“INILAH 28 AJARAN UTAMA ALKITAB YANG AKU YAKINI…”
Posted by mochihotoru | Posted in Christianity, Holy Books, Religions | Posted on 9:56:00 PM
Bagi seorang pengikut Kristus yang masuk dalam masyarakat Gereja, mereka akan senantiasa meyakini Alkitabnya sepenuh hati. Dan di bawah merupakan catatan mengenai 28 ajaran utama Alkitab yang umum dipercayai oleh orang Kristen, sesuai tafsiran umum Gereja arus utama, seperti yang ditulis oleh Rudolf W Sagala. Kehidupan kerohanian mereka selalu beralaskan iman yang didapatkan dari intisari pengajaran Kitab Suci seperti di bawah ini:
1. FIRMAN TUHAN ALLAH. Kitab suci, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Sabda Allah yang tersurat, oleh ilham Ilahi diberikan melalui orang-orang kudus yang berbicara dan menulis sementara mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Kitab ini, Allah menyampaikan kepada manusia pengetahuan tentang keselamatan. Kitab Suci adalah penyataan kehendak Allah. Kitab Suci merupakan standar tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin-doktrin yang berwenang dan catatan yang dapat dipercaya akan perbuatan Allah dalam sejarah.(2 Petrus 1:20, 21; 2 Timotius 3:16, 17; Mazmur 119:105; Amsal 30:5, 6; Yesaya 8:20; Yohanes 17:17; 1 Tesalonika 2:13; Ibrani 4:12.)
2. KEALLAHAN. Hanya ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu kesatuan dari tiga Pribadi-Abadi. Allah yang abadi, mahakukasa, mahatahu diatas segala-galanya, dan mahahadir. Ia tidak mengenal batas dan di luar kemampuan pemahaman manusia, namun dapat dikenal karena penyataan diri-Nya sendiri. Ia layak disembah untuk selama-lamanya, dipuja dan dilayani oleh seluruh mahluk ciptaan. (Ulangan 6:4; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14; Efesus 4:4-6; 1 Petrus 1:2; 1 Timotius 1:17; Wahyu 14:7.)
3. ALLAH BAPA. Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Penopang dan Pemerintah semua ciptaan. Ia adil, kudus, penuh rahmat dan kemurahan, lambat marah, dan berkelimpahan cinta kasih dan setiawan. Kualitas dan kuasa yang tampak dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga menyatakan Bapa. (Kejadian 1:1; Wahyu 4:11; 1 Korintus 15:28; Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:8; 1 Timotius 1:17; Keluaran 34:6, 7; Yohanes 14:9.)
4. ALLAH ANAK. Anak Allah yang Kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinayatakn, keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi. Ialah Allah yang sejati selama-lamanya, juga menjadi manusia yang sejati, yakni Yesus Kristus. Dikandung karena Roh Kudus dan dilahirkan melalui anak dara Maria. Ia hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, akan tetapi melakukan dengan sempurna kebenaran dan kasih Allah. Melalui mukjizat yang diperbuat-Nya Dia menyatakan kuasa Allah dan telah terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati dengan sukarela di kayu salib karena dosa-dosa kita dan menggantikan tempat kita, kemudian Ia dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga untuk melayani kepentingan kita di Kaabah yang di surga. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan untuk melepaskan umat-Nya untuk kedua kali yang terakhir serta memulihkan segala sesuatu. (Yohanes 1:1-3, 14; Kolose 1:15-19; Yohanes 10:30; 14:9; Roma 6:23; 2 Korintus 5:17-19; Yohanes 5:22; Lukas 1:35; Filipi 2:5-11; Ibrani 2:9-18; 1 Korintus 15:3, 4; Ibrani 8:1, 2; Yohanes 14:1-3.)
5. ALLAH ROH KUDUS. Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam Penciptaan, penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis Kitab Suci. Ia mengisi hidup Kristus dengan kuasa. Ia menarik pada-Nya serta menyadarkan umat manusia; dan barangsiapa yang menyambut-Nya akan dibaharui dan diubah menjadi serupa dengan gambar Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak supaya Ia senantiasa dengan anak-anak-Nya, Ia menyodorkan karunia rohani kepada jemaat, memberinya kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus, dan selaras dengan Kitab Suci yang menuntun kepada semua kebenaran. (Kejadian 1:1, 2; Lukas 1:35; 4:18; Kisah 10:38; 2 Petrus 1:21; 2 Korintus 3:18; Efesus 4:11, 12; Kisah 1:8; Yohanes 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13.)
