GREAT DAYS

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:54:00 PM

0

On progress

KETUHANAN DALAM DIRIKU

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 12:38:00 AM

0

Dalam tulisan ini, aku hanya ingin mengatakan sebuah rahasia yang aku simpan selama ini. Kupikir tak ada lagi yang harus kusembunyikan. Bahwa aku adalah seorang agnostik; penganut agnostisisme. Pencari TUHAN yang tak mungkin pernah bisa dibuktikan secara ilmiah. Pencari sumber cahaya yang transenden yang kekuatannya jauh lebih besar dari matahari.

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu—umumnya yang berkaitan dengan teologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsb–adalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang “Yang-Absolut”; atau, dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subyektif dimungkinkan, namun secara obyektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi. Dalam kedua hal ini maka agnostikisme mengandung unsur skeptisisme.

Intinya adalah bahwa aku bukanlah seorang muslim, kristiani, hinduis, atau penganut agama lainnya. Aku tak memiliki agama apapun yang kupegang sebagai pedoman hidup, atau jalan tertentu menuju TUHAN. Aku percaya bahwa TUHAN itu ada, namun aku tak memegang satu tradisi dalam beribadat.

Bagiku, menjadi seorang agnostik adalah sesuatu yang tak pernah kuduga. Mengapa? Karena seingatku aku dididik orang tuaku menjadi seorang muslim sejati. Sejak kanak-kanak, setiap hari aku pulang-pergi mengaji. Bahkan aku telah menamatkan Quran di bulan Ramadhan--terjadi beberapa kali selama beberapa tahun. Fikih, tarikh, dan lainnya aku pelajari. Tak lupa aku ikut pesantren kilat selama jeda libur puasa.

Lantas mengapa aku memilih menjadi agnostisis? Jawabannya sederhana: KERAGUAN. Mungkin sejak kecil aku terus dicocoki pelajaran agama oleh guru-guru agamaku. Tapi pada waktu lain aku banyak mempelajari sains, filsafat, dan budaya--tiga bahan bacaan yang aku suka. Walaupun tidak semua kuingat isinya, tapi inti dari banyak bacaan itu membuatku mulai berpikir untuk meragukan TUHAN.

Sekali lagi, aku tahu TUHAN itu ada. Lewat semua yang aku lihat di dunia ini maka menjadi sebuah keniscayaan bagiku untuk memercayai TUHAN. TUHAN-lah yang menciptakan Bing Bang triliyunan tahun silam. Dan sebelum itu terjadi, apa/dari mana/siapa pula yang mengadakan massa di dalam debu-debu angkasa sebelum akhirnya memadat dan meledak?

Aku tengah mempelajari berbagai agama saat ini. Perjalananku mugkin masih jauh. Aku terus berharap TUHAN akan memberikanku jalan yang lurus nantinya sehingga akhirnya aku akan dapat meyakini sebuah agama yang akan menuntunku. Agama dengan fondasi ketuhanan yang paling masuk akal.

Aku percaya TUHAN itu Maha Besar. TUHAN itu Maha Pencipta. TUHAN itu Maha Penguasa. TUHAN itu Maha Kuat. Sehingga tidak mungkin Dia akan dapat diperdaya ciptaanNya. Tidak mungkin pula Dia akan kalah melawan ciptaanNya. Dia juga pasti mengetahui semua yang dilakukan ciptaanNya; tak ada yang bisa bersembunyi dariNya.

Namun saat ini, di lengan kananku, muncul simbol dewa Wisnu; di lengan kiriku muncul lambang salib; di dadaku muncul swastika; di punggung terdapat lambang matahari; dan di perutku terdapat tulisan Allah (dalam huruf Arab). Mungkin kau heran apa maksudnya. Tapi ini yang dilihat dengan mata spiritual milik temanku Rudi. Dia mengaku bisa berhubungan dengan hal gaib atas bantuan suhunya. Benar atau tidak, saat ini lambang-lambang itu mungkin akan menggambarkan keadaan diriku saat ini yang berada dalam kekacauan iman.

Mungkin kau akan menganggapku kafir, anti-Kristus, ghoyim, atau sebagainya. Atau bahkan menganggapku bodoh. Tapi aku tak peduli. Aku akan tetap mencari kebenaran itu. Setidaknya, apa yang aku dapat nanti adalah sebuah agama yang harus membawa kebaikan yang sesungguhnya kepada dunia--dalam bentuk hukum atau pedoman.

POHON GHARQAD

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 6:40:00 PM

0

Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka, sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau pohon, kemudian batu dan pohon itu berkata:” Wahai Muslim , wahai hamba Allah, ini orang yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia”, kecuali pohon gharqad, karena sesungguhnya pohon itu adalah pohon yahudi (HR. Bukhari dan Muslim)

APA YANG TERJADI DI TAHUN 2012?

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 10:06:00 AM

2

Jatuh berjatuh tangisan langit
Menembus suara malaikat
Menjelma sesuatu yang muslihat
Lalu menghantarkan derai jerit
Tak lama setelah udara jadi pekat
Dan bahtera tak pernah tersebut
Maka para dewa pun terkejut
Tanah menjadi maut
Tapi hanyalah catatan yang berkarat
Nubuat singkat
Dengan harapan tak terlihat
Kecemasan dan kengerian yang sarat
Yang harusnya surut
Seiring bergesernya langit
Sebentar lagi saja tanpa otot
Lalu lihat...

110109

Pagi tadi, tak lama setelah kubuka mata dan menjalankan ritual pagi, aku browsing lewat ponsel. Maklum, akhir-akhir ini aku haus membaca sehingga aku sering mencari bahan bacaan di internet. Kemudian, kutemukan di pantjasurya.wordpress.com artikel berjudul "Kiamat 2012?". Lalu aku buka link-link dengan artikel terkait. Masih penasaran, aku pun bongkar data-data di Google.

Belum aku baca semuanya, tapi aku sudah simpan semuanya untuk kupelajari lagi nanti. Intinya, akan terjadi sebuah badai matahari (solar storm) yang akan menghantam planet bumi pada tahun 2012 nanti berdasarkan pemantauan cuaca antariksa di beberapa negara sejak 1960an.

