YESUS KRISTUS ADALAH MALAIKAT MIKHAEL?

Posted by mochihotoru | Posted in , , , | Posted on 10:23:00 PM

Sebuah denominasi Kekristenan, Siswa-Siswa Alkitab atau yang lebih dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang malaikat yang bersama Allah ketika penciptaan Adam dan Hawa. Dia hidup sebagai Mikhael, salah satu dari malaikat utama, sebelum kedatangannya ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa dan menjadi Mikhael kembali ketika kebangkitan-Nya. Karena itulah Dia disebut sebagai Putra Tunggal Allah (Yohanes 1:18). Mereka mengklaim bahwa Yesus hanyalah seorang manusia ketika Dia berada di bumi dan ketika Dia mati, manusia Yesus hilang dari keberadaan, yang dibangkitkan sebagai “makhluk roh” malaikat Mikhael:

“Jadi bukti-bukti mengindikasikan bahwa Anak Allah dikenal sebagai Mikhael sebelum Dia datang ke bumi dan juga dikenal dengan nama itu sejak kembalinya Dia ke surga di mana Dia tinggal sebagai roh Anak Allah yang mulia. Reasoning from the Scriptures, 1985, Watchtower Bible and Tract Society, hlm. 218.

Bukan hanya Saksi-Saksi Yehuwa saja yang berpandangan demikian, tetapi juga sejumlah sumber Protestan pun setuju dengan pandangan tersebut. Berikut merupakan kutipan dari tokoh-tokoh Protestan mengenai pandangannya:

“Seperti yang kami nyatakan kemarin, Mikhael boleh jadi seorang malaikat, tetapi aku memegang pendapat mereka bahwa nama itu mengacu kepada pribadi Kristus, sebab hal itu cocok dengan soal yang paling baik untuk menggambarkannya seperti sedang berdiri di paling depan untuk membela orang-orang terpilihnya.” — Yohanes Calvin (Gereja Calvinis).

“Mikhael – Kristus sendiri menjadi pelindung dari Gereja ini, saat semua pangeran-pangeran di bumi membelot atau menentangnya.” — John Wesley (Gereja Anglikan) dalam komentarnya terhadap Daniel 10:21.

“a) Malaikat di sini mencatatkan dua hal: pertama bahwa Gereja akan menderita kesusahan dan masalah yang besar saat kedatangan Kristus, dan kedua bahwa Allah akan mengirimkan malaikat-Nya untuk melepaskannya, yang di sini Dia sebut nama Mikhael, yang artinya Kristus, yang dinyatakan oleh ajaran Alkitab.” — Penjelasan Alkitab Jenewa (Geneva Bible).

Yesus adalah Michael, sebab, menurut mereka, memiliki hubungan kuat dengan nama Mikhael itu berartisiapa yang serupa dengan Allah?’. “Itu membuktikan Mikhael tidak lain melainkan anak tunggal Allah, yang sekarang menjadi Yesus Kristus. Nama Mikhael itu juga berarti ‘siapa yang serupa dengan Allah’ dan mengindikasikan YHVH Allah (TUHAN Allah) tidak serupa dan setara dengan apapun [yang tidak sejati]. (New Heavens and New Earth, hlm. 30-31). Yesus adalah inkarnasi dari Mikhael dan mendapatkan kembali nama itu ketika naik ke surga (ibid. hlm. 30; Your will be done on earth, hlm. 316 )

Untuk mencoba membuktikan bahwa Yesus adalah Mikahel sang malaikat utama, Masyarakat Menara Pengawal (Watchtower Society) ini sering menunjuk ayat seperti Daniel 10:13 di mana Mikhael terlihat sebagai “salah seorang dari pemimpin-peminpin terkemuka”. Fakta bahwa Mikhael merupakan “salah satu malaikat kepala,” bagaimanapun juga, mengindikasikan bahwa Mikhael tidaklah bersifat unik. Yesus lebih daripada seorang “Pangeran” atau “Penguasa”.” Alkitab memanggil Yesus dengan sebutan Raja di atas segala raja” dan “Tuan di atas segala tuan” (Wahyu 17:14; 19:16). Panggilan ini mengindikasikan kekuasaan dan wewenang yang sangat besar sehingga Dia tidak masuk ke dalam “salah satu dari pemimpin-peminpin terkemuka” yang berada di antara golongan yang sederajat, yaitu golongan malaikat.

http://dunningrb.files.wordpress.com/2009/10/jesuschrist.jpg The image “http://www.goarch.org/resources/clipart/angels/archangel_Michael/image” cannot be displayed, because it contains errors.


