APAKAH KAUM ARAB SELALU MUSLIM DAN KAUM YAHUDI ITU SELALU BERAGAMA KRISTEN?

Posted by mochihotoru | Posted in , , , , , | Posted on 11:33:00 AM

Oleh Presbyter Rm.Kirill JSL

“Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk…” (Kel. 33:5)

“Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!” (Rm. 3:29)

Seringkali orang berpikir dan berpendapat bahwa orang Arab pasti beragama Islam, sedang orang Yahudi pasti kebanyakan beragama Kristen. Betulkah pandangan-pandangan di atas?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuzVJSLfF_9_Sln6L3H9xCYvUdUM5RxsdMM6zPg0bqpzYnl0C7jFA5rGrw-v_-UJ_9T-2D2YQ3THu5uhDWX_geWgtVP3cfyaNmcgszfBb4qIrjVQupVxYyXp3FGLIbmv-rwwu-lfLOCaI/s1600/Coptic_Church.jpg

[Upper+St.+Peter's+(Vysokopetrovsky)+Monastery,+Moscow.jpg]

http://i1.trekearth.com/photos/54930/coptic_sign.jpg

Penyebutan orang-orang Kristiani atau Kristianos (Arab: Massihiyyin, Nashraniyyah) semula adalah ejekan orang-orang Yahudi di Antiokhia (Suriah) kepada murid-murid Yesus yang ada di sana. Murid-murid ini terikat kepada ibadah Yahudi seperti ke sinagoga-sinagoga Yahudi pada hari Sabat (Kis. 13:14-15, 15:21, dsb) dan masih berkewajiban mengunjungi Bait Allah pada hari-hari raya (Kis. 2:46, 21:26, dsb). Tetapi karena mereka juga memberitakan nama Yesus dan memecah-mecahkan roti (Sakramen Ekaristi Kudus) pada hari Minggu, kecurigaan orang-orang Yahudi semakin menjadi-jadi untuk mengusir mereka dari perkumpulan Yahudi (Kis. 4:2, 5:28). Sejak pembunuhan diakon Stefanus di luar gerbang Yerusalem oleh orang-orang Yahudi (Kis. 7:54-60), maka resmilah murid-murid Yesus menerima cap ‘sekte’ orang Yahudi tetapi sekaligus penganut Jalan Yesus Kristus (Kis. 9:2).

Menurut William W. Haddad pada tahun sekitar 1977, jumlah orang-orang Kristiani sekitar 7% dari seluruh penduduk yang mayoritas beragama Islam. Jumlah umat Kekristenan Ortodoks di Timur Tengah pada masa itu adalah sekitar 20 juta orang. Perkiraan ini tentunya bersifat kasar. Perkiraan jumlah ini bisa saja berbeda, apakah jumlahnya lebih rendah dari 20 juta orang ataukah malah lebih besar dari 20 juta orang. Untuk jelasnya bisa dibaca di buku Anton Wessel berjudul “Arab dan Christian” dan buku El Hasan bin Tallal berjudul “Christianity in the Arab World”.

Kebanyakan orang Kristiani Arab yang tinggal di Timur Tengah berlokasi di negara-negara berikut ini:

· Lebanon (35-45% dari total populasi negeri),

· Palestina (5-10%),

· Yordania (6-12%),

· Suriah (10%),

· Sudan (10%),

· Mesir (6-12%),

· Iraq (3%).

Secara total, sekitar 5-6% populasi negara-negara Arab adalah orang Kristiani. Hal ini penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang Arab adalah Muslim dan Muslim bukanlah semua orang Arab. Beberapa orang Kristiani Arab yang tinggal di Arab akan menolak disebut sebagai Arab (dalam pengertian Muslim) karena mereka tetap mempertahankan warisan leluhur mereka yang mendiami tanah itu sebelum kemunculan Islam. Misalnya orang Kristiani Lebanon mempertahankan akar Finisia (Phoenician) kuna mereka. Koptik Mesir berakar pada Mesir kuna di bawah dinasti Firaun. Demikian juga dengan Khaldea dan Asyur, Irak yang menganggap diri mereka sebagai penduduk asli dan penetap di Irak sekarang.

Menurut Wikipedia, jumlah populasi orang Arab Kristiani di seluruh dunia sekitar 30.000.000-35.000.000 orang, meliputi wilayah-wilayah:

· Mesir: 4.500.000,

· Suriah: 2.000.000,

· Lebanon: 1.300.000,

· Iraq: 1.000.000,

· Yordan: 370.000,

· Kanada: 350.000,

· Uni Eropah: 350.000,

· Australia: 140.000,

· Israel: 122.000,

· Palestina: 75.500.