Memang bukan sesuatu yang baru. Tetapi yang perlu dicatat adalah: magnetosfer bumi yang selama ini melindungi makhluk hidup dari angin matahari dan radiasi, didapati memiliki DUA lubang yang empat kali lebih besar dari lebar bumi. Dengan begitu, menurut para ilmuwan, partikel matahari yang terdapat dari angin pada saat badai matahari ini berlangsung, bisa masuk dengan mudah sehingga mengganggu jaringan listrik (terutama di wilayah Kutub) dan GPS, merusak satelit geosinkronus, dan menyebabkan panas berkali-kali lipat di bumi. Selain itu, akibat SUPER GLOBAL WARMING yang mungkin terjadi ini, Kutub Utara akan mengalami ICE-FREE tak lama kemudian [padahal tahun lalu es di Laut Arktik diperkirakan oleh dua saintis terkemuka akan sepenuhnya lenyap tahun 2040]. Badai topan dipastikan akan terjadi badai topan dan bencana besar lain di mana-mana, termasuk di Indonesia. Hal ini diperparah oleh penipisan ozon dalam jangka waktu yang lama akibat ulah manusia.

Badai matahari biasanya berlangsung siang hari. Siklus 11 tahunan (siklus bintik matahari atau sunspot) ini sedang berada di tingkat minimalnya sekarang dan mencapai puncak (solar maxima) pada tahun 2012. Solar maxima ini terjadi setiap 50 tahun. Terakhir kali terjadi tahun 1958. Menurut Mausumi Dikpati dari National Center for Atmospheric Research, badai matahari akibat solar maxima kali ini akan 30%-50% lebih kuat dari yang sebelumnya.

Saat ini, tatasurya tengah memasuki medan awan energi antarbintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Menurut ahli geofisika Rusia, ini akan berlangsung selama 2012-2020. Mungkin juga di wilayah inilah komet raksasa bernama Pufus, yang saat ini juga tengah menuju planet ini dan diperkirakan akan tiba tahun 2029 [Absolute 20/20], berada. Namun, seorang tokoh Yahudi internasional, Titchak Qaddari, telah mengimbau warga Yahudi Amerika untuk segera beranjak dari Amerika Serikat. Menurut perhitungannya, sebuah komet atau asteroid lain yang sangat besar tengah meluncur di angkasa dan siap menghantam daratan Amerika tak lama.

Rangkaian bencana ini telah dituliskan Lawrence E Joseph, ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation) dalam bukunya "Apocalypse 2012". Yang menarik, ternyata kejadian pada tahun naga itu telah diramalkan jauh-jauh hari oleh bangsa Maya yang terkenal dengan perhitungan kalender yang sangat detail. Dalam ramalannya dikatakan bahwa tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru di mana gelombang galaksi besar membuat semua kegiatan manusia terhenti. Bukan hanya Maya, suku-suku kuno lain seperti Hopi, Mesir Kuno, bahkan dalam kitab kuno dari Cina I-Ching pun meramalkan demikian.

Namun, fisikawan David Hathaway dari National Space Sciences and Technology mengatakan, solar maxima akan datang lebih cepat pada 2010 atau 2011. Hal ini karena siklus sunspot besar bergerak lebih cepat dari yang kecil. Selain itu, conveyor belt yang mengatur cuaca di matahari, yang merupakan arus gas yang berkonduksi secara elektris berputar dari ekuator ke kutub matahari dan kembali lebih cepat. Ini membuat banyak pemerintah, terutama Pentagon, bekerja lebih cepat dalam melaksanakan proyeknya dalam menghadapi situasi sulit nanti.

Lantas, apa hubungannya dengan puisi di atas? Aku sendiri tak tahu. Beberapa hari lalu tiba-tiba saja aku menulis rangkaian kata tersebut saat hujan besar di Jatinangor. Hampir tak sadar. Setelah itu, aku baca ulang dan teringat kata-kata suhu pada Rudi yang berkata bahwa tak lama lagi Indonesia akan mengalami bencana besar sebagai awal kebangkitan baru bangsa ini. Tak jelas apa relasinya, Madam Lauren pun pernah berkata hal yang hampir sama. Dia tak bisa melihat masa setelah tahun 2012.

Aku sendiri tak percaya dengan ramalan seperti itu. Tapi aku jelas shocked ketika fakta sains yang selama ini aku junjung pun meramalkan hal yang sama...

Cara Kreatif Mentransformasi Blog Menjadi Terkenal

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 5:57:00 PM

0

Huh, kenapa ya udah setahun lebih, blog(-blog) punyaku ini belum juga terkenal. Bingung juga. Udah frustasi diriku ini. Hampir saja diriku ini melakukan harakiri! (lebhay banget seh ah!). Di tengah keputusasaan, aku pun ke warnet untuk mencari cara membuat blogku terkenal, popular, yuumei, dan lainnya.

Nah, inilah yang aku dapatkan di tengah ribuan data di internet: Tips Cara kreatif dan alami membuat blog anda terkenal

1. Tulislah artikel menarik yang kontroversial berdasarkan opini anda yang didasari argumen logis, bukan opini yang melewati batas-batas. Misalnya: mitos selaput dara keperawanan. =P

2. Jadilah orang hebat di bidang IT macam pak Budi Rahardjo atau jadi semacam pakar seperti om Roy Suryo. Atau bahkan menjadi orang gila yang jenius seperti Raditya Dika yang menceritakan kegiatan [atau lebih cocok disebut kekonyolan atau kegilaan] sehari-hari dengan kata-kata yang unik.

3. Bikin sensasi. Banyak hal yg bisa dijadikan sensasi. Tidak masalah; bohong atau tidak, baik atau buruk, salah atau benar, mau ahli atau awam, bidangnya atau bukan. Banyak hal di Indonesia yg akan bikin postingan kita direspons.

4. Berikan pembaca barang-barang gratis yang bisa sekedar dilihat atau pun bisa diunduh. Misalnya: wallpaper, musik, atau software untuk diunduh.

