FEAR

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 10:48:00 PM

0

Jangan kautunjukkan neraka lagi
Walau dia telah kehabisan kayu bakarnya

Jangan kaudekatkan jurang kematian lagi
Walau telah mendangkal jaraknya

Berikan saja aku cawan suci itu
Yang telah kau isi dengan anggur cinta
Seperti yang kauberi hari ini
Di samping penglihatan buruk itu

Tapi penglihatan itu seperti sebuah ketukan keras
Di gerbang besi di hatiku
Hingga sadarku bangun dari hilang
Kuharap itu sampai selamanya

Tunjukkanlah sesuatu yang lain
Jangan neraka itu lagi
Jangan jurang kematian lagi

Walau mungkin aku menuju ke arahnya
Tapi aku lebih ingin apel!

240209

MR VALENTINE

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 9:23:00 PM

0

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.


I BELIEVE IN YOU

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 9:08:00 PM

0

Hari ini, aku semakin menyadari akan sikapku yang tidak dewasa. Aku pun lebih menyadari kecemburuanku ternyata lebih besar dari yang aku bayangkan.

Sebenarnya hal ini pernah terjadi sebelumnya.

PERCAYA

I.
Apabila tak mampu membawakanmu mentari
di malam hari, masihkah mau kau memelukku?
Apabila tak sanggup aku membawakanmu bintang
yang kauingini, masihkah mau kau mengecup dahiku?
Apabila tak sanggup aku mengantarkanmu ke tempat
yang kausebut Eden, masihkah mau kau mengusap lembut kepalaku?
Apabila tak sanggup pula aku membangun seribu candi
dalam satu malam, masihkah mau kau tersenyum padaku?

II.
Ego terkadang mengajakku ke suatu
tempat bernama Ketidakpercayaan. Lalu
dan tanpa sadar aku menaiki punggungnya.

Sayapsayapnya yang besar dan keras--seperti baja--mengepak
terbang jauh melampaui garis logika
dan aku pun melihat bumi yang datar saja,
tak membenarkan Copernicus.

Aku takkan pernah sadar jika saja
kau tak bersuara dan pergi tanpa meneriakkan
namaku. Tapi tak secepat itu.
Ego tetap mengajakku berbincang.

Tak lama kemudian rasio terbang datang
dan menabrak Ego. Aku pun jatuh diasingkan waktu.

Saat tersadar,yang kulihat itu kau.
Kau bilang kau berteriak di depan Perasaanku
tapi tak kurasakan apapun. Hampa.

III.
Hampa bukan berarti hilang
Cinta yang muncul lebih besar dari Antares
Dan aku pun memercayaimu

Hampa itu awal dari keterisian
Seperti cawan suci yang terisi anggur cinta
Yang akan menciptakan langit yang lebih indah
Juga bulan yang lebih lembut

Hampa itu hak dari hatiku dan hatimu
Kita pun akan saling mengisi

Hampa itu akan menciptakan pengertian
Kepadaku dan kepadamu
Dan darinya Kepercayaan akan hadir sebagai malaikat

Aku yakin Cinta tetap di singgasana hati kita
Walau mentari meledak lagi
Tapi Kepercayaan tetap menyatukan kita

Kita pun hidup dalam cinta...

100209

DEFINISI RUPAWAN

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 5:30:00 PM

0

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan rupawan itu? Tampan, cantik, manis, ganteng, lucu, imut, cakep, dan istilah lainnya yang berkaitan merupakan kosakata yang paling sering orang ucapkan. Terutama ketika melihat sosok yang menarik hatinya.


Kata rupawan ini berasal dari rupa 'bentuk' dan wan 'memiliki'. Jadi rupawan berarti sifat manusia yang memiliki bentuk/rupa yang baik. Dalam bahasa Inggris sendiri, kata 'rupawan' memiliki padanan 'good-looking'. Dalam kamus Webster, berarti 'pleasing in appearance; beautiful or handsome'. Sebuah adjektiva relatif yang menentukan level dari rupa seseorang dalam penilaian orang lain.

Namun, sifat kenisbiannya membuat kata ini tidak bersifat tetap. Maksudnya, ketika si A berkomentar bahwa si D cantik, belum tentu si B dan si C berkata sama. Hal ini poin yang dinilai setiap orang berbeda dan standar yang ditetapkan pun berbeda.