Kita selama ini menutup mata dengan adanya kenyataan eksistensi lebih dari 30 juta orang Kristiani Arab di Dunia Arab. Pangeran Yordania, El Hasan bin Tallal menegaskan fakta eksistensi dan kehidupan rukun orang Kristiani Arab dan Muslim Arab.

Masyarakat awam di Indonesia tidak banyak yang tahu, ada begitu banyak tokoh Kristiani bangsa Arab yang terkenal, misalnya: Émile Jamil Lahoud yang adalah mantan Presiden Lebanon; Mikhail Yuhanna, (Arab: ميخائيل يوحنا, Miha’ il Yūḥannā) kemudian dikenal secara populer sebagai Tariq Aziz atau Tareq Aziz (Arab: طارق عزيز) yang menjadi mantan Perdana Menteri Irak pada masa pemerintahan Saddam Hussein, seorang Katolik Khaldea (al-kanīsä ‘l-kaldāniyyä ‘l-kātholikiyyä); Boutros Boutros-Ghali (Arab: بطرس بطرس غالي), mantan Menteri Luar Negeri Mesir dan Sekretaris Jendral PBB yang keenam, seorang Kekristenan Ortodoks Koptik Mesir; Hanan Daoud Khalil Ashrawi, seorang Kristiani Anglikan dan George Habash (Arab: جورج حبش), seorang Kristiani Orhodox Yunani di Palestina, keduanya pemimpin dan pejuang militan Palestina yang mendukung Yasser Arafat dalam menghadapi agresi Israel, serta Jenderal Michel Suleiman (Arab: ميشال سليمان), Presiden Lebanon saat ini.

Di kalangan sastrawan, kita mengenal nama Gibran Kahlil Gibran bin Mikhā’īl bin Sa’ad (Arab: جبران خليل جبران بن ميکائيل بن سعد), dikenal juga sebagai Kahlil Gibran, di mana saat ini buku-bukunya sangat disukai dan membanjiri toko-toko buku di Indonesia. Sebelum itu, banyak penyair dan pencipta lagu Indonesia yang minimal cukup dipengaruhi oleh Kahlil Gibran, mulai dari Taufik Ismail, Katon Bagaskara, Dani “Dewa 19” yang malah “dituduh mencontek” Gibran, hingga mimbar-mimbar Pengajian Ramadhan K.H. Abdullah Gymnastiar. Popularitas Gibran terus melambung, mengatasi batas-batas bahasa, bangsa bahkan perbedaan agama. Sedangkan dari kalangan akademisi, kita bisa menyebut Edward Wadie Saïd (Arab: إدوارد وديع سعيد, Idwārd Wadī’ Sa’īd) Edward Said, penulis buku “Orientalisme” yang bukunya selalu dijadikan rujukan oleh beberapa penulis Muslim Indonesia untuk mengecam arogansi Barat. Lucunya, kedua sastrawan dan intelektual di atas dianggap oleh orang-orang Kristiani dan umat Islam di Indonesia adalah orang Muslim, padahal keduanya adalah orang Kristiani.

Tidak banyak pula orang Indonesia yang tahu, bahwa penulis Kamus Bahasa Arab berjudul “Al-Munjid” yang terkenal itu adalah dua orang rahib dari tarekat Serikat Yesus (Ordo Yesuit; Latin: Societas Iesu) dari Gereja Katolik Roma bernama Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i; juga sebuah buku terkenal berjudul “Dictionary of Arabic Printed Books” ditulis oleh Yusuf Alian Sarkis, seorang Kekristenan Ortodoks Koptik Mesir. Dan, hampir semua Kitab Kuning yang dipakai Pesantren-pesantren di Indonesia diterbitkan oleh Percetakan Kristen di Lebanon.

Di bawah ini adalah daftar orang-orang Kristiani Arab (termasuk orang-orang Kopti dan Khaldea dan Asyur) yang terkemuka:

· Suleiman Mousa, sejarahwan terkemuka dan penulis biografi Major T.E. Lawrence: An Arab View”, orang Yordania, Kristiani Katolik (Catholic Christian).

· George Wassouf, penyanyi Suriah, Kekristenan Ortodoks Suriah (Syrian Christian).

· Edward Said, intelektual dan penulis terkemuka, orang Palestina, Kristiani Protestan (Protestant Christian).