6. PENCIPTAAN. Tuhan Pencipta segala sesuatu, dan hal itu telah dinyatakan dalam Kitab Suci, catatan otentik atas kegiatan-Nya yang kreatif. Di dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua mahluk hidup yang ada di atas bumi, dan berhenti pada hari ketujuh pada minggu yang pertama itu. Oleh karena itu Ia menjadikan Sabat sebagai peringatan yang abadi atas pekerjaan penciptaan yang sempurna yang dilakukan-Nya itu. leluhur manusia yang pertama itu, lelaki dan perempuan, yang telah dijadikan Tuhan menurut gambar-Nya sebagai mahkota ciptaan, memerintah dunia dan diberi tugas untuk mengusahakannya. Takkala dunia ini sudah selesai diciptakan, maka segala sesuatu itu “sungguh amat baik”, menyatakan kemuliaan Tuhan. (Kejadian 1; 2; Keluaran 20:8-11; Mazmur 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibrani 11:3.)
7. SIFAT DAN KEADAAN MANUSIA. Lelaki dan perempuan diciptakan dalam gambar Allah sebagai manusia individu, disertai kuasa dan kebebasan berpikir dan bertindak. Walaupun diciptakan sebagai mahluk bebas, masing-masing adalah terdiri dari badan, jiwa dan roh yang tidak terpisahkan, nafas dan hidupnya bergantung kepada Allah. Ketika leluhur kita yang perama mengingkari Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nya sehingga mereka jatuh dari kedudukan yang tinggi dibawah kuasa Allah. Gambar Allah dalam mereka dinodai dan mereka menjadi takluk kepada maut. Keturunan mereka turut merasakan akibat-akibat sifat kejatuhan ini, Mereka lahir dalam keadaan lemah dan memeliki kecenderungan kepada yang jahat. Tetapi Tuhan dalam Kristus memperdamaikan dunia kepada diri-Nya dan melalui Roh-Nya memulihkan citra Pencipta mereka di dalam diri mereka yang fana. karena mereka diciptakan untuk kemuliaan Allah maka mereka diminta supaya saling mengasihi dan mengasihi-Nya, serta memelihara lingkungan mereka. (Kejadian 1:26-28; 2:7; Mazmur 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kejadian 3; Mazmur 51:5; Roma 5:12-17; 2 Korintus 5:19, 20; Mazmur 51:10; 1 Yohanes 4:7, 8, 11, 20; Kejadian 2:15.)
8. PERTIKAIAN BESAR. Semua manusia kini terlibat dalam pertikaian besar antara Kristus dan setan mengenai tabiat Allah, hukum-Nya dan kekuasaan-Nya atas semesta alam. Konflik ini bermula di surga takkala seorang mahluk yang diciptakan, yang dikarunia i kebebasan memilih, meninggikan diri dan menjadi setan, seteru Allah, dan memimpin pemberontakan beserta sebagaian dari para malaikat. Ia memperkenalkan roh pemberontakan kepada dunia ini ketika ia membuat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan manusia mengakitabkan pemutarbalikan atas gambar Allah dalam diri manusia, mengharubirukan dunia yang diciptakan, sehingga mendatangkan bencana yang dahsyat waktu Air bah melanda seluruh dunia. Mahluk ciptaan yang memperhatikan, dunia ini menjadi arena konflik universal, kasih Allah terbukti mencapai puncaknya. Untuk membantu umat-Nya menghadapi pertarungan ini, Kristus mengirim Roh Kudus dan malaikat-malaikat yang setia untuk memimpin, melindungi serta mendukung mereka dalam jalan keselamatan. (Wahyu 12:4-9; Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28:12-18; Kejadian 3; Roma 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kejadian 6-8; 2 Petrus 3:6; 1 Korintus 4:9; Ibrani 1:14.)