5. Tulis atau reviu blogger lain yang anda sukai lalu beri tahu lewat komentar di blog yang Anda tulis tersebut. Hal ini untuk menarik pengunjung blogger tersebut membaca blog Anda.

6. Lakukan interviu lewat email kepada beberapa blogger terkenal tanyakan tentang berbagai opini yang positif. Ini cara yang masih banyak dipakai para blogger yang cerdik karena interviu ini biasanya memberikan kebanggaan pada blogger terkenal tersebut dan biasanya Anda akan di reviu balik.

7.Last but not least. Promosikan dengan bijak alamat blog anda lewat SMS ke rekanmu. Misalnya "Maaf, gue telat bales karena lagi nyelesein tulisan gue di www.sandyarifiadie.blogspot.com!"

Akhirnya, setelah ini aku akan melakukan perubahan bagi blogku ini! Demi bangsaku! Blogku akan semakin terkenal! Aku (tidak) jamin!!!!!

MERDEKA!!!!!!!!!!!!!!!!!
^^)/

DUNIA BARU

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 3:05:00 PM

0

Meningkatkan diri adalah berubah; agar menjadi sempurna harus sering mengadakan perubahan. –Winston Churchill

Setiap hari, selalu saja ada hal-hal baru yang kita temui. Mulai dari yang menyenangkan sampai yang bisa membuat menangis. Dalam dua bulan terakhir saja, banyak perayaan-perayaan besar yang menjadi sebuah fenomena di negeri ini. Perayaan Kemerdekaan RI ke-63, penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi, bulan Ramadan, dan Idul Fitri 1929 H. Semua sangat berpotensi membawa aspek perubahan di dalam pikiran setiap orang yang memaknai benar perayaan-perayaan itu. Baik perayaan-perayaan besar tadi maupun apa yang kita temui sehari-hari sejatinya harus membuat kita semakin berpikir apa yang baik untuk kita sendiri dan orang lain di sekeliling kita.

Sama halnya ketika seseorang melepaskan pakaian seragam mereka kemudian melepaskan status mereka sebagai “siswa” dan menjadi “mahasiswa”. Banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan para mahasiswa baru pun akan banyak menemui perubahan yang cukup signifikan. Banyak sekali yang diliputi ketakutan saat akan memasuki lingkungan baru. Ketakutan untuk memulai, ketakutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, ketakutan tidak dapat mengikuti pelajaran, ketakutan dibayangi masa lalu, dan sebagainya, kerap membayangi mereka yang akan memasuki lingkungan pendidikan yang baru. Akhirnya, berbagai ketakutan itu justru menghambat proses adaptasi dengan lingkungannya yang baru. Kemampuan adaptasi yang baik, memang sangat dibutuhkan dalam memasuki lingkungan yang baru.

Bagi lulusan sekolah lanjutan atas, kampus adalah lingkungan baru yang asing—ibarat rusa masuk kampung. Bukan hanya karena banyak istilah yang terdengar gres dan mesti diingat. Suasana lama yang sudah dinikmati selama 12 tahun, sejak taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan atas, pun terjungkir balik—tak sekedar sebutan yang berubah dari guru menjadi dosen, atau pakaian seragam yang berganti pakaian bebas.

Ada yang lebih mendasar. Kegiatan belajar-mengajar yang dulu satu arah, monolog, dari guru ke murid berubah menjadi diskusi serta belajar mandiri. Keaktifan mahasiswa di kelas turut menentukan nilai yang bakal diperoleh tiap semester. Akan banyak tugas yang mesti diselesaikan setiap pekan: praktikum, membuat laporan, menulis makalah, membaca buku, mengikuti ujian—dan ini berlaku bagi sekian mata kuliah yang diambil dalam satu semester.

Dalam dunia perkuliahan, kita sebagai mahasiswa diharapkan untuk aktif di dalam maupun luar kelas, dan tidak hanya mengandalkan materi pelajaran yang diberikan oleh dosen, tetapi juga aktif mencari materi yang berhubungan dengan mata kuliah kita dari berbagai buku referensi lainnya. Tanggung jawab besar ada di pundak mahasiswa. Bila ada materi yang tidak kita mengerti, langsung bertanya pada dosen atau pada teman yang lebih mengerti. Jangan sampai ditumpuk. Hal ini bisa berbahaya bila sudah waktunya menjelang ujian, namun kita masih belum mengerti materi sulit tersebut. Bisa-bisa nilai ujian kita malah hancur lebur.

SEBUAH MASALAH
Kenyataan menunjukkan bahwa mahasiswa adalah bagian dari mereka yang juga menjadi masalah dari bangsa ini. Ketidakmampuan perguruan tinggi membangun kapasitas keilmuan yang secara kritis mampu memberikan banyak perspektif epistemis, juga berpengaruh pada kualitas mahasiswa yang dihasilkannya. Perguruan tinggi hanya sekedar menjadi mesin/pabrik yang melahirkan produk massal yang bernama sarjana, yang bahan mentahnya adalah mahasiswa. Perguruan tinggi juga hanya menjadi konsumen yang mengikuti selera pasar dalam melahirkan produk-produknya. Dalam konteks lain, perguruan tinggi kemudian menjadi kelompok oportunis yang dibungkus oleh legitimasi ilmiah yang demikian canggih.

Keadaan ini membawa konsekuensi pada tidak adanya hubungan yang baik antara gerakan pemikiran kritis di satu sisi, dengan kecenderungan perkembangan perguruan tinggi yang mengarah pada pemikiran dominan (neoliberalisme) di sisi lain. Pada titik inilah sebenarnya terjadi benturan yang sangat berat di internal sebuah perguruan tinggi, yang secara langsung mempengaruhi cara berpikir mahasiswanya. Akibatnya, mayoritas mahasiswa adalah mereka yang tidak kreatif, tidak inovatif, tidak kritis, serta tidak mempunyai visi perubahan secara esoterik dalam memandang masa depan masyarakatnya. Dampak negatif dari globalisasi yang merasuki segala bidang kehidupan masyarakat.

Kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung berakibat pada dinamika gerakan mahasiswa yang terbangun dari dalam kampus. Terkadang kita hanya bisa mengurut dada tatkala melihat mayoritas mahasiswa yang apatis, hedonis, dan tidak peduli dengan lingkungannya. Sementara di pihak lain kita juga bisa menemukan sedikit mahasiswa yang kritis, yang dengan kembang kempis mencoba melakukan sesuatu untuk perubahan masyarakatnya. Ironis! Padahal harusnya pada zaman sekarang ini yang mengusung tema globalisasi di mana-mana, mahasiswa harusnya menjadi subjek penilai terhadap keberjalanan proses ini, bukannya turut menjadi objek. Jelas ini menimbulkan masalah.

Bayangkan, setiap semester mahasiswa menerima subsidi pendidikan dari Negara (dalam bentuk fasilitas, gaji dosen, beasiswa, dll.) tak kurang dari 20 juta rupiah, selama hampir lima tahun. Tapi apa yang didapat Negara dari subsidi itu, kecuali beban pengangguran yang semakin bertambah?

Mereka yang terjerumus dalam seks bebas tidak kalah mengerikan. Lebih dari 500 video porno sudah dibuat dan diedarkan di Indonesia. Kebanyakan video amatir hasil rekaman kamera ponsel. Demikian hasil penelitian praktisi pertelevisian Sony Set. Parahnya, sebanyak 90 % pembuat video porno itu berasal dari kalangan anak muda, dari SMP sampai mahasiswa. Sisanya dari kalangan dewasa. Hasil temuan FKM UNAIR menyebutkan bahwa pengidap AIDS sebagian besar kalangan remaja. Dari 100 responden remaja yang diteliti, FKM menyimpulkan bahwa 22,9 persen remaja usia 15-19 tahun telah terkena virus HIV/AIDS, sedangkan remaja usia 20-24 tahun yang terjangkit mencapai 77,1 persen.

Tawuran remaja yang tadinya hanya merupakan tren remaja-remaja SMU, kini sudah diikuti oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Bahkan yang sangat menggelikan sekaligus memprihatinkan, sekitar dua bulan yang lalu, mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar, dari Fakultas Geologi dan Fakultas Teknik itu ikut-ikutan tawuran.

Kejadian-kejadian di atas hanya sekedar contoh kasus betapa kelompok mahasiswa yang demikian ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kasus aborsi, skandal dan jaringan seks bebas, perampokan, pembobolan bank, penodongan, dan tindak kriminal lainnya tidak jarang dilakukan oleh mahasiswa.

Sistem kapitalis yang menyetir pola kehidupan sekarang melahirkan degradasi nilai-nilai kemanusiaan. Sistem ini memang berhasil memberikan nilai materi yang cukup berlimpah. Namun, ternyata keberhasilan itu hanya diraup oleh segelinitr orang yang “kuat”, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kesengsaraan. Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan sistem individualis yang semakin tajam. Setiap manusia––termasuk mahasiswa––lalu berpikir pintas untuk menyelamatkan diri, dan akhirnya tidak peduli dengan keadaan lingkungan. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi mereka, yang penting bermanfaat dirinya dan tidak merugikan orang lain. Kelompok ini memang benar-benar ingin “menikmati” dan hidup tenteram dalam kondisi sekarang. Mereka tidak peduli kenikmatan hidupnya itu diraih di atas penderitaan orang lain.

Bagi kelompok mahasiswa seperti ini “keberhasilan studi” merupakan cita-cita yang paling dijunjung tinggi dan senantiasa jadi haluan perjuangannya. Bagi mereka, standar keberhasilan itu adalah meraih nilai studi yang setinggi-tingginya. Sains memang cukup mereka “kuasai”, namun keilmuannya itu tidak berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Dalam studinya, kelompok ini memang relatif banyak berhasil; namun mereka belum mampu memenuhi dambaan dan harapan masyarakat.

Banyak yang berteriak atau mengusung anti kecurangan tetapi mereka sendiri masih menyontek saat ujian. Bagaimana mau melakukan apabila dirinya sendiri tidak mau untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruknya. Mungkin hilangnya “Roh Perubahan” inilah yang menyebabkan perubahan yang selama diperjuangkan oleh mahasiswa belum menampakkan hasilnya secara signifikan.

PERAN MAHASISWA
Mahasiswa merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan Dengan segala potensi yang dimilikinya, mahasiswa merupakan kekuatan yang sangat besar yang dapat melakukan suatu perubahan. Selain diharapkan oleh kelompok masyarakat sebagai pioner perubahan ke arah yang lebih baik. Posisi mereka sebagai mahasiswa memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya. Tidak heran jika perubahan sosial politik di berbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan mahasiswa.

Mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk bangsa ini. Mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia yang turut merasakan penderitaan yang dialami oleh rakyat. Meskipun tidak dapat dinafikkan sebagian dari gerakan mahasiswa yang mempunyai target-target lain yang ingin dicapai selain dari memperjuangkan rakyat. Kita juga tidak dapat mengelak bahwa ada sebagian dari mahasiswa yang aktif dalam pergerakan mahasiswa mempunyai tujuan pragmatis yaitu menjadi penerus-penerus pendahulunya yang duduk di pemerintahan atau juga di lembaga legislatif.

Secara psikologis, masa muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal. Dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika mahasiswa memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainya. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki pemuda mahasiswa. Pemikiran kritis mereka sangat didambakan. Di mata masyarakat, mereka adalah agen perubahan (agent of change) jika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi mahasiswa dewasa ini.

Fungsi mahasiswa itu ada 3, yaitu :
1. Guardian of Value, yaitu sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada terlebih dahulu
2. Agent of Change, yaitu sebagai agen pengubah apabila yang ada itu tidak lagi sesuai sebagaimana mestinya
3. Iron Stock, yaitu sebagai generasi penerus bangsa.

