MITOS-MITOS YANG DIPERCAYA OLEH DOKTER
Posted by mochihotoru | Posted in Analysis, Healthy Life, Science | Posted on 9:22:00 PM
Budaya popular dipenuhi oleh banyak mitos dan legenda. Sebagian besar memang tidak berbahaya. Namun ketika dokter mulai percaya dengan mitos, mungkin ini sudah saatnya untuk waspada. Di British Medical Journal bulan Desember, peneliti telah memperhatikan beberapa kesalahpahaman, mulai dari kepercayaan bahwa seseorang harus minum delapan gelas air per hari, sampai membaca di lampu redup akan merusak penglihatan.
“Kami merasa perlu mengangkat hal ini, karena kami tahu bahwa dokter memercayai hal-hal seperti itu, dan bahkan memberikan informasi seperti demikian pada pasien.” Demikian kata dr. Aaron Caroll, asisten profesor pediatrika (spesialis anak) pada Indiana School of Medicine. “Dan kepercayaan seperti ini sering disitasi oleh media popular.”
Inilah mitos menyesatkan tersebut, yang mungkin dapat diinformasikan kepada dokter Anda:
Mitos: Manusia hanya menggunakan 10 persen dari kapasitas otaknya.
Fakta: Dokter dan pelawak, seperti Jerry Seinfeld, sering mengutip pernyataan ini. Ia sering secara sembrono dihubungkan dengan Albert Einstein. Namun scan MRI, pindai PET, dan studi radiologi telah menunjukkan bahwa tidak ada area mengganggur (dormant) pada otak. Setelah melihat saraf individu pada sel, ternyata tidak ditemukan area yang inaktif. Studi metabolisme mengenai bagaimana sel otak memproses kimiawi tubuh menunjukkan tidak adanya area yang tidak berfungsi. Menurut Caroll, mitos ini kemungkinan berasal dari para motivator kepribadian di tahun 1900-an yang ingin meyakinkan audiensnya bahwa mereka belum mencapai potensi mereka secara penuh.
Mitos: Anda sebaiknya minum setidaknya delapan gelas perhari.
Fakta: “Tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa Anda memerlukan air sebanyak itu,” demikian kata dr. Rachel Vreeman, peneliti pediatrik. Menurut Vreeman, mitos ini berasal dari tahun 1945, di mana Badan Nutrisi Amerika Serikat merekomendasikan bahwa seorang individu mengkonsumsi cairan sebanyak delapan gelas. Bersamaan dengan berjalannya waktu, kata ‘cairan’ berubah menjadi ‘air’. Namun air yang berada pada buah, sayuran, kopi, dan cairan lainnya seharusnya juga dihitung.
Mitos: Kuku jari dan rambut akan tumbuh setelah kematian.
Fakta: Sebagian besar dokter pada awalnya meyakini hal ini. Namun setelah mereka pikirkan lebih jauh, ini tidak mungkin. Yang terjadi adalah sebagai berikut: “Sewaktu kulit tubuh mengering, jaringan lunak, terutama kulit, mengalami pengkerutan.” Demikian kata Vreeman. “Kuku kelihatan lebih terlihat sewaktu kulit mengering. Hal yang sama juga terjadi dengan rambut, namun tidak terlalu jelas. Ketika kulit menyusut ke dalam, rambut terlihat lebih kelihatan di permukaan kulit.”
Mitos: Rambut yang dicukur tumbuh lebih cepat, lebih gelap, dan lebih besar.
Fakta: Pada uji klinis tahun 1928 telah membandingkan pertumbuhan rambut di bagian kulit kepala yang dicukur dan yang tidak dicukur. Rambut yang digantikan oleh rambut yang dicukur ternyata tidak lebih gelap, lebih tebal, atau lebih cepat pertumbuhannya. Kajian yang lebih mutakhir telah mendukung pernyataan ini. Inilah yang terjadi: “Ketika rambut mulai tumbuh setelah dicukur, ia tumbuh dengan ujung tumpul,” demikian penjelasan Caroll dan Vreeman. Seiring dengan berjalannya waktu, ujung tumpul tersebut menjadi semakin tumpul, sehingga rambut menjadi kelihatan lebih tebal. Rambut yang baru tumbuh bisa kelihatan lebih gelap juga, karena ia belum terkena paparan sinar matahari.
Mitos: Membaca di lampu redup merusak penglihatan.
Fakta: Peneliti tidak menemukan bukti bahwa membaca di lampu redup menyebabkan kerusakan mata permanen. Ia dapat menyebabkan tegangan mata dan sementara mengurangi ketajaman penglihatan, yang segera akan pulih.
Mitos: Makan Kalkun membuat mengantuk.
Fakta: Bahkan Carroll dan Vreeman meyakini hal ini, sampai mereka melakukan riset. Yang dipelajari, ternyata terdapat zat triptofan di kalkun yang menyebabkan ngantuk. Namun kalkun tidak mengandung zat itu lebih banyak daripada ayam atau sapi. Mitos ini didorong oleh fakta bahwa kalkun sering dimakan secara ‘kolosal’ bersama hidangan lain sewaktu liburan, sering kali dengan minuman keras. Dua hal itu bisa menyebabkan rasa kantuk.
Mitos: Ponsel dilarang digunakan di rumah sakit.
Fakta: Tidak ditemukan adanya kasus kematian berhubungan dengan hal ini. Kasus interferensi dengan instrumen rumah sakit biasanya tidak serius, demikian temuan peneliti. Dalam satu kasus, ponsel ditemukan telah menginterferensi 4% dari instrumen, namun hanya ketika telepon berada dalam jarak satu meter dari instrumen. Kajian yang lebih baru, tahun ini, menemukan tidak adanya interferensi pada 300 pengujian di 75 ruang perawatan. “Ketika kami mendiskusikan kajian ini, dokter kelihatan tidak percaya bahwa ponsel tidak menggagu instrumen,” demikian kata Vreeman. “Namun setelah kami memaparkan bukti medis, mereka akhirnya percaya bahwa kepercayaan seperti itu tidak tepat.”
*) Diterjemahkan dari: livescience
Comments (0)
Post a Comment