Tip Agar Anda Mudah Diterima Kerja

Posted by mochihotoru | Posted in , , , , , | Posted on 3:11:00 AM

Apakah Anda saat ini sedang mencari kerja? Apakah Anda sudah sering mendatangi wawancara, tapi belum juga menerima panggilan kerja? Sengaja saya menulis beberapa tip bagaimana agar Anda mudah mendapatkan pekerjaan. Tulisan ini dari sudut saya pribadi selaku seorang pengusaha yang sering berhadapan atau melihat langsung proses perekrutan tenaga kerja untuk perusahaan saya sendiri.

http://asicafe.files.wordpress.com/2010/04/pencari-kerja.jpg

Dari sudut pandang saya, beberapa tip bagi pelamar kerja yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pelajari Perusahaan yang Anda Tuju

Sebelum Anda mengirimkan lamaran kerja, pelajari terlebih dahulu seluk beluk perusahaan tersebut. Bergerak di bidang apa, sudah berapa lama, berapa jumlah karyawannya, karyawan seperti apa yang dicari, dan sebagainya. Dengan mengetahui banyak hal tentang perusahaan, maka Anda akan dengan mudah merancang strategi dalam melamar kerja dan menyusun surat lamaran.

Tanpa mengetahui perusahaan yang akan Anda tuju, Anda seperti akan menempuh perjalanan tanpa tujuan dan tak tentu arah. Terlebih jika perusahaan tersebut terkenal, dan kebetulan Anda tidak tahu dan bertanya ke pewawancara yang pasti akan jengkel dengan Anda karena dianggap tidak serius.

2. Kirim Dokumen Lengkap ke Perusahaan secara Fisik

Bisa saja Anda mengirimkan dokumen lewat email. Namun ketahuilah, bahwa sebagian orang malas untuk mencetak dokumen Anda. Kirim dokumen lamaran secara fisik (kalau perlu juga bersamaan dengan email) agar saat wawancara memudahkan perusahaan mendapatkan data Anda.

Satu lagi. Jangan menunjukkan ketidakseriusan Anda dengan mengirim pertanyaan melalui pesan singkat (SMS). SMS kadang bisa dimaknai macam-macam oleh pembaca. Lebih baik telepon langsung, dan minta penjelasan hal-hal yang kurang Anda pahami.

Saya sering melihat banyak pesan singkat dari pelamar kerja yang isinya pertanyaan yang sudah jelas ada di Iklan Lowongan Kerja yang kami pasang. Hal-hal semacam ini jangan Anda lakukan.

3. Jaga sikap Anda selama wawancara

Kesalahan terbesar yang sering terjadi adalah sikap yang salah saat wawancara. Jaga sikap Anda, terapkan sopan santun dan tatakrama berhubungan layaknya dengan atasan Anda. Jadikan seolah-olah pewawancara sebagai atasan Anda. Jangan menggurui dan jangan sombong. Bagaimanapun juga, Anda sedang di tempat dia dan Anda pada posisi mencari pekerjaan. Segala ‘kekuasaan’ ada di tangan pewawancara. Jangan rebut ‘kekuasaan’ tersebut.

Selalu ingatlah, bahwa keputusan diterimanya Anda juga ditentukan oleh faktor emosional pewawancara. Jika sikap Anda tidak baik, pasti seberapa hebat pun Anda tidak akan diterima.

4. Ubah Pola Pikir Anda

Ubah mindset Anda saat wawancara. Berpikirlah seperti seorang pengusaha yang mencari karyawan. Seorang pengusaha akan mencari karyawan yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dengan pengeluaran gaji yang sepadan dengan kinerja. Alangkah baiknya jika Anda selalu membicarakan bagaimana kinerja Anda seandainya nanti diterima, daripada bicara gaji dan fasilitas.

Ingat, saat ini Anda masih dalam tahap wawancara dan belum bekerja. Anda belum menunjukkan kinerja Anda seperti apa. Ingatlah juga, seorang pengusaha akan bersedia membayar Anda bepapa pun, asal kinerja Anda memang layak.

5. Jangan Banyak Bicara Gaji

Mungkin Anda seringkali mendapatkan tip bagaimana melamar kerja. Salah satunya, Anda harus menyebutkan berapa gaji yang Anda minta di surat lamaran atau saat wawancara. Itu boleh saja, asal Anda memang benar-benar orang luar biasa hebat di bidang Anda, dan kehebatan Anda dikenal oleh banyak perusahaan termasuk yang akan Anda tuju.

Tapi jika Anda pelamar kerja biasa, lebih baik tidak usah menyebutkan gaji yang Anda minta di lamaran. Karena, dengan menyebutkan gaji, biasanya pengusaha sudah pikir-pikir untuk tidak memanggil Anda wawancara. Lebih baik Anda menulis dan membicarakan banyak hal yang berhubungan rencana Anda jika diterima kerja.

Gunakan prinsip memberi dahulu, baru menerima. Berprestasi dahulu, baru menuntut gaji besar. Ingatlah pengusaha selalu berpikir untung rugi. Siapa yang bersedia menerima Anda, jika belum-belum meminta gaji besar.

Saya sendiri sering menemui pencari kerja yang saat wawancara terlalu banyak tanya berapa gajinya. Dalam pikiran saya,Ini orang belum-belum, gaji melulu.

Saya juga sering menemui pelamar kerja yang menilai standar gajinya harus di atas tempat dia bekerja dahulu. Dalam benak saya, “Kenapa Anda tidak kerja di perusahaan lama Anda? Kerja di sana saja terus, biar gajinya naik terus. Di sini kan Anda baru memulai kerja!