Perubahan sosial merupakan akumulasi dari perubahan individu-individu. Sehingga perubahan sosial tidak akan tercapai selama belum adanya perubahan-perubahan dalam diri individu. Memang ada kalanya perubahan dapat dicapai hanya dengan beberapa individu yang berubah saja, namun perubahan tersebut tidak akan bertahan lama karena nantinya individu-individu yang belum berubah akan mengakumulasikan kekuatan untuk menentang perubahan tersebut. Perubahan juga tidak akan berlangsung dengan baik apabila digerakkan oleh orang-orang yang dirinya sendiri pun belum berubah. Perbaikan yang ingin dicapai tidak berhasil dengan baik apabila yang ingin melakukan perbaikan tersebut tidak memperbaiki dirinya terlebih dahulu, ibarat menyuruh seseorang tetapi dia sendiri tidak melakukannya.

SELAMAT DATANG DI DUNIA BARU

Perasaan bingung, gelisah, dan ketakutan akan dunia perkuliahan itu sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut karena dunia kampus tidak semengerikan itu. Satu hal yang pasti: dalam dunia kuliah, kita sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam segala hal, baik dalam belajar dan pengembangan diri. Apalagi, buat anak-anak yang berasal dari luar daerah lain dan tinggal sebagai anak kos. Sudah pasti, itu semua butuh proses adaptasi, kemandirian, dan time management yang baik.

Memang tidak mudah untuk menjalani proses adaptasi. Maka dari itu, sebelumnya kita harus belajar dan mengerti bagaimana cara bersikap dan bersosialisasi dengan orang-orang yang baru dikenal dan berusaha untuk menjadi orang yang menyenangkan! Bagaimana caranya? Simple! Just be yourself! Tidak ada persiapan yang berarti, hanya saja tinggal menjadi diri sendiri dan percaya diri. Seperti kata pepatah, kita dapat dinilai hanya jika kita membuat diri kita bernilai.

Kisah petualangan selaku mahasiswa baru di perguruan tinggi diawali saat masa orientasi (ospek) yang tak terlupakan. Sejak saat itu pelan-pelan tapi pasti, tanpa disadari kita mengumpulkan bekal buat menjalani hari-hari berikutnya. Daftar perbekalan yang kita kumpulkan untuk menghadapi situasi kondisi di lingkungan sekolah baru selalu punya dua kecenderungan. Baik dan buruk. Itu sebabnya, kita harus selektif agar tidak sampai menjerumuskan kita.

Pertama, teman. Keberadaan seorang teman sudah menjadi kebutuhan primer dalam bergaul. Apalagi saat memasuki dunia baru ini. Teman yang baik akan memberikan pengaruh yang baik untuk kita. Dalam belajar, bergaul, atau menghadapi masalah.

Kedua, tempat tinggal. Untuk mahasiswa yang datang dari luar kota, mencari tempat tinggal sementara buat kos tidak bisa disepelekan. Selain untuk menghemat ongkos, jadi anak kos punya keuntungan bisa belajar bersama dan lebih bersosialisasi dengan teman sebaya atau masyarakat luas. Carilah tempat kos yang nyaman untuk belajar; kondusif dalam membentuk kebiasaan baik (good habit) kita sehari-hari; mengajarkan kita untuk mandiri dan disiplin, dan mendorong diri kita untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Ketiga, kakak kelas. Menjaga hubungan baik dengan kakak kelas bukan semata-mata jadi “kambing congek” yang melulu mendengarkan pengalamannya, ingin jadi ahli waris buku pelajarannya, atau malah mencari pelindung. Walaupun ada oknum kakak kelas yang jutek, sok kuasa, atau gila hormat, kita harus tetap menghormatinya sebagai senior yang sudah lebih dulu menghuni kampus. Jadi hubungan baik dengan mereka lantaran kita satu keluarga besar dalam sekolah yang sama. Pengalaman suka-duka mereka bisa bantu kita lebih siap menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tinggal pandai-pandai kitanya saja menempatkan diri di hadapan senior. Secara pribadi mereka bisa kita jadikan panutan. Untuk urusan ini, baiknya kita dekat dengan senior yang punya track record bagus. Baik dari sisi prestasi akademis maupun perilaku.

Keempat, kegiatan. Setiap sekolah pasti punya unit kegiatan mahasiswa (UKM) sebagai media penyaluran bakat seni, olahraga, intelektual, atau agama bagi para siswanya. Nggak ada salahnya jika kita mengambil salah satunya. Selain bisa mengenal teman yang berbeda kelas, angkatan, bahkan jurusan, kita pun termotivasi untuk melatih diri agar menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Mahasiswa tinggal memilih unit yang disukai dan pintar-pintarlah membagi waktu agar kuliah tidak kedodoran.

Selain beradaptasi dengan lingkungan, kita pun harus beradaptasi dengan cara belajar yang baru. Belajar di perguruan tinggi, jauh berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan. Selain ketekunan, kerajinan dan keseriusan, juga kerja keras. Sifat pantang menyerah harus menjadi sifat hakiki kehidupan yang sehari-hari dijalani. Di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, termasuk Jepang, seorang mahasiswa S-1 harus menyediakan waktu untuk belajar 12-15 jam dalam sehari. Jika waktu belajar di sekolah (ruang kelas dan laboratorium) 8 jam per hari, maka sisanya sekitar 5 jam harus disediakan untuk belajar mandiri di perpustakaan atau di rumah.

Untuk mahasiswa S-2, waktu yang harus disiapkan sedikitnya 18-20 jam, dan untuk mahasiswa S-3 akan lebih dari 20 jam. Jangan dilupakan kalau mahasiswa-mahasiswa di negara-negara tersebut, waktu tidur sangat dibatasi (umumnya kalau ada kesempatan dalam antar waktu dimanfaatkan untuk tidur beberapa menit, walaupun hanya di bawah pohon atau di bangku panjang di taman).

Jangan heran kalau kesibukan demi kesibukan yang harus dijalani mahasiswa pada hari-hari kerja, dan baru akan mendapatkan waktu luang pada hari-hari libur Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya. Namun, waktu senggang pun dimanfaatkan untuk belajar bersama atau belajar mandiri di perpustakaan.