· Constantin Zureiq, intelektual dan akademisi terkemuka, orang Suriah, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· George Habash, pendiri Front Populer untuk Pembebasan Palestina [The Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) (bahasa Arab: الجبهة الشعبية لتحرير فلسطين, al-Jabhah al-Sha’biyyah li-Tarīr Filasīn], orang Palestina, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· Nayef Hawatmeh, pendiri Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina [The Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP) (bahasa Arab: ‘الجبهة الديموقراطية لتحرير فلسطين’, ditransliterasi Al-Jabha al-Dimuqratiya Li-Tahrir Filastin], orang Palestina, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· Afif Safieh, duta besar Palestina untuk Amerika Serikat (tanpa status diplomatik), orang Palestina, Kristiani Katolik Yunani (Greek Catholic Christian).

· Said Khoury, usahawan, rekan-pendiri dari Gabungan Perusahaan Kontraktor Internasional (the Consolidated Contractors International Company), orang Palestina, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Catholic Christian).

· Yousef Beidas, ahli keuangan dan pemilik modal terkemuka (orang Palestina, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· John Sununu, pemimpin politik Amerika Serikat (orang Palestina-Lebanon, Kristiani Katolik Yunani (Greek Catholic Christian).

· Hanan Ashrawi, sarjana dan aktivis politik Palestina, orang Palestina, Kristiani Anglikan (Anglican Christian).

· Steve Bracks, Perdana Menteri Victoria, Australia, orang Lebanon, Kristiani Katolik (Catholic Christian).

· René Angélil, produser Kanada dan suami dari Céline Dion, orang Lebanon-Syrian, Kristiani Katolik Yunani (Greek Catholic Christian).

· Carlos Menem, presiden Argentina dari tahun 1988-1999, orang Suriah, menjadi Katolik Roma dari Islam.

· Emile Habibi, penulis Palestina warga negara Israel, orang Palestina warga Israel, Kristiani Protestan (Protestant Christian).

· Azmi Bishara, orang Palestina warga Israel anggota Knesset (Parlemen Israel), Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· Azmi Nassar, manager dari team sepak bola nasional Palestina, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· Salim Tuama, atlit klub olah raga Hapoel Tel Aviv, orang Palestina warga Israel, Kristiani Ortodoks Yunani (Greek Ortodoks Christian).

· Simon Shaheen warga Israel-kelahiran Amerika Serikat, komposer, pemain oud dan violin, orang Palestina warga Israel, Kristiani Katolik Yunani (Greek Catholic Christian).

· Salim Jubran, anggota Mahkamah Agung Israel, orang Palestina warga Israel, Kristiani Maronit (Maronite Christian).

· Walid Shoebat, pejuang Palestina, orang Islam yang menjadi Kristen.

· Ralph Nader, aktivis hak-hak konsumen dan kandidat presiden Amerika Serikat (putera imigran Kristiani Lebanon)

· Hani Naser, musisi, produser (putera seorang imigran Kristiani Yordania).

· Aziz Suryal Atiya عزيز سوريال عطية pioner Koptologi dan Sejarawan.

· Boutros Ghali, Perdana Menteri Mesir بطرس غالي.

· Monir Fakhri Abdel Nour, anggota Parlemen Mesir منير فخري عبد النور.

· Youssef Boutros Ghali, Menteri Keuangan Mesir يوسف بطرس غالي.

· Akhnoukh Fanous, Nasionalis Koptik اخنوخ فانوس.

· Youssef Wahba Menteri Keuangan, Luar Negeri dan Perdana Menteri Mesir يوسف وهبى.

· E. Kamel Ibrahim, Field Marshal, Mantan Kepala Angkatan Bersenjata, Kepala Pelatihan Fisik dan Psikologi Pasukan Khusus (Al Sa’Ka Regiment).

· Kamal Stino, Mantan Wakil Perdana Menteri Mesir كمال استينو.

· Malik Cambar de Varda-Pemimpin dan Nasionalis Assyria, komandan Batalion Assyro Chaldean (1919-1922).

· Agha Petros, Jenderal Assyria di Iran.

· Dan masih banyak lagi.