Ingat gunakan jurus sukses tempo doeloe: “Banyak memberi, banyak menerima”. Yakinkan pewawancara bahwa Anda bisa memajukan perusahaan, niscaya Anda akan menerima reward (upah) yang sangat layak di luar perkiraan Anda. Sayang, sebagian besar pelamar kerja tidak tahu—atau bahkan tidak peduli.

Saat pewawancara bertanya berapa gaji yang Anda inginkan, berhati-hatilah dalam menjawabnya. Biasanya pertanyaan ini digunakan untuk menyaring secara cepat pelamar kerja. Lebih baik Anda balik bertanya berapa standar gaji di perusahaan tersebut, dan bagaimana peluang karier di masa depan jika Anda berprestasi. Inilah sebenarnya kuncinya. Apakah jika Anda berprestasi, perusahaan akan meningkatkan karier Anda atau tidak.

Sebagian besar pelamar terlalu percaya diri menentukan gajinya, berpegang dari gaji terakhir di perusahaan lama. Ini yang membuat perusahaan langsung menolak pelamar kerja seperti ini. Padahal banyak perusahaan yang sangat menghargai prestasi karyawannya, hanya saja harus dibuktikan terlebih dulu.

6. Bersemangatlah

Seorang pengusaha adalah orang-orang yang antusias dalam menghadapi tantangan hidup, terutama bisnisnya. Pasti ia akan mencari orang-orang yang antusias. Karena sikap antusias dan bersemangat adalah modal dasar untuk bekerja dengan baik.

Bersemangatlah saat wawancara. Jadilah orang yang menyenangkan dan membuat pewawancara senang. Namun, jaga tutur kata Anda agar tetap sopan dan profesional.

7. Jangan Bangga Dulu dengan Prestasi di Sekolah

Inilah penyakit kronis pelamar kerja. Kebanyakan dari mereka sangat bangga dengan prestasi di sekolahnya. Bahkan kadang saking bangganya, membuatnya meremehkan pewawancara atau pengusaha yang mungkin bukan orang berprestasi di sekolah.

Karena itu, sadarlah, bahwa Anda saat ini berada di dunia kerja, dunia nyata. Prestasi sekolah bisa menjadi bahan pertimbangan Anda diterima kerja. Tapi, itu tidak mutlak. Yang lebih menentukan Anda diterima tidaknya adalah kemampuan Anda dikaitkan dengan bidang yang dibutuhkan perusahaan.

Apalagi jika bidang yang Anda lamar, tidak ada hubungannya dengan latar belakang pendidikan Anda. Anda tidak boleh membanggakan prestasi Anda di sekolah, melainkan tunjukkan bahwa Anda akan mampu menerima tanggung jawab yang akan diberikan

Pernah suatu ketika saya melihat seorang pelamar kerja di perusahaan saya. Ia berasal dari perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Indek Prestasi 3,5 dari skala 4,0. Ia melamar untuk staf adminitrasi. Peminat lain untuk administrasi ada lebih dari 150 orang. Tapi dari gerak-geriknya kelihatan sangat sombong dan terkesan meremehkan, padahal belum ada pengalaman kerja sama sekali. Kami sadar, bahwa ia masih tenggelam dalam kebanggaan diri.

Orang seperti ini pasti tidak kami terima. Kami selaku pengusaha pasti memilih orang yang memiliki attitude (sikap) yang baik, bisa bekerja dengan tim, menghargai sesama karyawan dan atasan.

Karena itu, Anda boleh bangga dengan prestasi di sekolah. Tapi jangan kebanggaan Anda menjadikan Anda memiliki attitude yang rendah. Karena itu bisa menjadi bumerang dalam hidup Anda. Ingatlah, para pengusaha adalah orang-orang yang berprestasi dalam finansial. Banyak dari mereka yang dulu juga berprestasi di sekolahnya.

8. Jangan Bangga dengan Pengalaman Anda

Pengalaman bisa jadi senjata ampuh untuk diterima kerja. Tapi ini juga tidak mutlak. Boleh jadi pengalaman Anda tidak ada kaitannya tugas di perusahaan baru tersebut. Alangkah baiknya Anda tahu lebih banyak job description (deskripsi pekerjaan) dari tugas kerja di perusahaan yang Anda lamar. Tulis dan jelaskan pengalaman Anda yang ada kaitannya dengan tugas tersebut.

http://www.karir-up.com/wp-content/uploads/2009/07/wawancara-kerja-23.jpg

Banyaknya pengalaman kerja bisa Anda jadikan nilai tawar untuk meminta gaji lebih tinggi. Tapi jangan hal ini menjadi pedoman yang kaku. Pengusaha akan minta bukti kinerja Anda dahulu, sebelum ia bersedia memberi gaji tinggi.

9. Perjelas Mengapa Anda Keluar Kerja

Jika Anda memiliki banyak pengalaman kerja, beri tahukan kepada pewawancara mengapa Anda keluar kerja dari perusahaan lama. Pengusaha pasti bertanya-tanya mengapa Anda keluar kerja? Jika kualitas Anda bagus, mengapa perusahaan lama Anda tidak mempertahankan Anda? Apakah Anda bermasalah dengan perusahaan lama?

Yakinkan bahwa Anda kaluar kerja dengan baik-baik dan tanpa masalah.

Saudara, itulah beberapa tip agar Anda mudah diterima kerja, khususnya di perusahaan swasta. Kalau jadi PNS, pasti lain kan?

Mudah-mudahan tulisan ini bisa menambah wacana Anda, khususnya jika Anda sedang menjadi pekerjaan. Semoga Anda lebih mudah diterima di tempat keja manapun, sehingga Anda memiliki banyak pilihan. Semoga bermanfaat!

Sumber: Al Arief.com

Comments (0)

Post a Comment