Meskipun kita dituntut untuk menjadi lebih rajin dalam belajar, bukan berarti itu membiarkan kita untuk menjadi apatis. Sebagai seorang mahasiswa, kita tetap harus mengasah kepekaan kita terhadap lingkungan kita. Jangan sampai kita sampai tidak tahu, misalnya, ada pejabat kampus yang melakukan korupsi di jurusan atau melihat dengan acuh kemiskinan di sekitar kampus. Sebagai seorang mahasiswa, kita diwajibkan menanamkan pikiran bahwa sesuatu yang salah tetap harus kita benarkan.

Bagaimanapun juga, perubahan-perubahan tadi adalah sebuah jalan untuk kita dalam mencapai kesuksesan. Dalam jalan hidup kita, kita mungkin tergoda untuk mencoba mempertahankan sesuatu yang ada, padahal sesungguhnya apa yang ada hanyalah suatu fase sementara yang segera berkembang menjadi apa yang tadinya ada.

Status quo mungkin kondisi yang menyenangkan, namun karena harus terjadi perkembangan, maka harus ada perubahan. Karena kita mencari perkembangan, maka kita harus mencari perubahan. Jangan kita lihat lingkungan kita sebagaimana adanya, namun bagaimana seharusnya dan seyogyanya. Kita mencari perubahan karena kita perlu mencari jati diri yang lebih baik sehingga kita dapat memainkan peran kita dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Sangatlah penting bahwa kita belajar menekuk dan melentur pada setiap keadaan baru karena sikap kaku merampas kesempatan untuk melihat kebebasan dari kemungkinan-kemungkinan baru. Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk bergerak dengan mulus dan lancar dari “tidak tahu” menjadi “tahu”, yang pada gilirannya memindah-mindahkan peran dari guru menjadi siswa berulang-ulang.

Sadarlah bahwa banyak orang yang tidak membuat perencanaan karena mereka tidak ingin mengambil risiko dari perubahan. Tidak melakukan banyak hal dalam hidup kita adalah hal yang lebih mudah dan aman daripada mengambil risiko, tapi kita akan menjadi orang yang kerdil. Maka dari itu carilah perubahan yang bisa membuat kita menjadi semua yang kita inginkan.

I DON'T KNOW WHAT TO WRITE

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:14:00 PM

0

I don't know what to write. But I'm happy today. I'm back to Jatinangor. Back to real life, after holiday that made me withdraw from any difficulty. I'm here now, maybe for 2-3 weeks. Passing the tests, doing jobs, intending meetings, and so on. But today--the first day of all--I met someone I yearned for so long. Who was it? Sorry. But it is confidential. Top Secret. So I can't tell you. Hahaha... Happy! ^^

THAT'S MY MOM!

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:52:00 PM

0

Pukul lima pagi aku terbangun mendengar suara Cindy. "Aa, Mamah & Aa udah mulai!" teriaknya. Tak biasanya dia membangunkanku pagi-pagi. Cindy memang sudah memasang alarm dari semalam agar bisa bangun pukul segini. Tujuannya adalah melihat mama yang akan muncul di acara ceramah pagi tersebut sebagai peserta.

Mm, let me see.. Yes! There she is! Mama bersama rombongan ibu-ibu dari Mesjid Asy Syifa, Kaum Lebak, Garut hadir di studio Indosiar untuk mendengarkan ceramah agama dari Hajjah Dedeh mengenai poligami. Mm, kalau tidak salah, banyak teman-teman mama yang ikut itu telah berstatus janda. Begitu pula Uwa Wiwi, kakak papaku dan ibunda Resti, yang telah lama ditinggalkan suaminya. Waah..

Sore hari, ketika aku tengah membaca-baca artikel di internet, aku mendengar suara mama yang datang. Ternyata benar. Kami pun berkumpul mendengarkan pengalaman mama selama di Jakarta bersama ibu-ibu.

Dasar ibu-ibu. Ke mana pun mereka pergi, belanja adalah hal utama. Jiwa belanja mereka akan selalu berkobar. Namun, karena waktu yang terbatas sekali, akhirnya aku hanya mendapat kaos baru dan jam tangan. Tak apa. Itu sudah lebih dari cukup. Terima kasih, Bunda!!

KISAH MENARIK SEPUTAR KEMERDEKAAN INDONESIA

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:45:00 PM

2

Kisah Pertama
Pada 17 Agustus 1945 pukul delapan, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya di Jalan Pegangsaan Timur 56 Cikini, Jakarta. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. "Pating greges," keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.

Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dn menenggak pil brom chinine. Lalu dia pun tidur kembali. Pukul sembilan, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.

"Demikianlah, Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!" ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.

Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. Masih meriang. Namun sebuah revolusi telah dimulai.

Kisah Kedua
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol. Tak ada korps musik. Tak ada konduktor. Tak ada pancaragam.

Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar dan ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah kenyataan yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 350 tahun [walaupun sebenarnya bangsa Indonesia sebenarnya baru ada sejak 32 tahun sebelum proklamasi]!

Kisah Ketiga
Bendera Pusaka Sangsaka Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi Republik Indonesia. Tetapi dari apa sebenarnya bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya itu dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya adalah kain pemberian dari tukang soto!

Kisah Keempat
Setelah merdeka selama 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli" karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan/atau pendudukan Jepang sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia asli pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir 30 Agustus 1945 di Sibolga, Sumatra Utara) sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1933).

Kisah Kelima
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan (Borneo) adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, di pulau yang paling unik di dunia ini, ada tiga kepala negara yang memerintah: Presiden Soeharto (memerintah empat wilayah provinsi), PM Mahathir Mohammad (Sabah dan Serawak), serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

Kisah Keenam
Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut "hampir secara kebetulan" dirayakan di sebuah hotel Hollywood.

Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris, Marylin Monroe, untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian menjadi Presiden AS).

Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah kebodohan Marilyn dalam hal protokol.