9. HIDUP, MATI DAN KEBANGKITAN KRISTUS. Di dalam hidup Kristus yang taat dengan sempurna kepada kehendak Allah, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, disediakan Allah sebagai satu-satunya sarana pendamaian bagi dosa manusia, supaya dengan demikian barangsiapa yang percaya danmenerima pendamaian ini dapat memperoleh hidup kekal, dan semua mahluk ciptaan dapat memahami lebih baik cinta kasih pencipta yang tiada batasnya itu. Pendamaian yang sempurna ini mempertahankan kebenaran Hukum Tuhan dan kemurahan tabiat-Nya; karena dengan itulah dosa-dosa kita dihukumkan dan sekaligus memberikan keampunan kepada kita. Kematian Kristus adalah pengganti dan korban yang tidak bercacat-cela, yang mendamaikan dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus memproklamasikan kemenangan Kristus atas kekuatan iblis, dan bagi orang yang menerima pendamaian merupakan jaminan kemenangan akhir mereka atas dosa dan maut. Dinyatakannya juga Ketuhanan Yesus Kristus, dihadapan setiap lutut di surga dan di bumi yang akan tunduk memberi hormat. (Yohanes 3:16; Yesaya 53; 1 Petrus 2:21, 22; 1 Korintus 15:3, 4, 20-22; 2 Korintus 5:14, 15, 19-21; Roma 1:4; 3:25; 4:25; 8:3, 4; 1 Yohanes 2:2; 4:10; KOlose 2:15; Filipi 2:6-11.)
10. PENGALAMAN KESELAMATAN. Kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada taranya membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dapat dibenarkan di hadapan Allah. Berkat bimbingan Roh Kudus kitapun merasakan keperluan kita, mengaku bahwa kita penih dengan dosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan melatih iman dalam Kristus Yesus sebagai Tuhan kita, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman ini yang mendatangkan keselamatan melalui kuasa Ilahi dari sabda merupakan karunia anugerah Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra-putri Allah, dan dilepaskan dari perhambaan dosa. Melalui Roh kita dilahirkan kembali serta dikuduskan; Roh memperbaharui pikiran kita, menuliskan hukum Kasih Allah dalam hati kita, dan kepada kita diberikan kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang kudus. Kalau kita tinggal di dalam Dia maka kita akan menjadi orang yang turut mengambil bagian dalam tabiat Ilahi dan memperoleh jaminan keselamatan sekarang dan juga pada penghakiman itu. (2 Korintus 5:17-21; Yohanes 3:16; Galatia 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yohanes 16:8; Galatia 3:13, 14; 1 Petrus 2:21, 22; Roma 10:17; Lukas 17:5; Markus 9:23, 24; Efesus 2:5-10; Roma 3:21-26; Kolose 1:13, 14; Roma 8:14-17; Galatia 3:26; Yohanes 3:3-8; 1 Petrus 1:23; Roma 12:2; Ibrani 8:7-12; Yehezkiel 36:25-27; 2 Petrus 1:3, 4; Roma 8:1-4; 5:6-10.)
11. BERTUMBUH DALAM KRITUS. Melalui kematian-Nya di kayu salib Yesus membuktikan kemenangan-Nya atas kuasa kejahatan. Dia yang menundukkan kuasa roh-roh jahat semasa pelayanan-Nya di bumi telah mematahkan kuasa mereka dan menetapkan akhir khancuran mereka. Kemenangan Yesus memenangkan kita dalam menghadapi kuasa kejahatan yang kini masih berusaha untuk memegang kendali atas hidup kita. Kita bebas dari kuasa kejahatan selama kita berjalan bersama Dia dalam damai, bahagia dan kepastian kasih-Nya. Sekarang ini Roh Kudus berdiam dalam diri kita dan menjadi kekuatan kita. Dengan selalu mengikatkan diri pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita terbebas dari beban dosa. Tak lagi kita hidup dalam kegelapan, ketakutan akan kuasa kejahatan, kedunguan, dan tidak berartinya hidup kita yang dahulu. Dalam kemerdekaan yang kita dapat oleh Yesus, kita dipanggil untuk memiliki karakter Kristus, bersatu dengan-Nya setiap hari melalui doa, membaca firman-Nya, bermeditasi dalam firman dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan lagu pujian, berkumpul bersama dalam perbaktian, dan berpartisipasi dalam misi Gereja. Saat kita menyerahkan diri dalam kasih pelayanan kepada sesama sertadalam bersaksi tentang Kristus dan kuasa-Nya yang menyelamatkan, maka kehadiran-Nya dalam kita akan membawa perubahan dalam kehidupan kita setiap waktu menjadi kehidupan yang dituntun Roh Kudus. (Mazmur 1:1,2; 23:4;77:11-12; Kolose 1:13,14;2:6,14,15; Lukas 10:17-20; Efesus 5:19;6:12-18; 1 Tesalonika 5:23; 2 Petrus 2:9; 3:18; 2 Korintus 3;17,18; Filipi 3:7-14; 1 Tesalonika 5:16-18; Matius 20:25-28; Yohanes 20:21; Galatia 5:22-25; Roma 8:38,39; 1 Yohanes 4:4; Ibrani 10:25)
