PENDAHULUAN
Hadis menurut Muadz bin Jabal, riwayat dari Ibn Abbas, telah menyebar luas di kalangan umat muslim awam. Hadis yang terhitung sangat mahsyur ini menceritakan tentang percakapan Muhammad dan sahabatnya dengan Iblis yang berwujud seorang kakek tua di Madinah. Iblis itu sendiri dipaksa datang oleh malaikat ALLAH ke hadapan sang utusan Allah untuk membuat pengakuan dan menjawab pertanyaan Muhammad. Iblis lalu memberitahu banyak rahasia kepada Muhammad, diantaranya: orang yang dibencinya, pekerjaan yang dibencinya, manusia yang menjadi temannya, hal orang yang ikhlas, 70.000 anak dan pengikut-pengikut mereka, cara Iblis mencobai manusia, sepuluh hal permintaan Iblis kepada ALLAH.
Jika dilihat, kisah dalam hadis ini memiliki kemiripannya dengan Hadis yang tertulis dalam Kitab Al Awail karya Jalal al Din al Suyuti. Dalam buku tersebut digambarkan sebuah dialog antara Muhammad dan Setan, yang menggunakan topi berwarna-warni, di pinggiran Jannat al Baqi, Madinah. Mereka melakukan dialog tantang banyak hal, seperti: usaha mencobai para utusan ALLAH sebelum Muhammad yang gagal, maksud dari topi berwarna-warni yang dipakai Setan, kewajiban orang percaya yang dihalangi Setan, Ahli Bait, 15 musuh Setan, 11 sahabat Setan, pekerjaan-pekerjaan yang disukai Setan.
Hadis ini banyak dipertanyakan oleh ahli Hadis, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Arab Saudi. Syaikh Abdurrahman al Sahim adalah salah seorang pakar yang telah membuktikan kepalsuan hadis ini. Dalam salah satu analisisnya, dia mengatakan, “Dan dari sebagian tanda-tanda kepalsuannya adalah penyebutan kata [bersumpah dengan cerai], sebuah istilah yang tidak pernah terdengar di masa Muhammad dan sahabat. Dan juga pernyataan Iblis tentang apa yang menjadi pelindungnya [di bawah kuku manusia], yang bertentangan dengan hadis riwayat Syaikhani [Bukhari dan Muslim] di Hadis Abu Hurairah dari Muhammad: “Jika salah seorang dari kalian bangun tidur maka hendaklah ia memasukkan air ke dalam hidungnya seperti gerakan dalam wudu sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya setan bermalam di lubang hidungnya.”
Pusat Fatwa yang dikepalai Dr Abdullah Faqih pun menegaskan bahwa hadis itu merupakan hadis palsu yang sangat jelas. Terkait dengan hukum penyebarannya, tidak diperbolehkan kecuali untuk sekedar pengingat saja. Hal ini selaras dengan perkataan Sang Nabi dalam Hadis Bukhari yang berbunyi: “Sejatinya pembohongan atas namaku tidak seperti pembohongan atas siapapun. Barangsiapa yang berbohong atas namaku, maka dia dengan sengaja menyiapkan tempatnya di dalam neraka.”
Dilihat secara keseluruhan, hadis ini memang baik serta selaras dengan hukum-hukum Islam. Namun, meskipun tujuannya baik dan demi kemuliaan ALLAH, kebohongan dan pembenaran seperti hadis ini jelas melanggar hukum ALLAH yang sudah disampaikan orang-orang yang dipakai-Nya. Apalagi kebohongan itu memakai teks-teks keagamaan sebagai legitimasi demi menjaga kewibawaan diri atau institusi atau aliran kepercayaannya. Pandangan objektif jelas diperlukan dalam memandang suatu kepercayaan yang sakral sekalipun.
Akhirnya, dengan tujuan menjembatani dan mempersatukan bangsa Indonesia, redaksi menulis ulang Hadis menurut Muadz bin Jabal ini dengan gaya bahasa yang lebih nasional agar umat beragama lain juga dapat mengerti makna dari istilah-istilah Islam yang terkadang terkesan eksklusif.
TEKS HADIS
Iblis Terpaksa Bertamu kepada Muhammad
Ketika kami sedang bersama Rasul ALLAH di kediaman seorang sahabat Ansar [yaitu, kaum pribumi Madinah], tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasul ALLAH bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “ALLAH dan utusan-Nya yang lebih mengetahui.”
Beliau melanjutkan: “Itu Iblis; kutuk ALLAH bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya, wahai Rasul ALLAH”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa ALLAH memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh ALLAH untuk ini. Pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas berkata: “Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat tujuh helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.”
Iblis berkata: “Damai sejahtera bagimu Muhammad. Damai sejahtera bagi kalian semua.”
Rasul ALLAH lalu menjawab: “Damai sejahtera hanya milik ALLAH, sebagai ciptaan yang terkutuk, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat dari utusan ALLAH telah mendatangiku dan berkata: ‘ALLAH memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam mencobai manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kemuliaan ALLAH, andai kau berdusta satu kali saja, maka ALLAH akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.’
“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dihujat oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang yang Dibenci Iblis
Rasul ALLAH lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah di antara manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu, dan orang sepertimu adalah mahkluk ALLAH yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang mematuhi hukum dan perintah ALLAH yang memberikan dirinya melayani kepada ALLAH.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang alim dan setia.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang miskin yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesusahannya kepada orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesusahannya kepada orang lain selama tiga hari, ALLAH akan memberi upah orang-orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah mematuhiku di zaman Jahiliyah, apalagi dalam ajaran ALLAH.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi ALLAH setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu; [dan aku mengerti karena Ali memang selalu mengingat dan memuji-muji ALLAH].”