Anehnya, orang Kristiani Indonesia yang karena dorongan “pseudo-Biblical ideology” (ideologi Alkitabiah semu) biasanya membabi buta membela Israel dalam kasus konflik Israel-Arab Palestina. Mereka tidak sadar, bahwa dengan sikapnya tersebut, secara tidak langsung, mereka menyetujui ribuan orang Kristiani Arab harus dibantai oleh orang Israel dalam “konflik politik” itu (dan sama sekali bukan “konflik antaragama”). Sebab orang Kristiani Arab Palestina itu berjumlah 27% sedangkan orang Yahudi-Israel yang menjadi Kristen hanya 3,2%. Lebih sedikit orang Yahudi yang beragama Kristiani dibandingkan dengan orang Arab yang beragama Kristiani. Hal ini karena orang Yahudi sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang “tegar tengkuk” (“keras kepala”) [Kel. 32:9; 33:3, 5; 34:9, Ul. 9:6, 13; 2 Taw. 30:8; Yes. 48:4; Kis. 7:51]. Orang Yahudi bukan pemeluk agama Kekristenan, secara mayoritas mereka memeluk agama Yahudi (Yudaisme). Lihat saja bahkan untuk lambang dinas medis darurat, kecelakaan dan ambulans negara Israel bukannya Palang Merah (The Red Cross) yang dianggap lambang Salib Kristen, tetapi mereka memakai lambang “Magen David Adom” (Bhs. Yahudi: מגן דוד אדום disingkat MDA atau Mada) atau “Red Shield of David” sering diterjemahkan juga sebagai “Red Star of David” (Bintang Daud Merah atau, terjemahan harfiahnya, Perisai Merah Daud) yang mulai dibentuk sejak tahun 1930. Sedang lambang Bulan Sabit Merah (The Red Crescent) pertama kali digunakan selama konflik bersenjata antara Rusia-Turki (1877-1878) dan dipakai secara resmi tahun 1929. Saat ini Bulan Sabit Merah digunakan oleh 33 negara Islam.


[Before+Easter,+Kosovo+03.jpg]

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS2YoLv_uKPTEYAZ_W3JTjnTji-6BdiJcz9qkoUkTHNJfhe7fFznyZfleYuJPkshM8SZGJg70oH2jYHyKUqJkKt1hG1_srhy2xFAE8S3a0IaS67_qVsqOwd1Y1p3UEZXVt1u4gIdDS0SE/s1600/grj+irak2.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRXq2AudSpQXcph1yBalesYV2rmXMGvYlAySjp6s_m-cZZIRHvM495_AGyXVzzlYhyphenhyphenrhL7dHga25DnhicvDsTuTtF7hfXkWiEDEpYTzbvAEMcG9nj78YTyeutzZ_6p9KGbaizbONiW97M/s1600/grj+irak1.jpg

[Ethiopian+Orthodox+Church+services.jpg]

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPLGw8bkH_rcF7YF858kiOQ-BRLGl_wMHAmxwr9f9vvf9iXysta55o9fkHQwawMQA_3nkicRe0IRoy01sQ2SlVlBfDfMj0l8tnhBQ42coxAUsheRPYE02VWETbnvaiGisD3CeH_UP8yHw/s1600/TANDA+SALIB+%26+KERUDUNG.jpg

Juga orang Kristiani Indonesia tidak sadar, ketika perang Amerika dan Irak pada tahun 1990-an. Negara Amerika, polisi sombong dunia itu telah menghantam dan menghancurkan komunitas Kristiani Irak. Sebuah perkampungan Kristiani Irak di mana Taman Eden beserta Adam dan Hawa, kehidupan manusia pertama itu bermula dan tempat di mana Abraham (Nabi Ibrahim), Bapa orang beriman itu berasal.

Palestina dikenal di dalam Alkitab dan dipandang sebagai tempat kelahiran Kekristenan. Hal ini tidak boleh dilupakan. Ada beberapa negara Arab yang disebutkan sebagai ‘terlibat’ di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, jauh sebelum Islam muncul: Yordania, Mesir, Irak, dan Suriah. Setelah kelahiran Islam barulah Kekristenan hilang sama sekali dari negeri-negeri seperti Maroko, Algeria, dan Tunisia dan Semenanjung Arab.

Alkitab memberitahu kita, bahwa peranan bangsa Arab dalam mempersembahkan “emas dan kemenyan” (Yes. 60:6-7). Ini cocok dengan persembahan orang Majus (Arab), yaitu: kemenyan, emas dan mur (Mat. 2:1,11). Menurut J. Spencer Trimingham, orang Arab sudah ada di Palestina sejak zaman Perjanjian Lama, dan sudah ada yang mendengar Injil dan percaya sejak Yesus mulai melayani (Mrk.3:7-8) sehingga tiga tahun setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, sudah ada pengikut Yesus di tanah Arab yang menyambut Paulus yang baru bertobat (Gal.1:15-17). Menurut kesaksian Injil, Yesus berkarya di “Galilea, daerah bangsa-bangsa” yang pada abad pertama adalah tempat berbaurnya suku-suku bangsa Asyur dan Arab. Di wilayah Kaisarea Filipi (sekarang Banias), tempat di mana Yesus menyatakan kemesiasan-Nya dihuni oleh 50% suku Arab Iturea. Juga, pada saat Pentakosta (Kis. 2:9-11), pada tahun 33 M, Roh Allah tinggal di dalam hati orang-orang Arab.