12. GEREJA ATAU JEMAAT. Gereja adalah umat percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mengikuti umat yang percaya kepada Tuhan pada zaman Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kemudian kita menggabungkan diri untuk berbakti, bersekutu, mempelajari Firman, untuk meyarakan Perjamuan Tuhan, untuk melayani semua umat manusia serta memberitahukan pekabaran injil ke seluruh dunia. Gereja memperoleh otoritasnya dari Kristus, yang menjadi penjelmaan Firman itu, dan juga Kitab-kitab Suci yang menjadi Firman yang tertulis. Gereja adalah keluarga Allah, yang diangkatnya menjadi anak-anak-Nya, keanggotannya yang berdasarkan hidup atas perjanjian yang baru. Gereja adalah tubuh Kristus, masyarakat orang beriman yang dikepalai Kristus. Gereja adalah pengantin, untuknya Kristus telah mati, supaya dengan demikian Ia dapat menguduskan dan membasuhnya. pada waktu kedatangan-Nya kelak dalam kemenangan, Ia akan mengambil untuk-Nya sebagai jemaat yang mulia, orang yang setia sepanjang zaman, yang telah ditebus dengan darah-Nya sendiri, yang tidak bercacat-cela, melainkan kudus tanpa noda sama sekali. (Kejadian 12:3; Kisah 7:38; Efesus 4:11-15; 3:8-11; Matius 28:19, 20; 16:13-20; 18:18; Efesus 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; KOlose 1:17, 18.)
13. UMAT YANG SISA DAN TUGASNYA. Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar percaya kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, saat kemurtadan merajalela, sebuah rombongan yang sisa dipanggil keluar untuk memelihara hukum-hukum Allah dan beriman kepada Yesus. Umat yang sisa ini mengumumkan tibanya hari penghukuman, menyatakan keselamatan melalui Kristus, serta memaklumkan dekatnya kedatangan-Nya yang kedua kali. Proklamasi ini dilambangkan oleh tiga malaikat yang terdapat di dalam Wahyu 14; bersamaan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan hasilnya pekerjaan pembaharuan dan pertobatan diatas bumi. Setiap orang percaya dipanggil supaya turut serta secara pribadi dalam kesaksian yang meliputi seluruh dunia ini. (Wahyu 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Korintus 5:10; Judas 3, 14; 1 Petrus 1:16-19; 2 Petrus 3:10-14; Wahyu 21:1-14.)
14. KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS. Bahwa jemaat adalah satu tubuh dengan banyak anggota, dipanggil dari setiap bangsa, bahasa dan kaum. Di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; berbeda suku bangsa, budaya, pengetahuan, kebangsaan, dan perbedaan tinggi dan rendah, kaya dan miskin, lelaki dan perempuan, seharusnya tidaklah mendatangkan perpecahan diantara kita. Kita sama di dalam Kristus, yang dengan satu Roh telah menjadikan kita satu dalam persekutuan dengan Dia dan satu dengan yang lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa pilih kasih atau tanpa pamrih. Melalui penyataan Yesus Kristus di dalam Alkitab kita membagikan iman dan pengharapan yang sama, dan menjangkau keluar dalam satu kesaksian kepada semua orang. Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan ketritunggalan Allah, yang telah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. (Roma 12:4, 5; 1 Korintus 12:12-14; Matius 28:19, 20; Mazmur 133:1; 2 Korintus 5:16, 17; Kisah 17:26, 27; Galatia 3:27, 29; Kolose 3:10-15; Efesus 4:14-16; 4:1-6; Yohanes 17:20-23.)
15. BAPTISAN. Melalui baptisan kita mengakui iman kita dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan memberikan kesaksian akan kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru. Demikianlah kita mengaku Kristus Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anfggota jemaat-Nya. Baptisan adalah sebuah lambang persatuan kita dengan Kristus, keampunan dosa-dasa serta penerimaan kita atas Roh Kudus. Adalah dengan diselamkan ke dalam air dan persatuan dalam pengukuhan iman dalam Kristus bukti pertobatan dari dosa. Kemudian diikuti dengan petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan pengajaran yang terdapat di dalamnya. (Roma 6:1-6; Kolose 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Matius 28:19, 20.)
