WAHHABI: KESALAHPAHAMAN YANG UMUM

Posted by mochihotoru | Posted in , , | Posted on 9:57:00 PM

1. Taliban = Wahhabi?

Jawabnya: Tidak.

Kata Wahhabi yang semestinya awalnya dikaitkan dengan penafsiran Islam oleh Muhammad bin Abdul-Wahhab. Muhammad bin Abdul-Wahhab tumbuh dan berkembang dalam lingkungan mazhab Hambali. Karenanya, dakwahnya dikarakteristikkan oleh pendekatan mazhab Hambali, yang sering disebut dalam khazanah fikih sebagai Ahli Hadis, yang menimimalisasi interpretasi. Selain Imam Ahmad bin Hambal, yang termasuk kelompok Ahli Hadis adalah Imam Syafii dan Imam Malik.

Taliban, sebagaimana umumnya masyarakat muslim Asia Selatan, mengikuti mazhab Hanafi, terutama ajaran yang berkembang berikutnya di Deoband, India. Karenanya, paham yang dianut Taliban terpengaruh pula oleh Deobandiyah (Deobandisme), yang mendasarkan pada fikih Imam Hanafi dan akidah Abu Mansur Maturidi. Imam Hanafi dalam khazanah fikih dikelompokkan ke dalam Ahli Raayu.

2. Saudi = Wahhabi?

Jawabnya: Tidak.

Sekitar 10-15% penduduk Saudi Arabia adalah pengikut Syiah. Keluarga Kerajaan memang secara resmi mengikuti pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahhabi), tapi tidak berarti seluruh rakyatnya mengikuti pemahaman ini. Hanya saja boleh dikatakan bahwa kebanyakan Saudi mengikuti pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahhabisme).

3. Usamah bin Laden = Wahhabi?

Jawabnya: Tidak.

Usamah bin Ladin (Osama bin Laden), pendiri Al-Qaeda, adalah seorang Saudi, tapi tidak berarti dia seorang Wahhabi. Wahhabi adalah orang yang mengikuti pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab, dan bukan orang yang berasal dari negerinya Muhammad bin Abdul Wahhab.

http://knowledgenews.net/moxie/moxiepix/a1884.jpg

Mengapa Usamah bukan Wahhabi?

  1. Usamah bin Laden menggunakan jalan teror, sedangkan Wahhabisme melarang aksi teror.
  2. Usamah bin Laden senang mengecam pemimpin Islam secara terbuka, sedangkan Wahhabisme jelas-jelas melarang mengecam pemimpin muslim secara terbuka.
  3. Usamah bin Laden mendeklarasikan perang fisik, sedangkan Wahhabisme berpegang pada pedoman bahwa perjuangan fisik (jihad fisik) ofensif hanya boleh dideklarasikan oleh pemimpin Islam, bukan individu.

Natana Delong-Bas, orientalis dari Universitas Georgetown, mengatakan dalam bukunya “Wahhabi Islam” (Oxford University Press, 2004):

The militant Islam of Osama bin Laden does not have its origins in the teachings of Ibn Abd al-Wahhab and is not representative of Wahhabi Islam as it is practiced in contemporary Saudi Arabia, yet for the media it has come to define Wahhabi Islam in the contemporary era. However unrepresentative bin Laden’s global jihad is of Islam in general and Wahhabi Islam in particular, its prominence in headline news has taken Wahhabi Islam across the spectrum from revival and reform to global jihad.

Poin penting: Medialah yang menjadikan Usama bin Laden gambaran dari Wahhabi

Noah Feldman, profesor Harvard Law School, dalam bukunya “After Jihad: American and the Struggle for Islamic Democracy” mengatakan:

While Saudi Wahhabis were the largest funders of local Muslim Brotherhood chapters and other hard-line Islamists during this time [meaning between 1980s-90s], they opposed jihadi resistance of Muslim governments and assassination of Muslim leaders because of their belief that “the decision to wage jihad lay with the ruler, not the individual believer.

4. Al-Qaeda = Wahhabi?

Mungkin saja ada seseorang yang awalnya Wahhabi menjadi bagian dari Al-Qaeda. Tapi Al-Qaeda sendiri bukanlah Wahhabi.

Pertama, Usama bin Laden tidak mengikuti paham Wahhabi.

Kedua, Ayman Al-Zawahiri, tangan kedua Al-Qaeda, adalah ketua Jihad Islam Mesir sebelum menyatakan bersekutu dengan Al-Qaeda. Cikal bakal organisasi ini didirikan oleh Muhammad Faraj dan Karam Zuhdi tahun 1980, dan anggotanya berhasil membunuh Presiden Mesir Anwar Sadat tahun 1981. Muhammad Faraj terpengaruh oleh faham radikal Sayyid Quthb, seorang pimpinan Ikhwanul Muslimin. Meskipun Yusuf Qardhawi, seorang tokoh panutan Ikhwanul Muslimin saat ini, menyatakan bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang reformis, dia tidak menyatakan bahwa Hasan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin, adalah pengikut Wahhabi. Hassan al-Banna adalah pengikut paham Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Muhammad Abduh adalah murid Jalaluddin al-Afghani. Abduh, Ridha, al-Afghani bukanlah pengikut paham Wahhabi. Dalam praktiknya, Hassan al-Banna juga tidak menunjukkan ciri seorang Wahhabi.

Berkenaan dengan Sayyid Quthb, Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa beliau memang berpengaruh terhadap gerakan radikal kontemporer. Ulama Wahhabi sendiri menyatakan pemikiran Sayyid Quthb berbahaya.

Jika Ayman Al-Zawahiri dipercayai sebagai otak ideologis Al-Qaeda, dapat disimpulkan dari uraian singkat diatas bahwa Al-Qaeda bukanlah penganut Wahhabi.

5. FPI = Wahhabi?

Jawabnya: Tidak.

Meskipun Habib Rizieq Syihab pernah belajar di Saudi Arabia, tidak berarti dia seorang Wahhabi. Untuk jelasnya, orang biasanya dipersilakan untuk datang ke pengajiannya di Petamburan.

Adakah Wahhabi di Indonesia? KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, adalah salah satu contoh ulama yang terinspirasi Wahhabi. Demikian juga Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Di masa lalu, organisasi modernis seperti Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad dikelompokkan sebagai Wahhabi. Selain itu, dakwah Salafi, termasuk Jafar Umar Thalib dapat dikategorikan Wahhabi.

Bagaimana dengan Jamaah Islamiyah, Amrozi, Imam Samudra, Azahari, Noordin M. Top, Abu Bakar Baasyir, dan lainnya? Apakah mereka Wahhabi? Jika melihat nature, sikap, dan pemikirannya, sebagaimana karakter gerakan Usama bin Laden, mereka tidak dikategorikan Wahhabi.

6. Jubah Arab = Wahhabi?

Jawabnya: Tidak.

Di Jazirah Arab, jubah arab atau qamis adalah pakaian khas mereka, dan tidak ada hubungannya dengan kewahhabian seseorang. Di Indonesia, qamis juga bukan identik dengan Wahhabi. Habib Rizieq mengenakan qamis. Ulama NU, yang jelas bukan Wahhabi, juga sering terlihat menggunakan qamis dan sorban.

(Sumber: Kompasiana)

Comments (0)

Post a Comment