Kebanyakan orang menggunakan kata rupawan untuk menunjukkan derajat tertinggi dari sebuah penampilan fisik seseorang. Terutama wajah. Adjektiva rupawan ini terbagi dua: tampan (bagi pria); sedangkan cantik (bagi wanita). Ganteng dan kece atau caem adalah bahasa gaul dari dua kata tadi. Cakep memiliki penggunaan yang lebih luas, di mana bisa dipakai baik untuk lelaki dan wanita. Lucu dan imut (cute) cenderung diterapkan pada seseorang yang memiliki wajah yang unik dan kekanak-kanakan (babyface).

Sebagian orang menilai bahwa seseorang rupawan dari hal selain struktur dan kontur wajah tadi, seperti kemolekan/kegagahan tubuh. Perbedaan pendapat ini menghasilkan fetishisme, di mana orang akan melihat bagian tubuh tertentu untuk disukainya (dianggap sebagai rupawan) menurut pengalamannya. Para fetishis tidak terlalu peduli jika bagian tubuh lainnya jika kriteria rupawan yang dia punya sudah dimiliki oleh orang yang disukainya.

Namun, bagaimanapun, tak pernah ada suatu kesepakatan bersama mengenai definisi rupawan ini. Bahkan komite dalam ajang kecantikan dan semacamnya hanya menyebutkan 'berpenampilan menarik dan berwawasan luas' sebagai persyaratan utama. Tak pernah disebutkan 'tidak jerawatan', 'tinggi', 'kulit harus putih', dan sebagainya karena mereka tak mau dianggap melakukan diskriminasi atau rasisme. Mereka hanya membutuhkan 'kesadaran' dari calon pendaftar.

Ada satu istilah lagi yang merupakan cabang dari rupawan ini: manis. Cantik atau tampan itu dianggap berbeda dari manis. Biasanya, orang yang manis memang tak 'sekinclong' atau 'semenyilaukan' orang-orang cantik/tampan. Akan tetapi orang-orang yang dianggap manis ini lebih memiliki pesona yang, menurut orang, bersifat jangka panjang (long term). Menurut sebagian orang, orang yang cantik/tampan itu biasanya akan cepat menarik perhatian tapi terlihat membosankan lama-kelamaan; sedangkan orang yang manis biasanya lebih enak dipandang kapanpun juga namun tak terlalu menyedot perhatian.

Bagiku, rupawan atau tidak bukanlah suatu hal yang penting walaupun memang aku senang memandangi orang-orang rupawan (baca: cantik dan manis). Namun, yang terpenting adalah melihat hatinya. Aku tak mau terperdaya oleh kecantikan sesaat yang bisa saja hilang karena terbakar air raksa suatu saat.

Israel, Berhentilah Berlagak Menjadi Korban

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 1:41:00 PM

0

Dalam bukunya "They Dare to Speak Out" yang diterbitkan pada 1985, mantan anggota Kongres, Paul Findley, mengungkapkan betapa kuatnya cengkeraman lobi Yahudi dan Israel di Amerika Serikat, terutama dalam masalah Timur Tengah, sehingga orang Amerika atau Barat yang berani mengkritik Israel dicap sebagai anti Yahudi dan pendukung Nazi.

Findley mengungkapkan, orang-orang kritis yang posisinya lemah telah diintimidasi dan disingkirkan, sementara yang lebih kuat diasingkan untuk kemudian dimiskinkan secara politik dan ekonomi, dideskreditkan oleh media massa, bahkan dilenyapkan sama sekali.

Senator Joseph Raymond McCarthy dari Partai Republik adalah salah seorang korbannya. Dia diasingkan dari ranah politik AS dan dideskreditkan oleh media massa sebagai komunis, bahkan penyebab kematiannya pun tidak jelas.

Kini, setelah agresi Israel ke Gaza, sebagian orang Amerika dan Barat mulai mengeluarkan kritik tajam pada Israel, bahkan beberapa diantaranya cenderung anti-Yahudi.

Di Yunani, pada 29 Desember, Harian Avriani mengaitkan Perang Gaza dengan lobi Yahudi, "Setelah Yahudi Amerika menguasai kembali (sistem) kemakmuran dunia dan menenggelamkan dunia dalam satu krisis keuangan yang tak pernah terjadi sebelumnya, mereka mulai berlatih untuk (persiapan) Perang Dunia Ketiga."