Dalam 1 Tesalonika 4:16 dinyatakan, Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga... [KJV: For the Lord Himself will descend from heaven with a shout, with the voice of the archangel, and with the trumpet of God…]” Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan ayat ini untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mikhael sang malaikat penghulu sebab Tuhan datang “dengan suara sang penghulu malaikat [berdasarkan KJV: with the voice of the archangel].” Ini, dianggap selaras dengan Yohanes 5:28 yang menyatakan: “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya (Yesus) [KJV: Marvel not at this: for the hour is coming, in the which all that are in the graves shall hear his (Jesus’) voice,].” Mereka menganggap suara yang terdengar pada hari Tuhan turun sama dengan suara yang pertama didengar oleh orang-orang mati yang dibangkitkan pada Hari Penghakiman. Namun, fakta bahwa Allah datang bersama dengan suara malaikat penghulu dan suara penghulu malaikat itu belum tentu suara Yesus. Ingat bahwa ayat ini juga mengatakan bahwa Yesus datang bersama dengan suara sangkakala Allah, dan bukan berarti bahwa Yesus adalah Mikhael. Dalam 2 Tesalonika 1:7, kita bica melihat bahwa, “Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, Demikian, hal itu menjelaskan bahwa Yesus akan datang bersama sang penghulu malaikat yang melakukan seruan. Dalam Zakharia 14:5-6, kita bisa membaca bahwa YHVH Allah “akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia. Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku.”

Mikhael mungkin memang merupakan yang tertinggi di antara seluruh malaikat. Mikhael merupakan satu-satunya malaikat dalam Alkitab yang ditunjuk sebagai Malaikat Penghulu (Archangel)” (Yudas 1:9). Mikhael, bagaimanapun juga, adalah seorang malaikat. Dia tidak pernah dipanggil Allah. Pembedaan yang jelas dalam wewenang dan kuasa antara Mikhael dan Yesus dapat terlihat dengan membandingkan Matius 4:10 di mana Yesus memarahi Iblis, dan Yudas 1:9, di mana Mikhael “tidak berani mengahakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatandan memanggil Allah untuk menghardiknya. Yesus adalah Anak Allah yang oleh-Nya segala sesuatu dijadikan (1 Korintus 8:6). Sedangkan Mikhael adalah malaikat yang sangat dan sang pemimpin besar yang memimpin para balatentara malaikat kuat, tetapi tetaplah seorang malaikat.

Kolose 2:9-10 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keallahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua Pemerintah dan Penguasa.” Kepala di sini berarti pemegang otoritas tertinggi, Pemerintah dan Penguasa adalah referensi untuk tingkatan tertinggi dalam golongan-golongan malaikat di mana Kristus berada lebih tinggi daripada mereka. Itu berarti, Dia tidaklah sama dalam tingkatan atau bangsa seperti malaikat. Dikatakan juga dalam Ibrani 1:4 bahwa Dia “jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya, jauh lebih indah dari pada nama mereka.” Bagaiamana bisa Dia menjadi jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat jika Dia seorang malaikat? Dia sudah jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat secara alami sebelum kelahirannya di dunia karena di dalam Dialah seluruh malaikat diciptakan. (Kolose 1:14-17, Yohanes 1:3).

Selain itu, Ibrani 1:5-8 juga menggambarkan dengan jelas perbedaan antara Yesus dan para malaikat, Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini? dan Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku? Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: Semua malaikat Allah harus menyembah Dia. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api. Tetapi tentang Anak Ia berkata: Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.’” Tingkatan penghuni surga dibuat menjadi jelas dalam bagian inipara malaikat menyembah Yesus yang dipanggil Allah seperti Musa dalam Keluaran 7:1. Tidak ada malaikat yang menyembah manusia dalam Kitab Suci. Dalam Yosua 5:14, seorang malaikat yang menjadi Panglima Balatentara Tuhan, yaitu, menurut tafsiran, Mikhael, disembah oleh Yosua di dekat Yerikho. Sedangkan, yang kita lihat, Yesuslah yang disembah semua malaikat (Ibrani 1:6). Karena itu, Yesus, yang disembah para malaikat, tidak mungkin Mikhael atau malaikat lain yang posisinya lebih rendah. Para malaikat disebut anak-anak Allah (Kejadian 6:2-4; Ayub 1:6; 2:1; 38:7), tetapi Yesus adalah Anak Tunggal Allah (Ibrani 1:8; Matius 4:3-6).

Untuk membuktikan bahwa ketika Yesus mengklaim diri-Nya sebagai “Anak Allah”, Dia mengklaim sebagai salah satu dari malaikat-malaikat Allah, Saksi-Saksi Yehuwa sering menunjuk kepada Ayub 38:7 di mana para malaikat juga dipanggil anak-anak Allah. Namun, Ibrani 1:5 menyatakan, “Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini? dan Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku’?Alkitab sama sekali tidak menunjukkan pertentangan dalam hal itu, bahkan sangat jelas bahwa Yesus dipanggil “Anak Allah” dalam pengertian berbeda dengan panggilan “anak-anak Allah” yang diberikan kepada para malaikat (lihat juga Keluaran 4:22, 2 Samuel 7:14, 1 Tawarikh 17:13, Mazmur 2:7, Matius 5:9, 2 Korintus 6:18, 1 Yohanes 3:10).

