WHAT'S UP PEOPLE?!

Bahkan di zaman semodern ini, banyak lelaki yang melihat wanita sebagai instrumen seksual belaka, sarana pelepas hasrat yang sepertinya tak pernah sampai terhubung ke ruang hati.

Sayang sekali, kalau wanita hanya dipakai untuk urusan pergumulan syahwat seperti itu, saat mereka sebenarnya bisa memberi kita begitu banyak hal lain yang lebih berharga. Begitu banyak hal lain!

Wanita bukan cuma tubuh itu—mereka juga pikiran, suara, sudut pandang. Mereka lebih dari apapun yang bisa kau defenisikan dengan pemahamanmu, dengan hasrat-hasratmu, dengan apa yang kau lihat.

Setiap ayah yang mencintai putrinya pasti memahami ini. Setiap lelaki menyayangi kakak atau adik perempuannya juga mestinya tak sulit mencerna ini. Setiap anak yang menghormati ibunya juga takkan membantah ini. Artinya semua lelaki semestinya paham…

Kenanglah betapa menyenangkannya sekadar berada di tengah mereka, seperti menarik nafas panjang di udara pegunungan hutan tropis. Sekali lagi, sekadar ngobrol, duduk-duduk, atau jalan-jalan dengan mereka, mencoba memahami bagaimana mereka menafsirkan sesuatu, berbagi tentang cara mereka bermimpi, mencoba mengerti mengapa begitu penting memandang titik hujan yang jatuh di akhir bulan Juni lalu.

Kauhabiskan waktu dengan pelacur cinta yang takkan pernah bisa kau sentuh, sementara dewi-dewi mulia kaubiarkan berlalu. Kaurelakan diri jadi kanvas airbrush pornografi, dan kau pun terbutakan untuk bisa melihat keindahan sejati yang tak kan pernah tercitrakan oleh seluruh warna yang ada di spektrum cahaya.

Saat kaubuang-buang waktu mendewakan seksualitas, dunia-dunia penuh pesona itu pun berlalu dan tak akan kembali lagi.

Padahal, tak usah repot-repot mengejarnya, cukup tarik napas panjang, dan keindahan mereka akan masuk ke tubuhmu bersama oksigen dan udara yang kauhirup, mengalir dalam darahmu.

Pandanglah lebih jauh ke dalam; di seberang keinginan ada pengetahuan, di seberang pengetahuan ada cinta.

Mencintai seorang wanita, menghargai seluruh wanita, adalah mencintai dan menghargai dirimu sendiri.

Yakinlah, tak ada hal lain yang lebih penting daripada itu.

Sumber: nesia.wordpress.com