Sementara itu, di Italia, asosiasi dagang bernama Flacia-Uniti menyeru warga kota Roma untuk memboikot segala produk usaha buatan komunitas Yahudi.

"Kami tidak bisa terus diam terhadap apa yang sedang terjadi di Gaza. Kami telah membuat daftar pengusaha (Roma) yang berhubungan dengan Tel Aviv karena rakyat (Italia) tidak tahu siapa mereka," kata Giancarlo Desiderati, otak dibalik prakarsa boikot itu.

Di AS, suara kritis terhadap Israel menyalak, bukan hanya dari keturunan Arab, tapi juga nonArab yang muak pada eksploitasi nasib buruk Israel di masa pasca Perang Dunia Kedua, demi membenarkan serangan kejinya ke Palestina.

Salah seorang warga AS yang mengkritik Israel adalah aktor, sastrawan, sosiolog, dan pengarang buku terkenal "The Pursuit of Loneliness," Philip Slater.

Dalam Huffington Post edisi 6 Januari 2009 yang dipublikasikan lagi Middle East Times pada 19 Januari, Philip menyampaikan opini berjudul, "A Message to Israel: Time to Stop Playing the Victim Role."

Berikut adalah terjemahan artikel Philip.

Di awal tulisannya, Philip menyatakan dia tak bisa memahami Israel yang selama ini dibela bangsanya, berubah menjadi agresor dengan masih saja mendramatisir nasibnya di masa lalu sebagai korban permusuhan Arab.

"Kalian tak perlu lagi pura-pura menjadi korban. 'Israel yang malang' terdengar aneh manakala kalian justru menjadi kekuatan dominan di Timur Tengah," kata Philip.

Saat kalian menduduki beberapa tetanggamu, mengebom dan menaklukannya di medan perang, menguasai tanah mereka, dan mengusirnya dari rumah-rumah mereka, maka saatnya untuk berhenti berpura-pura tertindas.

Ya, benar. nNegara-negara Arab menolak keberadaanmu, mengancam akan membuang kalian ke laut, dan semua itu retorika palsu. Faktanya adalah kalian kuat, mereka (Arab) tidak. Kalian punya senjata canggih, mereka tidak. Kalian bersenjata nuklir, mereka tidak. Jadi berhentilah bersikap cengeng. Itu tak laku lagi.

Ya, saya tahu, kami rakyat Amerika mesti berbicara dan selalu bergetar saat mendengar nama teroris, "negara brandal" dan "kekaisaran iblis" saat kami memiliki cukup nuklir untuk meledakkan dunia dan berbelanja senjata lebih besar dari negara manapun. Tetapi, hanya karena kami hipokrit dan gelisah, tidak berarti kalian harus seperti kami.

Philip berkata, menyebut Hamas agresor sungguh tidak pantas karena Jalur Gaza lebih dari sebuah kamp konsentrasi besar Israel dimana warga Palestina diserang semau Israel dan harus menderita kesulitan makan, bahan bakar, energi, bahkan suplai obat-obatan.

"Mereka tidak bisa berkeliaran dan mesti membuat terowongan untuk menyelundupkan kebutuhan hidup sehari-harinya. Mereka tak akan kalian perhatikan jika tidak menembakkan roket-roketnya pada kalian."

Philip menulis, lobi Israel bereaksi sejadi-jadinya manakala mereka dituduh mengadopsi metodologi Nazi yang telah menyiksa mereka, untuk menghukum sebuah bangsa dengan menyerang bagian kecil bangsa itu dan secara konsisten dilakukannya di Gaza.

Israel, demikian Philip, telah melanggar hukum internasional, sebuah hukum yang ironisnya pernah diterapkan untuk mengadili praktik keji yang dilakukan Nazi kepada bangsa Yahudi semasa Perang Dunia Kedua.

"Ayolah, pisahkan kami dari kemunafikan dengan mengatakan setiap upaya Israel adalah demi mencegah korban sipil. Saat kalian menjatuhkan bom-bom di satu kota padat penduduk, kalian mengebom peradaban. Bom tak pernah bertanya apa KTP-mu.

