Perumpamaan anak yang hilang

Posted by mochihotoru | Posted in , | Posted on 11:08:00 AM

Alkisah ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata anak yang bungsu kepada ayahnya, “Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.”

Lalu ayahnya pun membagi-bagikan harta kekayaan itu kepada mereka berdua.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Setelah dihabiskannya semua hartanya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu. Ia pun mulai melarat. Lalu anak bungsu itu pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaanya, katanya, “Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya bahwa aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa. Aku tidak layak lagi disebut anak bapa; semoga dia mau menjadikan aku sebagai salah seorang upahan bapa,”

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium anaknya yang dia rindukan itu.

Kata anak itu kepadanya, “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut sebagai anak bapa,”


Tetapi ayah itu berkata kepada budak-budaknya: Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah pula anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali; ia telah hilang dan didapat kembali!”

Maka mulailah mereka yang di rumah bersuka ria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari- tarian.

Lalu ia memanggil salah seorang budak dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab budak itu, “Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat!”

Maka anak sulung itu menjadi sangat iri dan marah. Ia menolak untuk masuk. Lalu ayahnya terpaksa keluar dan berbicara dengan dia.

Tetapi ia menjawab ayahnya, "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur bodoh dan menjijikkan, bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia!”

Kata ayahnya kepadanya, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu yang telah mati dan menjadi bangkit kembali itu; ia telah hilang dan didapat kembali.”

(sumber: Lukas 15:11-32)

Comments (0)

Post a Comment