APA PENYEBAB PERMUSUHAN ANTARA KRISTIANI DAN MUSLIM? DAPATKAH MEREKA BERDAMAI?

Posted by mochihotoru | Posted in , , , , , , , , | Posted on 9:36:00 PM

Sejak tanggal 11 September banyak orang menganggap bahwa dunia tengah memasuki zaman teror. Para teroris, baik dari kalangan Islam, Kristen, atau dari kalangan agama apapun, sekalipun berjumlah sedikit, melakukan kekejaman dengan mengatasnamakan agama. Orang-orang ingin tahu bagaimana seharusnya menanggapi ancaman ini. Sayangnya, karena aksi terorisme yang sering mereka saksikan adalah terorisme yang mengatasnamakan Islam, sebagian orang Kristen—seperti di negara-negara Barat, dengan penuh ketakutan menggambarkan semua muslim sebagai teroris.




Yang jelas kita harus memahami perbedaan-perbedaan antara kedua iman kepercayaan ini sebelum kita dapat menjawab dengan kebenaran dan kasih Kristus. Sekalipun beberapa kesalahpahaman dapat dijelaskan, masalah yang paling utama adalah: Yesus Kristus! (lihat 1 Petrus 2:4-8). Pertama-tama, marilah kita dengan sikap doa menelaah bagaimana kita dapat mengatasi penghalang-penghalang antara orang-orang Islam dan orang-orang Kristen.

1. Kaum Muslim Tersinggung oleh Sekularisme Barat.

Banyak kaum muslim yang dengan sungguh-sungguh berusaha untuk hidup suci. Seiring dengan mengecilnya dunia karena teknologi global, orang-orang muslim di sekitar kita merasa terancam oleh kebudayaan Barat yang masuk tanpa saringan: film-film yang tidak bermoral, pornografi, musik yang busuk, alkohol, pemberontakan kaum remaja. Parahnya, kebanyakan umat muslim menyamakan budaya Barat ini dengan Kekristenan. Budaya Barat “kita” mengancam iman mereka, pandang dunia mereka, gaya hidup mereka.

Respons orang Kristen: Bertemanlah dengan orang muslim dan jelaskan bahwa budaya Barat tidak lagi bersifat kristiani namun bersifat sekular. Selanjutnya tidak semua yang mengaku Kristen benar-benar adalah pengikut-pengikut Kristus. Melalui kata dan karya, tunjukkan contoh dan teladan orang Kristen yang sejati. “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka” (1 Petrus 2:12).

2. Sebagian Kaum muslim Membenci Dominasi Barat

Barat memiliki sejarah penjajahan dan campur tangan yang dibenci oleh kebanyakan orang muslim, terutama yang fanatis. Walaupun beberapa dari mereka mendukung perang terhadap teror (dalam definisi pemerintah), kaum muslim lainnya dengan getir menolaknya. Di samping itu, mereka sering merasa dikhianati oleh sikap “pilih kasih” Barat terhadap Israel yang mengakibatkan terlantarnya ribuan orang-orang Palestina.

Respon orang Kristen: Tunjukkan kasih dan kerendahan hati yang sejati melalui doa dan karya. Fokuskan pada Kristus, bukan pada kontroversi politik. Suatu hari Tuhan akan memulihkan keadilan. Sementara itu, Dia menyediakan pemerintah-pemerintah dan para pemimpin untuk bertindak sebagai “hamba-hamba kebenaran” untuk melindungi orang baik dan menghukum yang jahat (Roma 13:1-6).

“Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:16-21).

“Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.” (2 Timotius 2:23-26)

3. Kaum Muslim Militan Mengaku Bertindak Berdasarkan Alquran

Sekalipun kebanyakan kaum muslim adalah pecinta dan pembawa damai, sebagian lainnya menafsirkan bahwa Alquran memberi mereka kuasa untuk mempertobatkan atau membunuh dalam nama Allah. Mereka inilah yang menyebar ketakutan di kalangan orang Kristen, sehingga orang Kristen yang tidak mengerti lantas menghujat Islam secara keseluruhan.