Pada pesta itu, Maryln menyapa Bung Karno bukan dengan "Mr President" atau "Your Excellency" tetapi dengan "Prince Soekarno"!

Kisah Ketujuh
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

Kisah Kedelapan
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah.

Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.

Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Kisah Kesembilan
Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung Karno mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah menjalani pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung Karno justru tidak membicarakan strategis perjuangan menentang penjajahan. Masalah yang dibicarakannya, hanya tentang sepotong jas!

"Potongan jasmu bagus sekali!" komentar Bung Karno pertama kali tentang jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar Tjikoroaminoto, yang menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh nasionalis.

Kisah Kesepuluh
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat.

Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang. Byuuur...

Kisah Kesebelas
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini.

Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar.

Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

Kisah Keduabelas
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama "Abdullah, co-pilot".

Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai.

Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi mengetahui perjuangan Hatta.

Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa "Abdullah" itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. "You are a liar!" ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru

Kisah Ketigabelas
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", WR Soepratman (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.

Kisah Keempatbelas
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.

Kisah Kelimabelas
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia.

Sampai detik ini, tidak ada "Jalan Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

Kisah Keenambelas
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

Kisah Ketujuhbelas
Sutan Sjahrir, mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi orang Indonesia yang memiliki prestasi "luar biasa" dan tidak akan pernah ada yang menandinginya. Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss, statusnya sebagai tahanan politik. Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta beberapa hari kemudian, statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Kisah Kedelapanbelas
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya "lebih dari dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya.

Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal: Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik.

"Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau," gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

Kisah Kesembilanbelas
Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan korban rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI.

Soepeno, Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya menteri yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru.

Kejadian tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya sedang mandi sebuah pancuran air terjun.

Kisah Keduapuluh
Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai tiga ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi (1948-1949).

Kisah Keduapuluhsatu
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak prnah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!

Kisah Keduapuluhdua
Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang.

Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh pihak Sekutu.

Paa 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri wayang dengan pecahan Rp1 dan Rp2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.

Kisah Keduapuluhtiga
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate!

Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki).

"Sate ayam lima puluh tusuk!" perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor.

Itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.

Kisah Keduapuluhempat
Kita sudah mengetahui, hubungan antara Bung Karno dan Belanda tidaklah mesra. Tetapi Belanda pernah memberikan kenangan yang tak akan pernah dilupakan oleh Bung Karno.

Enam hari menjelang Natal 1948, Belanda memberikan hadiah Natal di Minggu pagi, saat orang ingin pergi ke gereja, berupa bom yang menghancurkan atap dapurnya. Hari itu, 19 Desember 1948, ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.

A BORING DAY AND MOM'S DEPARTURE

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:04:00 PM

0

Akhirnya aku bisa pulang juga ke Garut hari ini. Setelah tidur yang tidak terlalu nyenyak tadi malam, aku bangun sebelum pukul 4 subuh. Papa yang bangun pertama kali langsung bersiap-siap dan mencari transportasi ke Garut. Beruntung, tak lama sejak papa keluar dia langsung kembali ke kamar penginapan dan menyuruh kami segera naik elf yang sudah menunggu di depan. Aku yang baru bangun tidur langsung cuci muka sedikit dan menuju kendaraan dengan sedikit rasa pusing di kepala karena demamku yang belum sembuh.

Aku langsung tidur di pangkuan mama. Setengah perjalanan, aku terbangun dan tak bisa tidur lagi. Aku pun melihat-lihat pemandangan alam sepanjang jalan yang tak pernah membosankan walau diperhatikan berkali-kali. Namun aku gagal mendapatkan gambar yang aku ingin dapatkan sejak kemarin. Pemandangan di daerah Cikajang yang pernah aku sebutkan. Aku tertidur sebentar [bodoh sekali ya?].

Sekitar pukul tujuh aku sampai di rumah. Setelah membalas pesan-pesan yang masuk, aku langsung tidur lagi saking capeknya.

Hampir seharian aku rebahkan diri di kasur. Hampir tak ada kekuatan. Makan pun cuma bubur. Yaa walau cepat membuatku lapar lagi tapi lebih baik daripada makan nasi. Radang tenggorokan ini memang membuatku sangat sulit menelan makanan atau minuman. Berbicara saja aku sedikit kesulitan. Aku seperti orang gagu saja. Tuhan, sembuhkan aku!

Hari ini juga aku melihat berita di teve. Israel kembali memborbardir Jalur Gaza, Palestina. Korban tewas lebih dari 400 orang. Aku pun mengirim pesan kepada teman-teman supaya mendoakan saudara-saudara kita di Palestina. Namun ada dua temanku, Rudi dan Tomo, yang malah menganggapku fanatik. Entah karena mereka tidak peduli atau pesimistis. Kita pun sempat debat lewat chatting. Debat yang sudah lama tak aku lakukan [jadi inget temanku yang sering aku ajak berdebat, Wahyu dan Riki. ^^].

Malam pukul delapan. Mama sudah siap untuk berangkat ke Jakarta bersama ibu-ibu lain. Rencananya dia akan bertandang di acara kuliah pagi bersama Mamah Dede bernama Mamah & Aa di salah satu stasiun teve swasta, yaitu Indosiar [Ups! Sebut merk mulu gue!] besok pagi pukul lima. Mama sudah lama membicarakannya. Sayang, karena sakit, aku tak bisa mengantar kepergiannya dengan bus yang sudah bertengger di daerah Kaum. Hanya adikku Cindy dan sepupuku Resti yang mengantar mama, sedang papa pergi ke Bandung karena pekerjaan. Kata Cindy, bus baru berangkat sekitar pukul 21:30. Hati-hati di jalan, Mama! Ingat, pulang bawa oleh-oleh! Hehehe...

THE BEGINNING

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 8:37:00 PM

0

Tahun akhirnya berganti. Dari 2008 ke 2009. Sungguh terasa sangat cepat. Rasanya baru kemarin pergi bersama adikku Cindy ke Alun-alun Garut, melihat ratusan kembang api yang menandakan datangnya tahun 2008. Sekarang, tahun 2009 akan segera membawaku ke usia 19 tahun.

