Orang Jawa Cenderung Lebih Pede Ketimbang Orang Sunda

Posted by mochihotoru | Posted in , , , , | Posted on 7:28:00 PM

Oleh Adi Sumaryadi

Lahir di lingkungan Jawa campur Sunda membuat saya merasa nyaman, bagaimana tidak, saya bisa berbicara dengan fasih dua bahasa yang paling popular di tanah Jawa ini, yaitu bahasa Jawa dan Sunda. Saya tidak kesulitan berkomunikasi dengan orang Sunda begitu pun ketika berkomunikasi dengan orang Jawa walaupun terkadang lawan bicara aneh ada kata-kata yang bercampur satu sama lain. Kali ini saya akan mencoba mencermati tingkat kepercayaan diri antara orang Sunda dan Jawa, khususnya dalam berbicara di tempat-tempat umum.

http://dramaqueen.dagdigdug.com/files/2009/04/nikah.jpg

Sebagian besar orang Jawa yang saya temui ternyata mempunyai kecenderungan lebih percaya diri ketimbang orang Sunda. Sewaktu pertama kali berkunjung ke ITB yang dikenal sebagai Universitas Negeri Bandung versi film Jomblo, saya sempat kaget karena bahasa Jawa sering sekali terdengar di kampus itu. Bahkan saya punya teman yang cukup dekat dan begitu pede menggunakan bahasa Jawa walaupun di tempat-tempat umum. Bahkan mereka tidak sedikit pun malu ketika logat Jawa mereka begitu terlihat ketika berbicara ataupun berpidato. Kejadian serupa sempat saya alami juga ketika saya mendapat sebuah proyek di Telkom Flexi Pusat. Ternyata di kantor itu terasa hampir seperti kantor-kantor di daerah Semarang dan Surabaya, yang penuh dengan gema-gema bahasa Jawa yang lebih medok daripada saya ketika saya berbicara bahasa Sunda. Ini yang membuat saya sedikit kagum kepada mereka: mereka berada di “wilayah kekuasaan” orang lain tapi masih saja bisa menjaga budaya mereka dan sedikit pun tidak terpengaruh oleh elu dan gue-nya Betawi.

Pemandangan kontras saya alami ketika mengobrol Sunda dengan orang-orang asli Bandung, terutama yang remaja, sebagian dari mereka bahkan tidak bisa berbahasa Sunda. Sungguh tragis. Seperti kehilangan jati diri seorang Sunda yang lahir di Tatar Sunda, mereka hilang nyawa kesundaannya. Ini saya perhatikan terjadi di Bandung, anak-anak sekarang lebih senang menggunakan aku, gue, bokap, nyokap, dan bahasa Indonesia gaul lain daripada menggunakan abdi, simkuring, pun biang, pun bapa, atau kosakata Sunda lain. Namun tidak semuanya seperti itu, orang-orang Sunda asli Garut, Tasikmalaya, Majalengka, dan ke arah timur ternyata lebih kuat mempertahankan budaya Sundanya, bahkan saya mengenal seorang yang begitu masih luwes dalam berbahasa Sunda.

Intinya begini, ketika berbicara tentu ada tempatnya di mana kita harus berbicara menggunakan bahasa Inggris, Indonesia dan bahasa asli kita sendiri. Saya cukup aman mengingat dua bahasa itu bisa saya gunakan walaupun dua-duanya kadang tidak begitu dalam. Semua budaya punya kelebihan dan kekurangan, yang paling mengkhawatirkan apabila kita sudah tidak bangga denggan kelebihan budaya kita dan membiarkan kekurangan itu tepat menganga.

Rasanya pantas saja jika bangsa Indonesia sering kali dipimpin oleh orang Jawawalaupun belum sukses. Hal ini menunjukan bahwa orang Jawa lebih pede ketimbang orang Sunda.

Sumber: adisumaryadi.web.id

Comments (0)

Post a Comment