Secara historis, orang-orang Yahudi mengerti benar istilah anak (dari)...” yang salah satunya berarti dari kaum/ rombongan...” (lihat 1 Raja-Raja 20:35; Nehemia 12:28). Karena itu, ketika Yesus mengklaim sebagai “Anak Allah” (Yohanes 19:7), Yahudi mencoba untuk melempari-Nya dengan batu karena dianggap menghujat (Imamat 24:16) karena, menurut tafsiran Gereja arus utama, orang Yahudi mengerti bahwa Yesus mengklaim diri-Nya sebagai kaum Allah (Bapa) yang artinya “sama dengan Allah (Bapa)”, karenanya, mengklaim dirinya sebagai Yahweh Allah atau TUHAN Allah (Yohanes 5:18). Sedangkan indikasi lain, dari Alkitab dan banyak tulisan kuna Yahudi, menunjukkan bahwa “Anak Allah” yang ditujukan kepada Yesus berarti “kaum dari Allah” yang dimaksud dalam Keluaran 7:1 dan Mazmur 82, Yohanes 10:34. Orang-orang Yahudi yang menganggap Yesus sebagai penyebar aliran sesat itu tidak bisa percaya bahwa Yesus adalah salah satu dari “kaum Allah” itu dengan mengatakan kepada Yesus dalam Yohanes 10:33: “menganggap diri-Mu Allah” [berdasarkan KJV: makest thyself God]—sehingga Yesus mengutip Mazmur 82:6, untuk menjelaskan kepada mereka siapa diri-Nya, di mana dikatakan dalam ayat itu bahwa Dia adalah satu dari “kaum Allah” yang dimaksud.

Sedangkan istilah Anak Tunggaltidak berarti bahwa Yesus diciptakan Allah dengan cara yang sama seperti kaum malaikat. Ketika Yesus dipanggil Anak Tunggal Allahdalam Yohanes 1:18, istilah ini digunakan untuk menunjuk keunikan Kristus sebagai kaum Allah. Mulanya, istilah monogenese dianggap berasal dari monos yang berarti satu-satunyadan gennao berarti diperanakkan.” Namun, penelitian lebih jauh menemukan bahwa istilah genese diderivasi bukan dari gennao, tapi dari genos yang berarti jenisatau golongan.” Karena itu, ketika Alkitab menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Tunggal Allah,” secara harfiah Alkitab berkata bahwa Yesus adalah “satu-satunya dari kaum Allah yang memiliki kekhususan dan berbeda dari yang lain.” (lihat Yohanes 1:18, NIV)

Namun kita juga perlu mengerti bahwa yang dimaksud dengan “malaikat” (Ibrani: malakh) dalam sastra Ibrani adalah “makhluk roh” atau “makhluk adikodrati” yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa dan memiliki substansi yang berbeda dengan manusia. Kata “malaikat” sendiri secara bahasa berarti “utusan”. Kita tentu tahu bahwa Anak Tunggal Allah, Yesus Kristus, juga merupakan “makhluk roh” sebelum Ia diutus ke dunia sebagai manusia. Dari sini kita pun mengerti mengapa, dalam beberapa penafsiran, Yesus juga disebut dalam Maleakhi 3:1 sebagai “Malaikat Perjanjian” dan, secara implisit dalam Ibrani 1:5-9—seperti yang dari sebelumnya kita bahas—sebagai “Malaikat Allah yang istimewa”, “Utusan Allah yang sangat luar biasa”, atau “Malaikat bukan sembarang malaikat”, “Malaikat yang lebih tinggi daripada malaikat biasa”, “Malaikat yang dipanggil Anak Tunggal Allah”.

Meskipun demikian, tentu saja, Yesus tidak pernah menjadi menjadi Mikhael sang malaikat penghulu sebelum Dia datang ke dunia, dan tidak pernah bangkit sebagai “seorang makhluk roh—malaikat Mikhael. Alkitab bersaksi: “Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini” (Ibrani 2:5).

(www.sammy-summer.co.cc)

Comments (2)

Tentu saja Yesus bukanlah malaikat ataupun penghulu maikat. Karena segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan hanya kepada Dia lah kita berbakti. Di dalam Alquran pun dijelaskan bahwa Isa adalah kalimahtullah (Firman Allah). Dan dalam injil Yohanes 1:1 "Padamulanya adalah Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah". Pada ayat inilah Yesus=Allah, dan Allah=Yesus, jadi ciptaan manakah=Allah?. Mikael bukanlah Allah, dia adalah utusan dan ciptaan jikalau Mikael adalah=Allah maka apakah fungsinya menjadi malaikat lagi? Bukankah nama mikael itu sendiri seharusnya tidak ada dan hanya ada nama Allah itu sendiri. Saksi-saksi Yehova mencoba membuat Mikael menjadi=Lucifer dengan menyamakan kedudukan para malaikat dengan Allah itu sendiri. Karena tidak mungkin bagi roh untuk menebus daging dan tidak ada yang bisa mengampuni selain Allah sendiri. Bukankah dalam beberapa kitab Yesus itu disebut Imanuel yang artinya Allah beserta kita.

Setuju. Ada tertulis dlm Ibrani, "Yesus lebih tinggi daripada malaikat malaikat"
Tuhanku itu lebih tinggi dari pada malaikat malaikat :)

Post a Comment