Bom adalah pembunuh rakyat sipil. Bom-bom dirancang untuk menjatuhkan semangat sebuah bangsa dengan membantai keluarga-keluarga. Bom digunakan selama Perang Dunia Kedua oleh semua pihak dengan tujuan meruntuhkan semangat bangsa. Dan ini pula yang dilakukan di Gaza.

Ayolah Israel, cobalah tahan diri kalian untuk tak berkilah dengan argumen menyesatkan yang dipinjam dari Bush, bahwa para pemimpin Hamas bersembunyi di tengah rakyatnya, meninggalkan rumah-rumah mereka.

Yang sesungguhnya terjadi adalah Israel ingin menggiring mereka ke tempat-tempat yang tidak ada penduduknya, padahal tak ada satu pun lahan kosong penduduk dan pemukiman di Gaza. Jadinya, para pejuang Hamas bolak balik di daerah padat penduduk itu."

Philip melanjutkan, Israel telah membom tiga sekolah PBB dan membunuh lusinan anak-anak serta orang dewasa, meskipun faktanya PBB memberi kalian koordinat semua sekolahnya di Gaza agar sekolah-sekolah itu tidak menjadi sasaran pemboman karena PBB ingin mencegah jatuhnya korban sipil dengan tanda itu sehingga kalian tak mungkin membomnya. Alih-alih Israel membom sekolah-sekolah itu.

"Tampaknya kalian merasa bisa membunuh siapapun, kapanpun dan dimanapun kalian suka, hanya karena kalian mendapat restu dari Amerika Serikat," kata Phiilip.

Setiap hari serangan yang dilancarkan ke Pelestina, kalian semakin terlihat melecehkan PBB, masyarakat internasional dan hidup manusia. Persis prilaku negara berandal.

Kalian mungkin juga memberi perhatian pada fakta bahwa kebijakan kuno kalian yang sok jagoan --kebijakan yang kalian lakukan berdekade-dekade-- tidak berhasil!

Bangsa Palestina itu manusia. Mereka bukan anjing yang bisa kalian perintah. Makin buruk kalian perlakukan mereka, makin ingin mereka melawanmu. Itulah arti menjadi manusia. Semakin keras kalian tindas, semakin kuat mereka melawan.

Kami (AS) pernah mengebom Vietnam dengan jumlah lebih banyak dari seluruh bom yang dijatuhkan selama Perang Dunia Kedua. Itu belum termasuk bom napalm (bom curah), herbisida (bom biologi) dan semua jenis ranjau darat canggih. Tapi, apakah mereka (bangsa Vietnam) lantas bersujud dan mencium lutut penjajahnya? Tidak, mereka pantang tunduk!

Kalian mesti membunuh mereka semua. Dan saat kalian melakukan itu, kalian akhirnya tidak akan lagi didukung siapapun, bahkan Amerika Serikat.

Ingatlah, bahwa dukungan Amerika kepada kalian seluruhnya didasarkan pada gagasan bahwa tidak ada satu pun politisi (AS) memenangkan pemilu tanpa dukungan suara Yahudi.

Tapi tak semua Yahudi Amerika berpikir Israel mengemban misi agung dari Tuhan. Banyak warga Yahudi Amerika lebih mempercayai hukum dan keadilan internasional.

Saya bisa mengerti Israel jengkel mendapat pelajaran seperti ini dari seorang Amerika. Tapi bukankah ini yang telah kami orang Amerika lakukan? Mendatangi negara orang lain, membantai 95% penduduknya untuk kemudian mengambilalihnya?

Ketika yang dirampas tanahnya serentak melawan, agresor (Israel di tanah Arab) panik dan segera menyebut agresinya ke tanah orang lain itu sah meskipun dengan melakukan pembantaian genosidal.

"Mohon maaf saya mesti katakan padamu wahai Israel, kalian ketinggalan zaman. Alasan genosida tidak lagi laku. Saya tahu ini tak adil, kalian memiliki hak untuk tersinggung dengan semua ini, namun dunia itu semakin kecil, gaya koboy itu sudah kuno, dan para algojo tidak lagi menjadi pahlawan," kata Philip menutup tulisannya.


Sumber: Huffington Post dan Middle East Times

CUPLIKAN KAMBING JANTAN THE MOVIE

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 2:08:00 PM

0