16. PERJAMUAN TUHAN. Perjamuan Tuhan adalah suatu partisipasi dalam pelembagaan tubuh dan darah Yesus sebagai satu pernyataan iman di dalam Dia, Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman Perjamuan Kudus ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Jika kita turut serta maka kita dengan gembira akan memberitahukan kematian Kristus sampai ihwal kedatangan-Nya kembali. Persiapan untuk Perjamuan Kudus itu menyangkut pemeriksaan diri, pertobatatan, dan pengakuan. Guru besar itu menahbiskan upacara pembasuhan kaki untuk menyatakan pembasuhan pembaharuan kembali, untuk menyatakan pembasuhan pembaharuan kembali, untuk menyatakan kerelaan melayani satu dengan yang lain dalam bentuk kerendahan hati seperti yang diperlihatkan Kristus serta menyatukan harti kita dalam kasih. perjamuan Kudus terbuka bagi semua orang Kristen yang beriman. (1 Korintus 10:16, 17; 11:23-30; Matius 26:17-30; Wahyu 3:20; Yohanes 6:48-63; 13:1-17.)
17. 17, KARUNIA ROHANI DAN TUGAS PELAYANAN. Allah mencurahkan karunia rohani kepada seluruh kelompok umur anggota jemaat-Nya di mana setiap anggota mengambil bagian dalam pelayanan penuh kasih demi kebaikan jemaat dan manusia. Karunia rohani ini diberikan melalui Roh Kudus, yang diberikan secara adil kepada setiap anggota menurut kehendak-Nya, pemberian yang akan menyanggupkan serta melayani segala keperluan jemaat untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan Ilahi. Menurut Alkitab, karunia-karunia ini termasuk pelayanan iman, penyembuhan nubuat, pengumuman, pengajaran, pelaksanaan, pendamaian, perasaan kasihan, pelayanan pengorbanan diri serta kedermawanan untuk membantu dan meneguhkan orang. Sebagian anggota dipanggil Allah serta dikarunia Roh untuk melaksanakan tugas yang diakui jemaat selaku gembala jemaat, pekerja injil, rasul-rasul, dan mengajar jemaat secara khusus untuk melengkapi anggota jemaat melakukan tugas pelayanan yang diperlukan, untuk membangun jemaat kepada kematangan rohani, membantu perkembangan ksesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Apabila setiap anggota jemaat menggunakan karunia rohani ini sebagai penatalayanan yang setia akan pelbagai ragam anugerah Allah, maka gereja dilindungi dari pengaruh yang merusak dari pengajaran yang palsu, dan jemaat akan berkembang dengan perkemangan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih. (Roma 12:4-8; 1 Korintus 12:9-11, 27, 28; Efesus 4:8, 11-16; Kisah 6:1-7; 1 Timotius 3:1-13; 1 Petrus 4:10, 11.)
18. KARUNIA NUBUAT. Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat. Karunia ini merupakan ciri-ciri jemaat yang sisa dan telah diperlihatkan dalam pekerjaan pelayanan Ellen G. White. Sebagai juru kabar Allah, tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang bersifat terus-menerus dan mempunyai kuasa untuk menghibur jemaat, membimbing, memberikan petunjuk dan perbaikan. Tulisan-tulisan itu menyatakan dengan jelas bahwa Alkitab merupakan ukuran dan dengan itulah pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28, 29; Kisah 2:14-21; Ibrani 1:1-3; Wahyu 12:17; 19:10.)
19. HUKUM TUHAN ALLAH. Prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam Sepuluh Hukum dan diteladani dari hidup Kristus. Prinsip dan hukum itu megnungkapkan kasih Allah, kehendak dan segala maksud-Nya sehubungan dengan tingkah laku manusia serta hubungannya dan mengikat manusia pada segala tingkat umur. Ajaran-ajaran ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan menjadi ukuran di pengadilan Allah. Melalui Roh Kudus dosa dinyatakan serta membangkitkan sebuah perasaan perlunya seorang Juruselamat. Keselamatan adalah karunia bukannya hasil perbuatan, tetapi buah-buahnya adalah penurutan Hukum. Penurutan ini mengembangkan tabiat Kristen serta menghasilkan kebaikan. Inilah sebuah bukti kasih kita kepada Tuhan Allah dan rasa keprihatinan kita kepada sesama. Penurutan dalam iman menunjukkan kuasa Kristus untuk mengubah hidup dan dengan demikian menguatkan kesaksian Kristen. (Keluaran 20:1-17; Mazmur 40:7, 8; Matius 22:36-40; Ulangan 28:1-14; Matius 5:17-20; Ibrani 8:8-10; Yohanes 15:7-10; Efesus 2:8-10; 1 Yohanes 5:3; Roma 8:3, 4; Mazmur 19:7-14.)