Pada Konsili (majma), di Nicea (325) hadir sembilan uskup Arab dan pada Konsili di Khalsedonia (451) hadir 21 uskup Arab, ini menunjukkan bahwa saat itu sudah banyak orang Arab menganut Kekristenan. Trimingham juga mengungkapkan bahwa dari inskripsi Arab Utara ditemukan bukti bahwa bahasa orang Arab berakar bahasa Aram (bandingkan bahasa orang Israel yang juga berakar bahasa Aram, Ul. 26:5), kemudian Nabati-Aram, dan menjadi bahasa Arab, dan sudah lama nama ‘Allah’ menjadi padanan ‘El’ Semitik (Allah yang Esa dan Maha Tinggi) dan ‘Alaha’ Aram, dan sudah digunakan orang Arab Kristiani jauh sebelum Islam lahir, bahkan pada Konsili Efesus (431) hadir uskup Arab bernama Abdellas (Abdullah) yang artinya ‘hamba Allah.’ Islam baru lahir pada tahun 622 yang menjadi awal tarikh Islam/ Arab (Hijriah). Semua itu terjadi, jauh ketika suku bangsa Eropa dan Amerika masih primitif dan pemuja berhala.

Masyarakat Kristiani Arab ini dianggap sebagai missing link antara dunia Kekristenan Barat dengan Dunia Islam. Karena, lewat masyarakat Kristiani Arab inilah berbagai titik temu, contoh toleransi dan kesalingpengertian nampak jelas terbangun .

Apa yang membuat masyarakat Kristiani Arab istimewa adalah fakta bahwa selain mereka termasuk kelompok masyarakat paling awal yang memeluk ajaran Yesus, juga mereka mengalami dilema hidup yang tak kalah kompleksnya jika dibandingkan sejawatnya yang asli Yahudi. Mereka secara etnis adalah bangsa Arab, namun karena pilihan kepercayaannya menjadikan mereka semacam “alien” di tengah lautan masyarakat Arab lainnya yang memeluk Islam. Konflik berbasis agama ini telah berlangsung sejak awal keberadaan masyarakat Kristiani Arab ini. Mulai zaman Romawi, bangkitnya Islam di bawah panji-panji Rasul Allah Muhammad dan dilanjutkan berbagai dinasti yang silih berganti menguasai wilayah yang mereka diami.

Tak terkecuali zamansekarang. Konflik semakin memuncak dengan kacau balaunya kebijakan luar negeri negara-negara Barat—yang notabene juga identik dengan Kristen—dengan puncaknya pada kampanye perang global anti-terorisme di bawah pimpinan Amerika Serikat. Masyarakat Kristiani Arab semakin terjepit, karena keimanan mereka menempatkan mereka di titik penuh kecurigaan dari para tetangga muslimnya, namun di saat bersamaan mereka tak sepenuhnya setuju dan mendukung kebijakan perang yang dikampanyekan negara-negara Barat.

Namun, selain konflik berdarah, di sana juga terlihat wujud nyata toleransi beragama. Di mana biara-biara Kristiani banyak berdiri dan dikunjungi tak hanya oleh pengikut ajaran Yesus namun juga kaum Muslim, hingga kebiasaan untuk saling hadir dalam acara perkawinan, kematian, dan bahkan pada perayaan hari-hari besar keagamaan.

Referensi

1. Fr. Marc Dunaway. (Editor Rm. Arkhimandrit Daniel Bambang). Apakah Gereja Ortodoks Itu? Suatu Gambaran Singkat Tentang Iman Ortodoks. Satya Widya Graha. Jakarta. 2001.

2. J. Spencer Trimingham. Christianity Among the Arabs in Pre-Islamic Times. Librairie du Liban, Beirut, 1990

3. Kahlil Gibran. Yesus Yang Disalib. Introduksi dan Anotasi Bambang Noorsena. Komunitas Nisita. Jakarta. 2003.

4. BBC home uk version, international version: http://www.bbc.co.uk/

5. From Wikipedia, the free encyclopedia: Coptic Christianity, Eastern Orthodox Church, Oriental Ortodoksy, Holy Synod of the Assyria Church of the East, Magen David Adom, List of Copts, List of Assyrias.

6. Hasto Suprayogo. Tragedi Kristiani Arab: http://astayoga.wordpress.com/2009/05/29/tragedi-kristen-arab/

Sumber: terangdaritimur.blogspot.com

Comments (0)

Post a Comment