WAHYU KEPADA PAULUS

Posted by mochihotoru | Posted in , , | Posted on 7:05:00 PM

(Translated into Indonesian by Sandy Arifiadie)


[...] jalan. Dan dia berkata kepadanya, “Lewat jalan mana aku harus pergi ke Yerusalem?” Anak kecil itu menjawab, “Katakanlah siapa namamu, dengan begitu aku bisa menunjukkan jalannya.” Anak kecil itu tahu siapa Paulus sebenarnya. Dia ingin berbincang dengan Paulus lewat perkataannya itu sehingga dia punya alasan untuk berbicara dengannya.

Anak kecil itu berkata, “Aku tahu siapa engkau, Paulus. Engkau adalah orang yang diberkati sejak dikandung ibumu. Sebab aku telah datang kepadamu sehingga engkau bisa pergi ke Yerusalem dan menemui para rasul lain. Dan sebab alasan ini engkau dipanggil. Dan aku adalah Roh yang menemanimu. Sadarkanlah pikiranmu, Paulus, dengan [...]. Sebab [...] semuanya yang [...] di antara pemerintah-pemerintah dan kuasa-kuasa ini dan segala malaikat dan kekuatan-kekuatan dan seluruh bangsa setan, [...] dia yang menyatakan badan-badan ke benih-jiwa.”

Dan setelah mengakhiri perkataan-Nya, Dia berkata kepadaku, “Sadarkanlah pikiranmu, Paulus, dan lihatlah bahwa pegunungan yang engkau lewati ini adalah pegunungan Yerikho, sehingga engkau bisa mengetahui sesuatu yang tersembunyi dari apa yang terlihat. Sekarang engkau harus pergi kepada kedua belas rasul, sebab mereka adalah roh-roh yang terpilih, dan mereka akan menyambutmu.” Paulus mengangkat matanya dan melihat mereka menyapanya.

Lalu Roh Kudus yang berbicara dengannya membawa dia naik ke surga ketiga, dan di melintasi surga keempat. Roh Kudus berbicara kepadanya, “Pandanglah rupamu di atas bumi.” Dia pun memandang dan memerhatikan mereka yang ada di atas bumi. Dia membelalakkan matanya ketika melihat mereka yang berada di atas [...]. Lalu dia menatap ke bawah dan melihat kedua belas rasul di sebelah kanan dan kirinya saat penciptaan; dan Roh pergi mendahului mereka.

Tetapi aku melihat di surga keempat menurut tingkatannya—aku melihat para malaikat serupa dengan para allah, dan para malaikat itu membawa satu jiwa keluar dari dunia orang mati. Mereka menempatkan jiwa itu di gerbang langit keempat. Dan para malaikat mencambuknya. Jiwa itu berkata, “Dosa apakah yang telah aku perbuat di dunia?” Pemungut bea yang tinggal di surga keempat menjawab, “Tidak boleh siapapun melakukan semua perbuatan durhaka yang dimiliki dunia orang mati”. Jiwa itu menjawab, “Bawalah para saksi! Biarkan mereka memberikan kesaksiannya kepadamu bagian tubuh mana yang melakukan perbuatan durhaka. Bersediakah engkau membawakan kitab untuk dibacakan?”

Lalu tiga saksi datang. Saksi yang pertama berkata, “Tidakkah aku berada dalam tubuh itu pada jam kedua1 [...]? Aku memberontak melawanmu sampai engkau jatuh dalam amarah, amukan, iri hati.” Lalu saksi kedua berkata, “Tidakkah aku berada di dunia? Dan aku masuk pada jam kelima2, dan aku melihatmu, dan menginginkanmu. Lalu lihatlah, sekarang aku menuntut engkau dengan pembunuhan-pembunuhan yang telah engkau lakukan.” Saksi ketiga berkata, “Tidakkah aku datang kepadamu pada jam kedua belas3 hari itu ketika matahari hampir tenggelam? Aku memberimu kegelapan sampai engkau selesai melakukan dosa-dosamu.” Ketika jiwa itu mendengar hal-hal demikian, dia menatap ke bawah dengan sedih. Lalu dia menatap ke atas. Dia pun dilemparkan. Jiwa yang telah dilemparkan itu masuk ke sebuah tubuh yang telah dipersiapkan. Dan lihatlah, para saksi itu telah menyelesaikan tugasnya.

Kemudian aku menatap ke atas dan melihat Roh berkata kepadaku, “Paulus, datanglah! Berjalankan ke arahku!”. Ketika aku melangkah, pintu gerbang terbuka, dan aku naik ke surga kelima. Aku melihat para rasul lain pergi bersamaku sementara Roh menemani kami. Dan aku melihat seorang malaikat besar di surga kelima memegang tongkat besi di tangannya. Ada juga tiga malaikat lain bersamanya, dan aku and terbelalak melihat wajah mereka. Tetapi mereka bersaing satu sama lain, dengan cambuk di tangan mereka, mendorong jiwa-jiwa ke penghakiman. Tetapi aku pergi dengan Roh dan pintu gerbang terbuka untukku.

Kami lalu naik ke surga keenam. Dan aku melihat para rasul lain bersamaku, sedangkan Roh Kudus memimpinku di depan mereka. Aku menatap jauh ke tempat tinggi dan melihat terang yang besar menerangi ke bawah di surga keenam. Aku berkata kepada pemungut bea yang berada di surga keenam, “Bukakan [pintu gerbang itu] untukku dan Roh Kudus yang berada di depanku.” Dia pun membukanya untukku.

Kami naik ke surga ketujuh, dan aku melihat seorang lelaki tua [...] terang dan pakaiannya berwarna putih. Takhtanya, yang berada di surga ketujuh, tujuh kali lipat lebih terang daripada matahari. Orang tua itu berkata kepadaku, “Ke mana engkau pergi, Paulus? Hai orang yang diberkati dan orang yang dipilih dari kandungan ibunya.” Aku menengok Roh, dan Dia menganggukkan kepalanya dan berkata kepadaku, “Berbicaralah dengannya!” Lalu aku pun berkata kepada orang tua itu, “Aku hendak pergi ke tempat di mana aku berasal.” Kata orang tua itu, “Dari mana engkau berasal?” Tetapi aku menjawab, “Aku hendak pergi ke dunia orang mati untuk membawa tawanan-tawanan yang ditawan di Babel.” Orang tua itu berkata kepadaku, “Bagaimana engkau bisa lari dariku? Perhatikanlah pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa.” Roh berkata, “Berikan dia suatu yang engkau punyai, dan dia akan terbuka bagimu.” Lalu aku memberinya suatu tanda. Dia memalingkan wajahnya ke arah ciptaannya dan ke arah mereka yang merupakan penguasa-penguasanya.

Surga pun terbuka dan kami naik ke Ogdoad4. Dan aku melihat kepada kedua belas rasul. Mereka memberi salam kepadaku, dan kami naik ke surga ke sembilan. Aku memberi salam kepada semua yang berada di surga kesembilan, dan kami naik ke surga kesepuluh. Aku memberi salam para roh.

Wahyu kepada Paulus


Catatan:

1 pukul delapan pagi

2 pukul sebelas pagi

3 pukul enam petang

4 tempat yang lebih tinggi dari ketujuh tingkat surga

(www.sammy-summer.co.cc)

Comments (0)

Post a Comment