Profil Tokoh Sherlock Holmes
Posted by mochihotoru | Posted in Film, News, Novel | Posted on 7:15:00 PM
0
Ada banyak tokoh fiksi yang muncul dalam serial petualangan Sherlock Holmes, mulai dari kaum papa, bangsawan, hingga penjahat kelas kakap, tetapi yang paling menonjol hanyalah tokoh Holmes itu sendiri dan teman dekatnya, dr. Watson. Kisah-kisah petualangan Sherlock Holmes dibukukan oleh dr. Watson, yang merupakan interpretasi dari diri Sir Arthur Conan Doyle sebenarnya. Dikisahkan Holmes pernah jengkel pada tulisan Watson karena dianggap terlalu banyak "bumbu" di dalamnya sehingga melenceng dari fakta yang ada. Akan tetapi, ketika Holmes mencoba meracik pengalamannya sendiri, ia malah merasa racikannya tidak "sesedap" buatan koleganya itu.
Tidak semua tokoh fiksi yang muncul dalam serial petualangan Holmes akan dibahas di bawah ini, jadi harap maklum dan insya Allah akan ditambahkan pada pengembangan selanjutnya.
Sherlock Holmes
Sherlock Holmes memulai debutnya sebagai seorang detektif amatir dalam kisah A Study in Scarlet yang dimuat dalam buletin tahunan Beeton's Christmas Annual edisi 1887. Dalam cerita yang diindonesiakan menjadi Penelusuran Benang Merah itulah, Holmes bertemu dengan "calon" sahabat karibnya, dr. Watson, untuk kali pertama dengan perantara seseorang bernama Stamford. Holmes digambarkan sebagai seorang eksentrik yang selalu tertarik untuk membuktikan ilmu yang telah ia pelajari sejelas-jelasnya. Akan tetapi, Watson malah tertarik untuk menjalani kehidupan bersama Holmes dengan jalan menyewa sebuah apartemen yang nyaman milik Mrs. Hudson di Baker Street 221B.
Holmes memang seorang yang sangat ilmiah dan mempunyai rasa ingin tahu yang begitu tinggi. Di apartemen sederhananya, ia menyisakan sedikit ruang untuk menaruh meja tempat "laboratorium" mininya. Dalam kisah Petualangan Kaki Setan, Holmes dan Watson bahkan hampir terbunuh karena menghirup asap hasil pembakaran tumbuhan kaki setan yang beracun. Holmes adalah tipe orang yang tidak gampang menyerah, walaupun ia sendiri tahu apa yang dilakukannya itu bisa mencelakakan dirinya. Selain itu, ia juga hebat dalam melakukan seni peran, bahkan dalam kisah Petualangan Detektif Sekarat, orang sedekat Watson pun berhasil ia kelabui.
Sir Arthur Conan Doyle mengarang tokoh ini terinspirasi dari kepandaian dosennya, dr. Joseph Bell, yang tercermin dalam diri Holmes. Dengan sentuhan imajinatif yang luar biasa, Doyle berhasil membuat Holmes sebagai tokoh fiksi yang fenomenal pada masanya (dan mungkin bertahan hingga kini). Selain menyukai hal-hal ilmiah, Holmes juga menyukai karya sastra dan musik. Tentu penilaian Watson (yang menilai Holmes "nol" pada bidang sastra dalam Study in Scarlet) salah besar, karena buktinya Holmes pernah mengutip kata-kata puitis Goethe, seorang penyair berkebangsaan Jerman.
Ia bertubuh jangkung, tingginya lebih dari 180 sentimeter, dan begitu kurus hingga tampak lebih jangkung. Matanya tajam menusuk, kecuali ketika sedang melamun, dan hidungnya yang runcing bagai paruh rajawali... (Penelusuran Benang Merah, Gramedia, 2002).
Kebiasaan buruk yang tidak disukai Watson dari Holmes adalah kesukaannya untuk "menenggelamkan diri di kursi malas selama seharian penuh" sambil asyik mengonsumsi kokain jika sedang tidak ada kasus yang ditangani.
Holmes mempunyai seorang kakak yang bernama Mycroft Holmes (gambar samping). Latar belakang keluarganya hampir tidak pernah ia ceritakan, bahkan kepada Watson sekalipun. Walaupun tinggal sekota, kakak beradik ini sangat jarang bertemu, terutama bila tidak ada kasus yang sangat penting atau mendesak. Setelah sempat "dimatikan" dalam kisah Kasus Terakhir, Holmes akhirnya pensiun dari pekerjaannya sebagai detektif dan memulai karir barunya sebagai seorang peternak lebah dalam kisah Salam Terakhir. Kisah ini akhirnya benar-benar menjadi salam terakhir dari pengarangnya yang wafat dalam usia 71 tahun pertengahan tahun 1930.
dr. Watson
Di mana ada Holmes, di situ pasti ada Watson. Ya, keduanya memang tidak bisa (dan memang tidak akan pernah bisa) berpisah karena saling membutuhkan satu sama lain. dr. Watson yang bernama lengkap John. H. Watson, M.D. mulanya mengira Holmes seorang yang eksentrik sampai pada akhirnya ia tahu bahwa pekerjaan utama temannya itu adalah seorang detektif.
