TUHAN ORANG HINDU BANYAK?

Posted by mochihotoru | Posted in , , | Posted on 8:11:00 PM

Pertanyaan yang sangat sering saya dengar dari teman-teman saya selama berada di luar Bali adalah: “Kamu memuja dewa siapa? Dewa itu lebih perkasa dan lebih hebat dari dewa yang lain, ya?

Pertanyaan menggelitik tapi juga tidak dapat disalahkan begitu saja karena memang pada kenyataannya dalam filsafat Vedanta dikenal dengan adanya 33 juta dewa. Wow! Banyak banget ya?

http://www.anthromodernity.com/wp-content/uploads/trimurti.jpg

Mungkin Anda sebagai umat Hindu juga belum mengetahui tentang hal ini. Mungkin Anda selama ini menjelaskan bahwa dewa-dewa itu adalah nama lain dari Tuhan sesuai dengan tugas yang diemban beliau saat itu. Orang tua dan guru kita selama ini menjelaskan dengan sangat meyakinkan sekali kalau Tuhan disebut Siwa (Shiva) saat beliau menjalankan tugas-Nya sebagai pelebur, disebut Brahma saat beliau menjalankan tugas-Nya sebagai pencipta, sebagai Wisnu (Vishnu) saat menjalankan tugas-Nya sebagai pemelihara. Apakah benar seperti itu? Adakah sloka-sloka Weda (Veda) yang mendukung pernyataan-pernyataan indah tersebut?

Jadi ada baiknya kita mengkaji lebih dalam dan mengambil sisi positif dari pertanyaan umat lain yang memojokkan tentang banyaknya “Tuhan” yang dipuja umat Hindu.

Mari kita tengok dan pelajari sekali lagi sloka demi sloka yang berkenaan dengan dewa dan Tuhan.

1. Rg.Veda X. 129.6,Setelah diciptakan alam semesta dijadikanlah Dewa-dewa itu.

Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dewa-dewa diciptakan setelah alam semesta material tercipta, berarti dewa adalah ciptaan Tuhan dan berbeda dengan Tuhan, kan?

2. Manawa Dharmasastra 1.22,Tuhan yang menciptakan tingkatan Dewa-Dewa yang memiliki sifat hidup dan sifat gerak.

Dalam sloka ini dikatakan Dewa adalah ciptaan Tuhan dan memiliki karakter yang sama dengan mahluk hidup, yaitu sifat hidup dan juga bergerak.

3. Bagavad Gita 9.23,Orang orang yang menyembah dewa dewa dengan penuh keyakinan sesungguhnya hanya menyembahku, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang keliru , hai putra Kunti.”

4. Bhagavad Gita 9.25. Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan di antara para dewa, oang yang menyembah leluhur akan pergi ke planet leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah mahluk-mahluk seperti itu dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.”

Dari sloka ini dapat kita simpulkan bahwa Tuhan (Brahman) dan dewa adalah berbeda. Dewa adalah mahluk ciptaan Tuhan yang mengemban misi-misi tertentu. Ada Dewa Indra yang menjaga Surga, Dewa Bayu (Vayu) yang menguasai angin, Dewi Pertiwi yang menguasai Bumi, dan sebagainya.

Lalu siapakah Tuhan? Bingung? Tidak bukan? Saya yakin Anda bisa mencari dan mendapatkan jawabannya sendiri kan? Mungkin poster alam semesta berdasarkan Brahma Samhita ini bisa membantu Anda.

Jika kita cermati cara sembahyang umat Hindu khususnya di Bali, maka dibedakan menjadi beberapa macam:

1. Mencakupkan tangan yang diletakkan di atas ubun-ubun untuk memuja Tuhan;

2. Mencakupkan tangan di depan kening untuk menghormati para dewa dan leluhur;

3. Mencakupkan tangan di depan dada dan mengucapkan Om Swastiastu sebagai tanda hormat terhadap sesama manusia (greeting);

4. Mencakupkan tangan di dada tapi dengan ujung jari menghadap ke bawah untuk penghormatan pada buta kala (makhluk halus) yang biasanya diterapkan pada saat upacara pecaruan.

Jadi dari sini sudah sangat jelas bahwa leluhur kita sudah mengajarkan bahwa Hindu memuja satu Tuhan, menghormati para dewa, leluhur, serta semua mahluk hidup ciptaan Tuhan.

(Sumber: ngarayana.web.ugm.ac.id)

Comments (0)

Post a Comment