Pekerjaan yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak sembahyang?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud dengan daging dan rohnya satu kali kepada ALLAH, ALLAH mengangkatnya satu derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca dan merenungi Alquran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada empat keuntungan baginya. Yaitu berkat dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi penghalang antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan ALLAH.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Tobat orang yang bertobat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Ketika manusia memohon pengampunan dosa kepada ALLAH waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Sembahyang fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Ibadah bersama.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Dewan para imam besar.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Di manakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezinah.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan ibadah Jumat [bagi umatmu dan Sabat bagi umat sebelummu].”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan ibadah dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang yang Ikhlas
Rasul ALLAH lalu bersabda: “Segala puji bagi ALLAH yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali: “Tidak, tidak. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali umat ALLAH yang ikhlas [dan tidak seperti orang munafik].”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barangsiapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan manusia, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang berhati ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang umat ALLAH masih menyukai harta dan sanjungan manusia, dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.
Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 setan [sebagai pengikut]. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu para imam besar. Sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada orang yang meninggalkan kehidupan dunia.
“Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada ibadah bersama. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu ibadah bersama.
“Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan khotbah hingga mereka tertidur dan upahnya terhapus.
“Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% upahnya akan terhapus.
“Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan pengikutnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandangi dengan menginginkannya.
“Setan juga berkata, “Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu setan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak-anakku, selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk mencobai manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah ALLAH tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa.
“Tahukah kamu, Muhammad, bahwa ada seorang pendeta yang telah beribadah kepada ALLAH selama 70 tahun? Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus mencobainya hingga ia berzinah, membunuh, dan menjadi kafir.
Cara Iblis Mencobai
“Tahukah kau Muhammad, bahwa dusta berasal dari diriku? Akulah ciptaan pertama yang berdusta. Para pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan dusta, ia kekasihku.
“Tahukah kau Muhammad, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dalam nama ALLAH bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Membuka aib, memfitnah, (gosip), dan mengadu domba orang-orang adalah kesenanganku. Bersaksi dusta adalah kegembiraanku.
“Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barangsiapa membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga Hari Akhir. Jadi semua anak-anak zinah dan ia dicampakkan ke dalam neraka hanya karena satu kalimat: cerai.
“Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur sembahyang. Setiap ia hendak berdiri untuk sembahyang, aku bisikan padanya waktunya masih lama; kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan sembahyang di luar waktu, maka sembahyang itu dipukulkannya ke mukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia sembahyang. Namun aku bisikkan ke telinganya, ‘Lihat kiri dan kananmu’, lalu iapun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘Sembahyangmu tidak sah.’ Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dan tidak sepenuh hati dalam ibadahnya akan dipukul.
“Jika ia berdoa sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun berdoa seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia beribadah bersama, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal ibadahnya dan wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam ibadah. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, setan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku.
“Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan sembahyang? Aku katakan padanya, ‘Kamu tidak wajib beribadah, ibadah hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau pergi sembahyang.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan sembahyang maka ALLAH akan menemuinya dalam kemurkaan.
“Wahai Muhammad, jika aku berdusta ALLAH akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari perjanjian ALLAH?”
Sepuluh Hal Permintaan Iblis kepada ALLAH
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“Sepuluh macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar ALLAH membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, ALLAH mengizinkan.”
Rasul Allah pun menyampaikan firman ALLAH, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.”
“Harta yang tidak dipersembahkan (dizakatkan), aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang bukan dalam nama ALLAH.
“Aku minta agar ALLAH membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan ALLAH, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan.
“Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
“Aku minta agar ALLAH menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
“Aku minta agar ALLAH menjadikan pasar sebagai tempat bersujudku.
“Aku minta agar ALLAH menjadikan syair sebagai Alquranku [dan Mazmurku].
“Aku minta agar ALLAH menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
“Aku minta agar ALLAH memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk pekerjaan kotor sebagai saudaraku.”
Rasul Allah kembali menyampaikan firman ALLAH, “Orang-orang boros adalah saudara-saudara setan.”
“Wahai Muhammad, aku minta agar ALLAH membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
“Dan aku minta agar ALLAH memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. ALLAH menjawab, ‘Silahkan,’ dan aku bangga dengan hal itu hingga Hari Akhir. Sebagian besar manusia bersamaku di Hari Penghakiman.”
Iblis berkata: “Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi petunjuk sedikitpun, kamu hanya seorang yang diutus untuk menyampaikan pesan-Nya. Jika kamu bisa memberi petunjuk, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasul ALLAH lalu kembali menyampaikan firman ALLAH: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang diberi kasih karunia ALLAH,” juga menyampaikan, “Sesungguhnya ketetapan ALLAH pasti berlaku.”
Iblis lalu berkata: “Wahai Muhammad sang Rasul ALLAH, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Mahakudus ALLAH yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan utusan, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku, si celaka yang terusir ini, menyampaikan akhir dari yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tidak sedang berdusta.”
REFERENSI
1. islamweb.net
2. apakabardunia.com
3. rileks.com
4. indobestseller.wordpress.com
5. neilhoja.blogspot.com
6. searchtruth.com
7. khayma.com
8. shaikhsohail.wordpress.com