Watson yang tertarik dengan dunia yang diterjuni oleh Holmes kemudian secara sukarela menawarkan diri sebagai asistennya secara tidak langsung. Watson selalu mengikuti Holmes ke mana pun ia pergi untuk kemudian menceritakan kembali pengalaman mereka kepada umum. Mereka hanya pernah berpisah sesekali saja, itu pun menyisakan banyak masalah. Dalam suatu kisah, Holmes menulis pengalamannya sendiri dan mengetahui bahwa tulisannya tidak sebaik tulisan Watson. Lain lagi dengan pengalaman Watson, ia dimintai tolong oleh Holmes untuk menyelidiki suatu kasus sementara Holmes menyelidikinya dari sudut pandang yang lain. Alih-alih tuntas, kasus tersebut malah menjadi sedikit lebih rumit dan sekali lagi Holmes menyesal mengapa mereka tidak bekerjasama saja sejak awal.
Pada tahun 1878 aku mendapatkan gelar dokter umum dari Universitas London, dan melanjutkan ke Netley untuk mengikuti pendidikan ahli bedah khusus Angkatan Darat. Setelah menyelesaikan pendidikanku, aku dimasukkan dalam resimen Northumberland Fusiliers Kelima... (Penelusuran Benang Merah, Gramedia, 2002).
Watson adalah seorang dokter (bedah) yang setia dan teguh pada pendirian. Ingatlah saat Watson akan memeriksa Holmes dengan paksa lantaran menderita "demam" selama berhari-hari dalam kisah Petualangan Detektif Sekarat. Sayangnya, ia juga mudah tertipu, bahkan oleh Holmes sekalipun. Watson menikah dengan Mary Morstan, mantan klien dalam kasus Empat Pemburu Harta (edisi bahasa Inggris berjudul Sign of Four). Sampai serial Holmes berakhir, tidak disebutkan bahwa ia telah dikaruniai keturunan.
Profesor Moriarty
Moriarty dijuluki Holmes sebagai "Napoleon"-nya kejahatan. Ia adalah seorang kriminal paling berbahaya di London karena kepintarannya justru disalahgunakan untuk memimpin sebuah organisasi kejahatan yang sulit dilacak. Namanya memang jarang disebut-sebut oleh Scotland Yard karena mereka tidak tahu bahwa Moriarty adalah otak dari semua tindak kejahatan di London. Kebusukannya terhenti seiring kematiannya setelah bergumul hebat dengan Holmes di tepi air terjun Reichenbach, Swiss. Holmes hampir saja kehilangan nyawanya jika saja ia tidak berhasil menggantungkan diri di tebing air terjun tersebut.
Irene Adler
Irene Adler adalah satu-satunya wanita yang memiliki tempat khusus di hati Holmes. Wanita yang muncul dalam kisah Skandal di Bohemia ini berhasil mengelabui Holmes sebelum ia berhasil menangkapnya. Holmes yang awalnya merasa tidak tertarik kepada kaum hawa, mulai merasa tertarik akan seluk beluk kehidupan mereka berkat kelicikan Adler.
Mrs. Hudson
Wanita tua peramah ini adalah induk semang Holmes dan dr. Watson alias pemilik apartemen yang mereka tinggali di Baker Street 221B. Kebaikan hati dan sikap tidak suka ikut campur yang ditunjukkan oleh wanita ini membuat Holmes betah tinggal di sana selama bertahun-tahun hingga ia memutuskan pensiun dari pekerjaannya sebagai detektif.
Inspektur Lestrade
Detektif polisi yang satu ini sebenarnya tidak bisa apa-apa bila tidak mendapat bantuan dari Holmes. Ketergantungannya pada Holmes ditunjukkan pada betapa sering namanya disebut-sebut dalam kisah-kisah petualangan Holmes. Holmes yang pada dasarnya suka menyelidiki, biasanya langsung menerima tawaran penyelidikan dari Lestrade. Tentu saja semua kasus dapat diselesaikan dengan baik, sayangnya yang menerima penghargaan dan ekspos besar-besaran dari media justru bukan Holmes, tetapi Lestrade! Seteru terdekat Inspektur Lestrade di Scotland Yard adalah Inspektur Gregson. Perseteruannya sering mereka tunjukkan dengan memakai metode penyelidikan yang sama sekali berbeda satu sama lain saat ditugasi menyelidiki kasus bersama-sama di lapangan.
(sumber: sherlockindo.fateback.com)