MABIM LAPANGAN SAKURA HIMADE 2008

Posted by mochihotoru | Posted in | Posted on 11:28:00 PM

Kemarin sore, panitia pendahulu Sakura Himade dari divisi Medik, Shougun, Logistik, dan Konsumsi, berangkat dari Alfamart depan gerbang Unpad ke Scaba, Sukamiskin, Bandung. Para panitia yang datang dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang kedua datang hari ini bersama maba.

Malam pukul dua pagi, kami melakukan ormed (orientasi medan) di lokasi militer tersebut. Tidak semua wilayah dilewati pagi buta tadi karena alasan berbahaya. Hanya jalur yang dilewati maba nanti pagi untuk jurit malam. Memang, wilayah ini memiliki medan berbatu-batu dan banyak semak di samping jalan dan reliefnya naik-turun. Selain itu, menurut Maris, tempat ini lumayan keras (bahasa Malaysia: angker). Penunggu daerah ini banyak yang 'galak'. Nasihat Pandu ketika itu, jangan sembarang menginjak rumput di sini. Entahlah. Tapi malam sebelumnya aku pun sempat berjalan-jalan sendiri berkeliling walau hanya tak terlalu jauh dari barak panitia. Lumayan menakutkan [lebih tepatnya menakutkan].
Paginya, tiga kali aku kembali melakukan ormed: bersama dwinda, logistik, dan medik--meski aku masih lupa-lupa-ingat dengan nama-nama posnya.

Sepulang ormed, entah mengapa aku merasa pusing sekali. Bahasa medisnya, migrain. Rahma melihat wajahku yang sedikit pucat. Lantas dia memegang dahiku. Panas. Yaa, pusing sekali. Bahkan saat para maba datang. Aku harus melakukan barikade menyambut maba bersama shougun. Profesionalitas sangat dibutuhkan di sini. Karena kejadian tak terduga itu, aku harus tidur siang hari tadi dan terpaksa meminta ganti shift jaga saat maba ikut permainan dodge ball, halang-rintang a la tentara, dan lainnya. Melihatku, Maris tiba-tiba mengatakan hal yang aneh; apa aku merasakan sesuatu yang berat, karena dia melihat keanehan di belakang tubuhku. Dia pun mencoba menghilangkan rasa pusingku yang kemungkinan karena hal-hal gaib. Namun, "untunglah", sakitku sakit medis yang perlu obat, bukan bantuan supranatural.

Sampai sore hari, rasa puyeng masih bersemayam di kepalaku. Perutku pun meraung-raung. Namun, sesuatu terjadi setelah nasi ayam goreng pedas yang diberikan Basir, anak Logistik, tiba setelah seratus tahun menunggu. Aku memang menyantapnya beberapa sendok saja. Saking super duper pedasnya, mataku langsung berkunang-kunang hebat. Puyengnya berkali lipat. Akan tetapi hanya berlangsung sekitar 5-10 menit. Setelah itu.. AMAZING! Entah alasan logis apa, sakit di kepalaku seketika! Mungkin karena cabe di dalamnya yang terpaksa kumakan [masih hipotesis] atau karena aku belum makan dari pagi.

Sehabis magrib, aku akhirnya bisa menjalankan tugas walau hanya sebentar di aula lalu mendapat makan malam. Akhirnya!

Rizal Muttaqien, mabaku saat PFS 2008 dan Ketua Angkatan Sastra 2008, mendapat sesuatu yang pasti membuatnya shocked malam ini. Aku yang sedang mengobrol dengan Atha tiba-tiba melihat Firdy dan Gagay membawa tandu menuju ke barak maba laki-laki. Meski bukan tim tandu, aku mengikuti mereka, takut mereka butuh bantuan. Setibanya di lokasi, aku melihat Rizal tertelungkup di tanah. Di sampingnya, Herdis-sensei, Annas, Ilham, dan beberapa shidousha dengan wajah yang terlihat cemas. Ternyata anak itu tengah dijahili makhluk gaib. Kata-kata Marissa dan Tomo terbukti. Ternyata penangkal yang mereka buat untuk tempat-tempat yang akan dipakai semua orang bocor sehingga makhluk-makhluk itu masuk daerah yang sudah terlindungi.

Ceritanya, anak berumur 17 tahun ini tiba-tiba merasakan hawa panas ketika kembali ke barak setelah acara sharing. Semakin lama semakin berat. Dia pun bermaksud berwudhu sebelum pergi tidur. Annas, shidouinnya, pun mengantarnya. Namun setelah mengambil wudhu, dia tiba-tiba ambruk. Dia mengaku, tubuhnya seperti ditindik sesuatu yang sangat berat dan panas. Ketika kami, sensei, dan banmed berusaha membalikkannya untuk diangkut ke tandu, tubuhnya menolak. Panas sekali, katanya. Ilham, Annas, Herdis-sensei, dan ketua DKM Al Mushlih, Kang Agil, pun tak sanggup mengusir makhluk itu. Semua berakhir ketika salah seorang petinggi di Scaba yang memiliki keahlihan "itu"--dan lebih "mengenal" penunggu daerah sini datang membantu.

Hari pertama ini ditutup dengan obrolan-obrolan ringan di ruang medik. Hampir tidak beristirahat aku hari ini. Menunggu aksi nyata satu jam setelah postingan ini dibuat.

Comments (0)

Post a Comment