Aksi Protes Israel: Antara Ideologi dan Universalitas
Posted by mochihotoru | Posted in Analysis, News, Politics, Religions, World | Posted on 7:01:00 PM
Gelombang protes atas aksi Israel terhadap penyerangan kapal Mavi Marmara yang mengangkut sejumlah relawan sepekan terakhir ini marak di Tanah Air. Gerakan protes ini lebih terpicu ideologi Islam atau kemanusian?
Hampir sepekan terakhir aksi protes atas aksi Israel terhadap kapal Mavi Marmara bermunculan di Tanah Air. Mulai dari aksi yang dilakukan kelompok mahasiswa, masyarakat umum, hingga kalangan partai politik. Tanggapan berupa kecaman juga bermunculan dari sejumlah tokoh di Indonesia.
Pengamat gerakan Islam Khamami Zada menilai, aksi protes atas serangan Israel yang terjadi di Indonesia mayoritas dilakukan oleh kelompok Islam yang terpicu dengan semangat ideologi.
“Karena banyak idiom yang dipakai seperti ‘membela umat Islam’, ‘menegakkan agama Allah’. Itulah yang menjadi ciri khas gerakan mereka,” ujarnya.
Menurut Khamami, gerakan yang bermunculan di beberapa penjuru di Tanah Air itu tidak terlepas dari dorongan untuk mempertahankan ideologi Islam. Ia menilai, pijakan aksi yang muncul belakang karena ideologi yang lebih dominan. Salah satunya dibuktikan dengan pemakaian ayat-ayat Alquran seperti Albaqarah 2:120 atau Al-Isra 17:104 yang sebenarnya kurang cocok dimasukkan ke dalam konteks saat ini. “Hampir seluruh gerakan Islam tidak didominasi soal kemanusian. Tidak ada misi membela umat manusia, tetapi membela Islam,” tegasnya.
Lebih lanjut staf pengajar UIN Syarif Hidayatullah ini mengungkapkan, ideologi Islam muncul sebagai sebuah reaksi. Menurut dia, jika dunia barat tidak memperkeruh suasana dengan provokasi, bisa dipastikan tidak akan muncul gerakan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. “Radikalisme muncul karena ada konteks aksi dari dunia barat,” cetusnya
Namun sebenarnya jika ditilik lebih jauh, aksi protes beberapa hari terakhir terhadap Israel yang juga marak di sejumlah daerah juga muncul muncul dari kalangan nonmuslim. Terutama umat kristiani yang mengetahui bahwa banyak pula umat kristiani di Palestina yang ikut tertindas.
Sementara terpisah Sekjen Forum Komunikasi Kristiani Jakarta Gustaf Dupe menilai memang terjadi perkembangan menarik dalam aksi protes terhadap Israel yang tidak semata-mata didorong oleh semangat ideologi Islam.
“Banyak kawan nonmuslim yang ikut protes yang menentang kebiadaban ini yang berdasar pada kemanusiaan,” cetusnya.
Mantan tahanan politik era Orde Baru ini menegaskan jangan sampai gerakan protes terhadap Israel menjadi gerakan salah kaprah. Menurut dia, terlalu menyederhanakan persoalan jika persoalan Israel dan Palestina persoalan Islam dan Kristen. “Karena di Palestina juga banyak nonmuslim (seperti kristiani dan buddhis, ed.). Jadi ini benar-benar masalah politik,” cetusnya.
Pemahaman demikian seharusnya menjadi pemahaman bersama masyarakat Indonesia dalam melakukan aksi protes terhadap Israel yang dipimpin kaum Yahudi-Zionis—bukan bangsa Yahudi secara keseluruhan seperti yang sering didengungkan oleh gerakan-gerakan Islam di Indonesia. Perlu kejernihan berpikir dalam melihat persoalan tersebut. “Masih banyak yang salah kaprah. Perlu secara bersama-sama semua pihak membuat kejernihan,” harapnya.
Comments (0)
Post a Comment