Perlu diketahui, pada awal dari misi kenabian Muhammad, dia berusaha untuk memberitakan ajarannya kepada orang-orang Kristen. Namun demikian, orang-orang Kristen telanjur dianggap melakukan dosa “syirik” yang tak dapat diampuni, yaitu menyamakan Yesus dengan Allah. Ketika kedua kepercayaan ini tidak dapat digandengkan, menurut penafsiran non-muslim dan para orientalis atas Alquran, Muhammad mendorong untuk melakukan jihad terhadap orang-orang kafir (lihat Annisa 4:47; Taubat 9:29—dua ayat yang sering diselewengkan). Bagaimana dia memotivasi perang suci? Dia menjanjikan bahwa para pengikutnya yang selamat akan menerima jarahan dari mereka yang binasa (Alfath 48:20-21). Mereka yang mati dalam perang akan mendapat jaminan bahwa mereka akan masuk ke dalam Firdaus yang penuh dengan kenikmatan sensual (Hadis 1:505; 6:402).

Respon orang Kristen: Sayang sekali, beberapa orang Kristen dengan penuh ketakutan dan kebencian menghina baik kaum muslim yang radikal maupun yang moderat. Mereka menerima begitu saja berita-berita palsu yang mendistorsi ajaran Islam itu tanpa mengecek kebenarannya. Karena berita yang memecah-belah dan kesalahpengertian muslim militan terhadap Alquran itulah, banyak orang-orang Kristen lantas menghujat kepercayaan umat muslim secara keseluruhan dan turut membenci mereka—paling tidak, dalam hati. Namun, sebenarnya Tuhan telah memberi obat yang sempurna untuk rasa takut dan benci: kasih-Nya.

“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yohanes 4:18).

Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Lukas 6:27).

“Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Matius 10:28).

Yesus tidak menjanjikan para pengikut-Nya kehidupan yang bebas dari konflik. Sebaliknya Dia meyakinkan, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 15:18-21).

Kaum muslim menolak kepercayaan Kristen bahwa Allah, Bapa, yang telah mengutus Anak-Nya untuk mati bagi orang-orang berdosa. Bagaimanapun, kaum muslim menghormati Yesus sebagai Nabi agung, dan mereka bergantung pada iman dan perbuatan baik islamitunduk kepada Allah, percaya kepada Muhammad dan taat kepada perintah yang ada tertulis dalam Alquran dan Hadis—untuk dapat diterima di Surga. Banyak kaum muslim yang percaya bahwa orang-orang Kristen menyembah tiga Allah, membuat manusia menjadi Allah (Yesus) dan merusak Kitab Suci. Kebanyakan dari mereka menolak perlunya dan sifat sejarah dari kematian Kristus.

Orang-orang Kristen dan Islam seharusnya bersedia mendiskusikan kesalahan pengertian ini—kesalahpahaman doktrinal—dengan sopan dan lemah lembut (1 Petrus 3:15). Orang-orang Kristen harus mengeri serta memahami cara pandang dunia Islami dan teologi Kristen sehingga mereka dapat:

  • Menjelaskan kesatuan dan perbedaan dalam Tritunggal yang dipercayai orang Kristen.
  • Menunjukkan dan membuat mereka paham bagaimana kesucian Allah dan dosa manusia menuntut kematian Yesus untuk menebus menurut iman Kristen.
  • Memberikan bukti akademis dan kesaksian pribadi mengenai integritas Alkitab—dengan demikian orang Kristen dituntut untuk selalu mempelajari Kitab Suci dan sejarahnya.
  • Memperjelas kepercayaan mengenai Yesus. Bahwa, menurut iman Kristen, bukan manusia menjadi Allah, tapi Allah yang menjadi manusia. “Anak Allah” adalah metafora, bukan perkawinan secara harafiah antara Allah dan Perawan Maria. Konsep ini harus dibicarakan dengan hati-hati dan sistematis: “Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam Dia dan Dia di dalam Allah.” (1 Yohanes 4:14-15)

Sebagai pembawa damai, orang-orang Kristen sejati harus berusaha meredakan ketegangan antara Islam dan Kekristenan. Orang-orang Kristen yang sudah ditebus dosanya oleh darah Kristus seharusnya tidak menambah dosa lagi dengan membenci dan menghina kepercayaan agama lain. Dengan demikian, darah Kristus tidak akan tercecer sia-sia karena kebodohan kita sebagai pengikut-Nya. Namun, perlu diingat, beberapa tensi tertentu tidak boleh dilepaskan oleh pihak Kristen: kebenaran yang diyakini tidak boleh ditutupi. Dengan kasih, kerendahan hati, dan kesabaran, orang-orang Kristen harus memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat: Jalan, Kebenaran, dan Hidup—dan meneladani-Nya seperti yang ada dalam Alkitab.

Sumber: gotquestions.org, dengan perubahan

(www.sammy-summer.co.cc)

Comments (0)

Post a Comment