memiliki bentuk/rupa yang baik. Dalam bahasa Inggris sendiri, kata 'rupawan' memiliki padanan 'good-looking'. Dalam kamus Webster, berarti 'pleasing in appearance; beautiful or handsome'. Sebuah adjektiva relatif yang menentukan level dari rupa seseorang dalam penilaian orang lain.
Namun, sifat kenisbiannya membuat kata ini tidak bersifat tetap. Maksudnya, ketika si A berkomentar bahwa si D cantik, belum tentu si B dan si C berkata sama. Hal ini poin yang dinilai setiap orang berbeda dan standar yang ditetapkan pun berbeda.
Kebanyakan orang menggunakan kata rupawan untuk menunjukkan derajat tertinggi dari sebuah penampilan fisik seseorang. Terutama wajah. Adjektiva rupawan ini terbagi dua: tampan (bagi pria); sedangkan cantik (bagi wanita). Ganteng dan kece atau caem adalah bahasa gaul dari dua kata tadi. Cakep memiliki penggunaan yang lebih luas, di mana bisa dipakai baik untuk lelaki dan wanita. Lucu dan imut (cute) cenderung diterapkan pada seseorang yang memiliki wajah yang unik dan kekanak-kanakan (babyface).
Sebagian orang menilai bahwa seseorang rupawan dari hal selain struktur dan kontur wajah tadi, seperti kemolekan/kegagahan tubuh. Perbedaan pendapat ini menghasilkan fetishisme, di mana orang akan melihat bagian tubuh tertentu untuk disukainya (dianggap sebagai rupawan) menurut pengalamannya. Para fetishis tidak terlalu peduli jika bagian tubuh lainnya jika kriteria rupawan yang dia punya sudah dimiliki oleh orang yang disukainya.
Namun, bagaimanapun, tak pernah ada suatu kesepakatan bersama mengenai definisi rupawan ini. Bahkan komite dalam ajang kecantikan dan semacamnya hanya menyebutkan 'berpenampilan menarik dan berwawasan luas' sebagai persyaratan utama. Tak pernah disebutkan 'tidak jerawatan', 'tinggi', 'kulit harus putih', dan sebagainya karena mereka tak mau dianggap melakukan diskriminasi atau rasisme. Mereka hanya membutuhkan 'kesadaran' dari calon pendaftar.
Ada satu istilah lagi yang merupakan cabang dari rupawan ini: manis. Cantik atau tampan itu dianggap berbeda dari manis. Biasanya, orang yang manis memang tak 'sekinclong' atau 'semenyilaukan' orang-orang cantik/tampan. Akan tetapi orang-orang yang dianggap manis ini lebih memiliki pesona yang, menurut orang, bersifat jangka panjang (long term). Menurut sebagian orang, orang yang cantik/tampan itu biasanya akan cepat menarik perhatian tapi terlihat membosankan lama-kelamaan; sedangkan orang yang manis biasanya lebih enak dipandang kapanpun juga namun tak terlalu menyedot perhatian.
Bagiku, rupawan atau tidak bukanlah suatu hal yang penting walaupun memang aku senang memandangi orang-orang rupawan (baca: cantik dan manis). Namun, yang terpenting adalah melihat hatinya. Aku tak mau terperdaya oleh kecantikan sesaat yang bisa saja hilang karena terbakar air raksa suatu saat.
Kata rupawan ini berasal dari rupa 'bentuk' dan wan 'memiliki'. Jadi rupawan berarti sifat manusia yang memiliki bentuk/rupa yang baik. Dalam bahasa Inggris sendiri, kata 'rupawan' memiliki padanan 'good-looking'. Dalam kamus Webster, berarti 'pleasing in appearance; beautiful or handsome'. Sebuah adjektiva relatif yang menentukan level dari rupa seseorang dalam penilaian orang lain.
Namun, sifat kenisbiannya membuat kata ini tidak bersifat tetap. Maksudnya, ketika si A berkomentar bahwa si D cantik, belum tentu si B dan si C berkata sama. Hal ini poin yang dinilai setiap orang berbeda dan standar yang ditetapkan pun berbeda.
Kebanyakan orang menggunakan kata rupawan untuk menunjukkan derajat tertinggi dari sebuah penampilan fisik seseorang. Terutama wajah. Adjektiva rupawan ini terbagi dua: tampan (bagi pria); sedangkan cantik (bagi wanita). Ganteng dan kece atau caem adalah bahasa gaul dari dua kata tadi. Cakep memiliki penggunaan yang lebih luas, di mana bisa dipakai baik untuk lelaki dan wanita. Lucu dan imut (cute) cenderung diterapkan pada seseorang yang memiliki wajah yang unik dan kekanak-kanakan (babyface).
Sebagian orang menilai bahwa seseorang rupawan dari hal selain struktur dan kontur wajah tadi, seperti kemolekan/kegagahan tubuh. Perbedaan pendapat ini menghasilkan fetishisme, di mana orang akan melihat bagian tubuh tertentu untuk disukainya (dianggap sebagai rupawan) menurut pengalamannya. Para fetishis tidak terlalu peduli jika bagian tubuh lainnya jika kriteria rupawan yang dia punya sudah dimiliki oleh orang yang disukainya.
Namun, bagaimanapun, tak pernah ada suatu kesepakatan bersama mengenai definisi rupawan ini. Bahkan komite dalam ajang kecantikan dan semacamnya hanya menyebutkan 'berpenampilan menarik dan berwawasan luas' sebagai persyaratan utama. Tak pernah disebutkan 'tidak jerawatan', 'tinggi', 'kulit harus putih', dan sebagainya karena mereka tak mau dianggap melakukan diskriminasi atau rasisme. Mereka hanya membutuhkan 'kesadaran' dari calon pendaftar.
Ada satu istilah lagi yang merupakan cabang dari rupawan ini: manis. Cantik atau tampan itu dianggap berbeda dari manis. Biasanya, orang yang manis memang tak 'sekinclong' atau 'semenyilaukan' orang-orang cantik/tampan. Akan tetapi orang-orang yang dianggap manis ini lebih memiliki pesona yang, menurut orang, bersifat jangka panjang (long term). Menurut sebagian orang, orang yang cantik/tampan itu biasanya akan cepat menarik perhatian tapi terlihat membosankan lama-kelamaan; sedangkan orang yang manis biasanya lebih enak dipandang kapanpun juga namun tak terlalu menyedot perhatian.
Bagiku, rupawan atau tidak bukanlah suatu hal yang penting walaupun memang aku senang memandangi orang-orang rupawan (baca: cantik dan manis). Namun, yang terpenting adalah melihat hatinya. Aku tak mau terperdaya oleh kecantikan sesaat yang bisa saja hilang karena terbakar air raksa suatu saat.
Comments (0)
Post a Comment