20. HARI SABAT. Khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari ketujuh dan melembagakan hari Sabat bagi semua umat manusia sebagai suatu peringatan Penciptaan. Perintah keempat dari Hukum Allah yang tak dapat berubah itu mengharuskan pemeliharaan Sabat hari ketujuh ini sebagai hari istirahat, berbakti, dan melayani sesuai dengan ajaran dan praktik yang dilakukan Yesus Kristus. Tuhan atas hari Sabat itu. Hari Sabat adalah hari perhubungan yang menyenangkan dengan Tuhan Allah, dan juga dengan sesama. Sabat merupakan sebuah lambang penebusan kita di dalam Kristus, satu tanda penyucian kita, sebuah pernyataan bahwa kita tunduk dan taat, sebuah gambaran mendatang tentang kehidupan yang abadi di dalam kerajaan Allah. Sabat merupakan tanda Allah yang kekal, abadi-Nya perjanjian-Nya antara Dia dan umat-Nya. Pemeliharaan dengan rasa gembira atas hari yang kudus ini dari senja kepada senja, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, adalah sebuah perayaan atas karya kreatif dan tindak perbuatan yang menebus yang dilakukan Tuhan. (Kejadian 2:1-3; Keluaran 20:8-11; Lukas 4:16; Yesaya 56:5, 6; 58:13, 14; Matius 12:1-12; Keluaran 31:13-17; Yehezkiel 20:12, 20; Ulangan 5:12-15; Ibrani 4:1-11; Imamat 23:32; Markus 1:32.)
21. PENATALAYANAN. Kitalah penatalayan-penatalayan Allah, dipercayakan-Nya kepada kita waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan juga berkat-berkat bumi serta segala sumbernya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya dan kepada sesama, dan dengan mengambalikan persepuluhan dan persembahan untuk memperoklamasikan Injil-Nya serta membantu dan mengembangkan jemaat-Nya. Penatalayanan adalah suatu hak istimewa yang diberikan Allah kepada kita untuk dipelihara dengan kasih sayang dan menang atas sifat mementingkan diri sendiri dan atas keinginan terhadap milik orang lain. Penatalayanan bergembira di dalam berkat-berkat yang datang kepada orang lain sebagai hasil dari kesetiannya. (Kejadian 1:26-28; 2:15; 1 Tawarikh 29:14; Hagai 1:3-11; Maleaki 3:8-12; 1 Korintus 9:9-14; Matius 23:23; 2 Korintus 8:1-15; Roma 15:26, 27.)
22. TINGKAH LAKU ORANG KRISTEN. Kita dipanggil untuk menjadi umat yang saleh yang berpikir, merasa dan bertindak selaras dengan asas-asas surga. Karena Roh di dalam kita menciptakan kembali tabiat Tuhan maka kita melibatkan diri hanyalah dalam perkara-perkara yang menghasilkan kesucian seperti Kristus, kesehatan dan kegembiraan dan kesukaan kita haruslah memenuhi ukuran selera Kristen dan keindahan Kristiani. Sementara mengakui adanya perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, bersih, sesuai dengan keindahan yang sejati bukannya dengan hiasan lahiriah melainkan dengan hiasan yang tidak akan hancur yakni dengan roh lemah lembut. itu juga berarti karena tubuh kita adalah Kaabah Roh Kudus, maka kita harus memeliharanya dengan arif dan bijaksana. Dengan olahraga dan istirahat yang berimbang, kita harus menerapkan cara makan yang paling sehat dan sama sekali harus menjauhi makanan haram yang disebutkan dengan jelas dalam Kitab Suci. Minuman yang mengandung alkohol, tembalau, dan penyalahgunaan obat-obat bius dan narkotika yang merusak tubuh, harus membebaskan kita dari semuanya itu. Sebaliknya, kita harus justru melibatkan diri dalam apapun yang membuat pikiran dan tubuh kita taat kepada Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Roma 12:1, 2; 1 Yohanes 2:6; Efesus 5:1-21; Filipi 4:8; 2 Korintus 10:5; 6:14-7:1; 1 Petrus 3:1-4; 1 Korintus 6:19, 20; 10:31; Imamat 11:1-47; 3 Yohanes 2.)