Walau tahun 2009 ini terlambat satu detik karena penyesuaian waktu yang dilakukan oleh lembaga standardisasi waktu dunia di Greenwich, Inggris, semua orang tetap bergembira merayakan tanggal 1 Januari ini. Semua memiliki resolusinya sendiri. Termasuk aku. Dan di dalamnya termasuk REVOLUSI III. Hahaha pasti semua bertanya-tanya apa itu. REVOLUSI III ini adalah bagian dari perubahan yang selama ini aku lakukan dengan cepat. Bermula sejak kelas XI SMA. Aku yang tadinya seorang yang pendiam, tak peduli apapun--bahkan pada nilai sekolah, kurang bergaul, dan lainnya, serta dipacu secara langsung oleh seseorang aku cinta dahulu, aku pun mulai merencanakan perubahan. Sejauh ini banyak perubahan yang aku buat. Namun karena kondisiku yang--baru aku sadari--masih labil, perbaikan-perbaikan pun tak sepenuhnya berjalan. Selama 2008 pun aku menemui banyak sekali hal yang tak pernah kusangka sebelumnya. This is a real life, kupikir. Karena itu, selama Desember kemarin, aku banyak evaluasi diri dengan harapan REVOLUSI di tahun 2009 ini bisa membawaku ke puncak Gunung Olympus [Lho? Kok jg ngaco?]. Maksudku, aku bisa lebih baik dan siap terjun ke tengah masyarakat.

Akhirnya! Setelah lama aku berharap, hari ini aku pergi ke Pantai Santolo di Pamengpeuk. Papa mengajakku malam tahun baru kemarin sebelum dia tidur. Pukul enam pun aku bangun untuk bersiap walau sedikit pusing dan pegal--yang berbeda dari biasanya--karena mungkin aku tidur pukul dua pagi demi mengirim ucapan tahun baru kepada teman-temanku.

Perjalanan membutuhkan waktu sekitar empat jam dari Terminal Guntur sampai Terminal Pamengpeuk. Meski lama, tapi ternyata benar kata orang-orang, mata kita sungguh dimanjakan oleh pemandangan alam yang sangat indah. Pegunungan yang landai, pepohonan yang hijau, kabut yang bergerak, hawa dingin yang menyentuh lembut, udara yang sejuk... Sungguh sulit untuk aku gambarkan secara utuh. Bahkan ketika bis beristirahat sejenak dan menyediakan waktu bagi penumpang untuk ke kamar kecil, jajan, atau makan, aku berjalan-jalan di luar warung untuk melihat deretan pengunungan itu. Maha Besar Tuhan! Ah, tapi sayang sekali aku tak punya kamera digital. Ada kamera handphone pun aku sulit mengabadikannya karena aku berposisi di tengah di dalam bis. Ketika berpindah posisi pun aku tak banyak bisa mengabadikan gambar secara baik. Andai saja aku pergi dengan mobil pribadi, aku pasti banyak menepi hanya untuk diam menikmati keindahan alam dan memotret pemandangan. (-_-')

Pukul 12 siang aku sampai di Pamengpeuk. Gila! Udaranya itu lho panas banget! Tipikal udara di dataran rendah. Berbeda sekali dengan udara di Garut Kota. Tadinya kita mau mampir ke tempatnya Regi, yang sepertinya pacar adikku--Cindy orang yg cuek dalam hal percintaan, akan tetapi tak jadi dan langsung menuju pulau. Ternyata, perjalanan kami masih memerlukan angkutan umum untuk sampai di tujuan.

Tak lama kemudian, aku pun berada di tepi pantai. Entah mengapa, tapi aku selalu merasa takjub dengan keindahan alam. Entah karena aku belum ke tempat ini atau aku telanjur terpesona. Kalau dipikir-pikir, aku memang katrok juga ya? Orang Garut tapi baru pertama kali lihat ke Pamengpeuk. Aku malah lebih dulu lihat Ancol yang jauh. Huff..

Namun sayang, setelah menikmati keindahan pantai agak lama, dan diantar Regi yang mengajak ke pantai lain di sana dan menikmati ikan nila besar yang dibakar, kepalaku malah pusing. Tenggorokanku pun terasa sakit, apalagi saat menelan makanan dan minuman. Badanku pun pegal, terutama sekitar leher. Aku benar-benar merasa lelah. Aku pun tanya Mbah Google dengan menyertakan gejala-gejala itu. Belum bisa dipastikan, tapi mungkin radang tenggorokan. Karena hal itu, aku tak bisa lagi sepenuhnya perjalananku ini. Ketika aku melintas pulau kecil yang penuh dengan monyet-monyet putih yang pemalu di Taman Wisata Santolo, aku memang sedikit melupakan rasa sakit itu. Terutama saat melihat sunset aka matahari terbenam. Sungguh indah. Namun, setelah semua itu, rasa sakitku bertambah hebat. Aku mulai kesulitan berbicara. Kami tak dapat langsung mencari transportasi ke Garut karena harus menjemput Cindy di rumah Regi.

Setelah menjemput Regi, matahari sudah menghilang. Kita tahu transportasi akan sulit didapat. Namun melihat kondisiku begini dan pekerjaan papa yang menanti, kami berusaha mencarinya. Ajakan Regi agar kami menginap akhinya kami tolak. Ya, kami pikir memang tak sopan jika kami menginap di tempat mereka. Belum kenal, sudah berani menginap sekeluarga. Walaupun kenal, pasti sebagai orang Sunda siapapun akan sungkan.

Malam semakin larut, kami belum mendapatkan transportasi menuju Garut. Sementara itu, kondisiku semakin mengkhawatirkan dan di ambang bahaya [lebay deh!]. Akhirnya terpaksa kami mencari dokter di sana. Setelah diperiksa dokter, ternyata hipotesisku tepat. Aku memang menderita radang tenggorokan. Bahkan saat kutulis postingan ini. Aku menginap di penginapan Beni Mekar yang kami dapat setelah berjuang keras--saking jauhnya.