23. PERKAWINAN DAN KELUARGA. Perkawinan di lembagakan Ilahi di Eden dan dikukuhkan oleh Yesus menjadi persatuan yang seumur hidup antara perempuan dengan laki-laki dalam persekuan kasih sayang. Bagi orang Kristen, janji perkawinan itulah kepada Allah sebagaimana yang berlaku bagi pasangan itu sendiri, dan seharusnya dilakukan oleh pasangan yang seiman (dan sealiran) saja. Cinta kasih yang timbal balik, penghormatan, penghargaan dan tanggung jawab adalah hasil dari hubungan ini, yang memantulkan kasih, yang menguduskan, mengakrabkan dan yang merupakan hubungan yang permanen antara Kristus dan jemaat-Nya. Sehubungan dengan soal perceraian, Yesus mengajarkan bahwa seseorang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinahan, lalu kawin dengan orang lain, berarti melakukan perzinahan. Walaupun banyak hubungan keluarga yang tidak serasi, pasangan yang mengikatkan diri dalam pernikahan, yang telah menyerahkan diri sepenuhnya satu dengan yang lain di dalam Kristus dapat mengusahakan kesatuan cinta kasih melalui bimbingan Roh dan pemeliharaan jemaat. Allah memberkati keluarga dan bermaksud agar setiap anggota keluarga saling membantu sama lain hingga mencapai kematangan yang sempurna. Orang tua hendaknya membesarkan anak-anak mereka dalam kasih dan penurutan kepada Allah. Melalui contoh dan perkataan, mereka mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa Kristus penuh dengan disiplin kasih, penuh kasih sayang dan perhatian, yang menginginkan mereka supaya menjadi anggota tubuh-Nya, keluarga Allah. Keluarga yang semakin erat hubungannya merupakan salah satu tanda pekabaran injilnya yang terakhir. (Kejadian 2:18-25; Matius 19:3-9; Yohanes 2:1-11; 2 Cor. 6:14; Efesus 5:21-33; Matius 5:31, 32; Markus 10:11, 12; Lukas 16:18; 1 Korintus 7:10, 11; Kelluaran 20:12; Efesus 6:1-4; Bilangan 6:5-9; Amsal 22:6; Maleaki 4:5, 6.)
24. PELAYANAN KRISTUS DI DALAM KAABAH DI SURGA. Di Surga ada Kaabah, Kaabah yang sejati dibuat oleh Tuhan, bukan yang dibuat oleh manusia. Di dalam-Nya Kristus melayani demi kepentingan kita, memungkinkan orang-orang percaya memperoleh keuntungan dari korban pendamaian yang diadakan-Nya sekali dan untuk selamanya di kayu salib. Ia dilantik sebagai Imam Besar yang Mahatinggi dan memulai pelayanan pengantaraan-Nya pada waktu kenaikan-Nya. Pada tahun 1884, pada akhir periode nubuatan 2300 pagi dan petang, Ia memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan pendamaian-Nya. Pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang menjadi bagian penting yang terakhir dan menentukan atas semua dosa, dilambangkan oleh pembersihan Kaabah Ibrani kuno pada Hari Pendamaian. Dalam bentuk pelayanan itu, Kaabah dibersihkan oleh darah binatang yang dikorbankan, sedangkan perkara-perkara surgawi dibersihkan oleh korban yang sempurna, darah Yesus. Penghakiman pemeriksaan menunjukkan kepada mahluk-mahluk yang berpikir cerdas di surga yang diantara orang mati yang tertidur di dalam Kristus dan kemudian di dalam Dia, dianggap layak ikut ambil bagian dalam kebangkitan yang pertama. Itu juga membuat nyata orang yang hidup tinggal di dalam Kristus, yang memelihara hukum-hukum Tuhan dan beriman kepada Yesus, dan di dalam Dia, kemudian siap diubahkan untuk memasuki kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan keadilan Tuhan dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya di dalam Yesus. Itulah yang menyatakan bahwa barangsiapa yang tetap setia kepada Tuhan akan menerima kerajaan itu. Penyempurnaan pekerjaan Kristus ini akan menandai penutupan pintu kasihan bagi manusia menjelang kedatangan-Nya kedua kali. (Ibrani 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22; 1:3; 2:16, 17; Daniel 7:9-27; 8:13, 14; 9:24-27; BIlangan 14:34; Yehezkiel 4:6; Imamat 16; Wahyu 14:6, 7; 20:12; 14:12; 22:12.)
25. KEDATANGAN KRISTUA YANG KEDUA KALI. Kedatangan Kristus yang kedua kali merupakan pengharapan yang mengandung berkat bagi jemaat, puncak yang paling mulia dari kabar Injil itu. Kedatangan Kristus itu secara nyata, pribadi, dapat dilihat dan dipandang seluruh dunia. Apabila Ia kembali, orang-orang yang mati dalam kebenaran akan dibangkitkan, bersama-sama dengan orang benar yang hidup pada ketika itu akan dimuliakan dan dibawa naik ke surga, sedangkan orang yang jahat akan mati. Hampir semua nubuatan digenapi secara lengkap, ditambah lagi dengan keadaan dunia sekarang ini. menunjukkan bahwa kedatangan Kristus sudah dekat. Waktunya belum dinyatakan, oleh karena itu kita diingatkan supaya senantiasa bersedia setiap saat. (Titus 2:13; Ibrani 9:28; Yohanes 14:1-3; Kisah 1:9-11; Matius 24:14; Wahyu 1:7; Matius 24:43, 44; 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-54; 2 Tesalonika 1:7-10; 2:8; Wahyu 14:14-20; 19:11-21; Matius 24; Markus 13; Lukas 21; 2 Timotius 3:1-5; 1 Tesalonika. 5:1-6.)
26. KEMATIAN DAN KEBANGKITAN. Upah dosa adalah maut. Tetapi Allah, yang abadi, akan memberikan jaminan hidup kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Bagi orang yang sudah mati sampai menjelang hari itu, mereka semua dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Apabila Kristus yang menjadi kehidupan kita tampak kelak, orang benar yang dibangkitkan dan juga orang benar yang hidup pada saat kedatangan-Nya, akan dimuliakan dan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan yang kedua, kebangkitan orang yang tidak benar, akan berlangsung seribu tahun kemudian. (Roma 6:23; 1 Timotius 6:15, 16; Pengkhotbah 9:5, 6; Mazmur 146:3, 4; Yohanes 11:11-14; Kolose 3:4; 1 Korintus 15:51-54; 1 Tesalonika 4:13-17; Yohanes 5:28, 29; Wahyu 20:1-10.)
27. MILENIUM DAN AKHIR DOSA. Milenium adalah 1000 tahun pemerintahan Kristus bersama umat-umat saleh-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua. Dalam kurun waktu ini orang jahat akan dihakimkan; dunia menjadi sunyi senyap tanpa ada manusia yang hidup untuk menghuninya, melainkan Setan dan pengikutnya saja yang tinggal di dunia ini. Orang jahat yang mati akan dibangkitkan, Setan beserta para malaikatnya, akan mengelilingi kota itu; akan tetapi api dari Allah akan turun menghanguskan mereka dan sekaligus membersihkan dunia ini. Alam semesta dibebaskan dari dosa dan orang yang berdosa untuk selama-lamanya. (Wahyu 20; 1 Korintus 6:2, 3; Yeremia 4:23-26; Wahyu 21:1-5; Maleaki 4:1; Yehezkiel 28:18, 19.)
28. DUNIA BARU. Di dunia baru, yang menjadi tempat tinggal orang-orang saleh, Allah akan menyediakan tempat kekal bagi orang yang telah ditebus lengkap dengan lingkungan yang sempurna bagi kehidupan yang abadi, penuh kasih sayang, kesukaan dan belajar dihadapan hadirat-Nya, karena penderitaan dan kematian telah tiada. Perbantahan besar itu sudah berakhir, dan dosa tidak akan pernah ada lagi. Segala sesuatu, yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan Ia akan bertahta selama-lamanya Amin. (2 Petrus 3:13; Yesaya 35; 65:17-25; Matius 5:5; Wahyu 21:1-7; 22:1-5; 11:15.)
Comments (0)
Post a Comment